Ajukan Banding ke TAS, Iannone Bisa Lewatkan Balapan Pembuka MotoGP 2020

Jum'at, 08 Mei 2020 - 13:03 WIB
loading...
Ajukan Banding ke TAS, Iannone Bisa Lewatkan Balapan Pembuka MotoGP 2020
Kejuaraan dunia MotoGP 2020 akan dimulai pada paruh kedua Juli dan Andrea Iannone kemungkinan tidak akan tampil pada seri penbuka tersebut / Foto: Paddock GP
A A A
LAUSANNE - Kejuaraan dunia MotoGP 2020 akan dimulai pada paruh kedua Juli dan Andrea Iannone kemungkinan tidak akan tampil pada seri penbuka tersebut. Pasalnya, pekan depan, kuasa hukumnya bakal mengajukan banding ke TAS di Lausanne untuk mengakhiri tuduhan doping yang membuat pembalap Aprilia dijatuhi sanksi larangan tampil selama 18 bulan.

Pada persidangan di Pengadilan Disiplin Internasional, FIM mengonfirmasi bahwa Iannone terkontaminasi zat terlarang pada makanan yang disantapnya. Ini menjadi poin penting buat pengacara Antonio De Rensis dan Dr. Pascal Kintz. Namun demikian, dia tetap dinyatakan bersalah dan sekarang tim kuasa hukumnya sedang berjuang untuk membebaskan pembalap tersebut dari segala tuduhan.

"Diet pembalap tergantung pada makanan yang tersedia di hotel dan tidak memiliki banyak pilihan makanan lain. Dalam banding, saya akan bertanya apakah dia harus duduk dengan ahli kimia yang harus memeriksa dagingnya sebelum memakannya. Lagi pula dia menyantap makanan di hotel berbintang dan bukan di sebuah restoran," ungkap De Rensis dikutip dari Sky Sport, Jumat (8/5/2020).

De Rensis saat ini sedang menyiapkan berkas untuk dikirimkan ke TAS pada 15 Mei mendatang. Dan, FIM punya waktu 15 hari untuk menjawab banding tersebut.

"Federasi memiliki 20 hari untuk membalas argumen kami. Selanjutnya, hakim Tas mengambil file dan jika mereka menetapkan bahwa tidak perlu mengadakan sidang, saya yakin bahwa keputusan dapat dicapai dalam dua bulan."

Sebaliknya, jika TAS memutuskan untuk sidang, waktu akan berubah satu bulan atau satu bulan setengah. Dalam hal ini Iannone akan mengambil risiko melewatkan balapan pertama MotoGP 2020. "Yang terbaik pada akhir Juli kita bisa memiliki hukuman, yang terburuk segera setelah musim panas," pungkas De Rensis.
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1879 seconds (0.1#10.140)