Kasus Covid melonjak lagi, Italia Larang Penonton ke Stadion
loading...
A
A
A
ROMA - Melonjaknya kasus baru covid-19 di Italia kembali menimbulkan kekhawatiran. Langkah antisipasi dilakukan pemerintah di semua aspek kegiatan publik, termasuk aktivitas olahraga. Perdana Menteri Giuseppe Conte memerintahkan pertandingan digelar secara terutup lagi.
Data kementerian kesehatan menunjukkan 19.644 kasus baru dan 151 kematian karena penyakit itu melonjak di daerah-daerah seperti Lombardy, Milan, Campania dan Lazio. Konsekuensinya, Awal pekan ini, jam malam diperintahkan gubernur setempat di Campania, daerah sekitar Napoli, Lazio di sekitar Roma, dan Lombardy, pusat gelombang pertama di mana ibu kota keuangan, Milan mencatat lebih dari 1000 kasus baru pada Sabtu (24/10).
Kerenanya, pemerintah Italia bergerak cepat. Berdasarkan keputusan terbaru, Sabtu (24/10), Conte mengkonfirmasi akan menutup semua event olahraga amatir. Di sepak bola, hanya klub Seri A , B, C dan D yang dapat melanjutkan kompetisinya, namun dipastikan tak boleh dihadiri penonton. Padahal, sejak musim 2020/21 bergulir, Seri A telah mengizinkan hingga 1.000 penonton untuk hadir di tribun sejauh musim ini.
Di luar sepak bola, gym, kolam renang, spa, olahraga kontak amatir, dan aktivitas olahraga apa pun di sekolah semuanya akan ditutup. Kebijakan pemerintah Italia juga mencakup aktivitas liburan dimana ruang bingo, kasino, taman hiburan, bioskop, teater, dan bahkan acara udara terbuka tidak dibuka sementara waktu.
Sedangkan untuk restoran, bar, dan toko roti semuanya tutup pada hari Minggu dan hari libur, hanya diperbolehkan buka dari pukul 05.00 hingga 18.00 waktu setempat. Pelayanan meja diperbolehkan untuk maksimal empat orang, asalkan keempat orang tersebut tinggal di rumah yang sama.
“Kami berjanji untuk mempercepat bantuan bagi bisnis yang menderita dalam krisis tetapi minggu-minggu mendatang akan sangat sulit. Oleh karena itu, Kami tidak bisa mengendurkan pertahanan kami," terang Conte dilansir yahoo.com.
Pemerintah Italia juga menyarankan masyarakat untuk tidak bepergian kecuali jika diperlukan. Ada aturan yang mencatat bahwa siapa pun yang datang dari luar negeri harus membuktikan bahwa mereka negatif COVID-19 dengan tes yang diambil paling lama 72 jam sebelum perjalanan mereka ke Italia.
Seperti banyak otoritas di seluruh Eropa, pemerintah Italia tidak menutup perekonomian sepenuhnya, tetapi hal itu menghadapi kemarahan publik yang meningkat atas pembatasan baru yang diberlakukan untuk membatasi pertemuan publik.
Akibatnya, bentrokan terjadi di kota selatan Napoli, Jumat (23/10), lalu berlanjut Sabtu (24/10) dimana Kepolisian berhadapan dengan melawan puluhan pengunjuk rasa bertopeng di pusat kota Roma setelah kelompok sayap kanan Forza Nuova menyerukan protes terhadap jam malam.
Data kementerian kesehatan menunjukkan 19.644 kasus baru dan 151 kematian karena penyakit itu melonjak di daerah-daerah seperti Lombardy, Milan, Campania dan Lazio. Konsekuensinya, Awal pekan ini, jam malam diperintahkan gubernur setempat di Campania, daerah sekitar Napoli, Lazio di sekitar Roma, dan Lombardy, pusat gelombang pertama di mana ibu kota keuangan, Milan mencatat lebih dari 1000 kasus baru pada Sabtu (24/10).
Kerenanya, pemerintah Italia bergerak cepat. Berdasarkan keputusan terbaru, Sabtu (24/10), Conte mengkonfirmasi akan menutup semua event olahraga amatir. Di sepak bola, hanya klub Seri A , B, C dan D yang dapat melanjutkan kompetisinya, namun dipastikan tak boleh dihadiri penonton. Padahal, sejak musim 2020/21 bergulir, Seri A telah mengizinkan hingga 1.000 penonton untuk hadir di tribun sejauh musim ini.
Di luar sepak bola, gym, kolam renang, spa, olahraga kontak amatir, dan aktivitas olahraga apa pun di sekolah semuanya akan ditutup. Kebijakan pemerintah Italia juga mencakup aktivitas liburan dimana ruang bingo, kasino, taman hiburan, bioskop, teater, dan bahkan acara udara terbuka tidak dibuka sementara waktu.
Sedangkan untuk restoran, bar, dan toko roti semuanya tutup pada hari Minggu dan hari libur, hanya diperbolehkan buka dari pukul 05.00 hingga 18.00 waktu setempat. Pelayanan meja diperbolehkan untuk maksimal empat orang, asalkan keempat orang tersebut tinggal di rumah yang sama.
“Kami berjanji untuk mempercepat bantuan bagi bisnis yang menderita dalam krisis tetapi minggu-minggu mendatang akan sangat sulit. Oleh karena itu, Kami tidak bisa mengendurkan pertahanan kami," terang Conte dilansir yahoo.com.
Pemerintah Italia juga menyarankan masyarakat untuk tidak bepergian kecuali jika diperlukan. Ada aturan yang mencatat bahwa siapa pun yang datang dari luar negeri harus membuktikan bahwa mereka negatif COVID-19 dengan tes yang diambil paling lama 72 jam sebelum perjalanan mereka ke Italia.
Seperti banyak otoritas di seluruh Eropa, pemerintah Italia tidak menutup perekonomian sepenuhnya, tetapi hal itu menghadapi kemarahan publik yang meningkat atas pembatasan baru yang diberlakukan untuk membatasi pertemuan publik.
Akibatnya, bentrokan terjadi di kota selatan Napoli, Jumat (23/10), lalu berlanjut Sabtu (24/10) dimana Kepolisian berhadapan dengan melawan puluhan pengunjuk rasa bertopeng di pusat kota Roma setelah kelompok sayap kanan Forza Nuova menyerukan protes terhadap jam malam.
(ruf)