Rencana Menggelar Kembali Liga Mendapat Penolakan dari Pemain
loading...
A
A
A
LONDON - Muncul dorongan untuk melanjutkan liga sepak bola di berbagai negara Eropa -khususnya Inggris- menyusul keputusan Bundesliga melanjutkan kompetisi. Namun, seperti apa persisnya sikap para pemain?
Gagasan untuk melanjutkan kompetisi sepak bola di tengah pandemi virus corona semakin menguat setelah Bundesliga semalam memastikan akan melanjutkan sisa kompetisi pada 16 Mei 2020. Inggris, Italia, dan Spanyol jadi seperti punya keberanian lebih.
Melanjutkan liga atau kompetisi dianggap sebagai satu-satunya cara mencegah klub bangkrut. Namun, pemain sepertinya tidak semua sepaham dengan gagasan itu. Sergio Aguero (Manchester City) mislanya, jelas-jelas menentang ide tersebut.
“Para pemain takut (bermain di tengah wabah, red). Kami punya keluarga, kami punya istri, dan kami punya anak-anak kecil,” kata penyerang asal Argentina.
Rekan satu tim Aguero di City, John Stones, mengemukakan pendapat senada. Pemain yang berposisi sebagai bek tengah itu bukan tidak senang kembali bekerja di lapangan. Namun, menurut Stones, risiko yang ditanggung pemain lebih besar dari keuntungan apa pun.
“Kami ingin kembali bermain sepak bola, barangkali saya menginginkannya lebih dari siapa pun. Tapi saya ingin itu dilakukan pada waktu yang tepat,” kata John Stones.
Bekas pemain AS Roma yang kini memperkuat Chelsea, Antonio Rudiger, bereaksi lebih keras. Menurutnya tidak ada alasan untuk menggelar kembali pertandingan di tengah wabah, karena sekarang dunia harus fokus pada urusan kemanusiaan.
“Orang-orang sekarat di berbagai tempat di dunia. Saya tidak tahu apakah ini (bermain di tengah wabah, red) sesuai dengan hati nurani saya,” kata Rudiger.
Pemain West Ham United, Manuel Lanzani, juga menolak rencana kompetisi Liga Inggris berlanjut di tengah wabah. Menurutnya, keselamatan adalah nomor satu.
“Saya pikir itu ide yang sangat gila. Saya tidak mau bermain sebelum kita menemukan vaksin virus corona,” kata Lanzini.
Gagasan untuk melanjutkan kompetisi sepak bola di tengah pandemi virus corona semakin menguat setelah Bundesliga semalam memastikan akan melanjutkan sisa kompetisi pada 16 Mei 2020. Inggris, Italia, dan Spanyol jadi seperti punya keberanian lebih.
Melanjutkan liga atau kompetisi dianggap sebagai satu-satunya cara mencegah klub bangkrut. Namun, pemain sepertinya tidak semua sepaham dengan gagasan itu. Sergio Aguero (Manchester City) mislanya, jelas-jelas menentang ide tersebut.
“Para pemain takut (bermain di tengah wabah, red). Kami punya keluarga, kami punya istri, dan kami punya anak-anak kecil,” kata penyerang asal Argentina.
Rekan satu tim Aguero di City, John Stones, mengemukakan pendapat senada. Pemain yang berposisi sebagai bek tengah itu bukan tidak senang kembali bekerja di lapangan. Namun, menurut Stones, risiko yang ditanggung pemain lebih besar dari keuntungan apa pun.
“Kami ingin kembali bermain sepak bola, barangkali saya menginginkannya lebih dari siapa pun. Tapi saya ingin itu dilakukan pada waktu yang tepat,” kata John Stones.
Bekas pemain AS Roma yang kini memperkuat Chelsea, Antonio Rudiger, bereaksi lebih keras. Menurutnya tidak ada alasan untuk menggelar kembali pertandingan di tengah wabah, karena sekarang dunia harus fokus pada urusan kemanusiaan.
“Orang-orang sekarat di berbagai tempat di dunia. Saya tidak tahu apakah ini (bermain di tengah wabah, red) sesuai dengan hati nurani saya,” kata Rudiger.
Pemain West Ham United, Manuel Lanzani, juga menolak rencana kompetisi Liga Inggris berlanjut di tengah wabah. Menurutnya, keselamatan adalah nomor satu.
“Saya pikir itu ide yang sangat gila. Saya tidak mau bermain sebelum kita menemukan vaksin virus corona,” kata Lanzini.
(sha)