Kinerja Tim Mengkhawatirkan, Ada Apa Inter?
loading...
A
A
A
MILAN - Bukannya membaik, kinerja Inter Milan malah semakin mengkhawatirkan. Sinyalemen itu diperlihatkan I Nerazzurri seusai ditahan AC Parma 2-2 pada lanjutan Seri A di Giuseppe Meazza, Minggu (1/11).
Inter bahkan dibuat ketar-ketir lantaran Parma sempat memimpin dua gol yang diborong Gervinho di menit ke-46 dan ke-52. Mereka terhindar dari kekalahan setelah Marcelo Brozovic (64) dan Ivan Perisic (90+2) membuat kedudukan berakhir 2-2. (Baca: Kehebatan Seseorang Bisa Diukur dari 3 Perkara Ini)
Torehan satu poin membuat Inter tersendat di peringkat kelima dengan 11 poin. Mereka berpotensi tertinggal lima poin dari rival sekota yang memuncaki klasemen sementara Seri A, AC Milan, jika mampu menundukkan Udinese tadi malam.
Bukan hanya itu, tren negatif Inter berlanjut. Samir Handanovic dkk selalu imbang di dua pertandingan terakhir. Tercatat dari 6 pertandingan terakhir di semua kompetisi, I Nerazzurri hanya memetik 1 kemenangan, 4 hasil imbang, dan 1 kekalahan.
Kekecewaan pun begitu dirasakan pelatih Antonio Conte. Dia mengatakan permasalahan utama Inter adalah tidak mampu memaksimalkan peluang sehingga menyebabkan kegagalan menuai 3 poin. Itu mengacu pada 24 tendangan yang mereka lepaskan atau lebih banyak dari Parma (6 tendangan).
“Ini bukan pertandingan pertama yang kami kuasai, tetapi hampir kalah. Jika Anda tidak mencetak gol dalam sepak bola, Anda tidak menang. Namun sekali lagi, kami melewatkan banyak peluang, kami melakukan banyak kesalahan dan itu tidak bagus. Kami membutuhkan tekad dan ketelitian. Itulah yang dilakukan Parma karena mereka mencetak dua gol dengan dua peluang," keluh Conte seperti dilansir football-italia.net. (Baca juga: Banyak Kaum Santri Sudah Berperan di Kancah Internasional)
Absennya Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez karena cedera otot diduga membuat lini depan Inter kehilangan taring. Lautaro Martinez dan Andrea Pinamonti yang diandalkan sebagai penyerang kehilangan taji. Tapi Conte enggan menjadikannya sebagai alasan. Dia menilai siapa pun yang bermain memiliki tanggung jawab sama besar terhadap tim.
Conte jelas harus berbenah mengingat Inter tidak memiliki banyak waktu karena bakal bertolak ke Spanyol untuk menghadapi Real Madrid pada pertandingan Grup B Liga Champions, Rabu (4/10). I Nerazzurri wajib meraih kemenangan guna menjaga kans melaju ke fase knockout.
“Kami menciptakan peluang, tapi masalahnya adalah finishing. Ini bukan hanya tentang penyerang, tetapi juga bek sayap, gelandang, bek. Ketika menyerang, kami melibatkan banyak pemain, tetapi untuk kesekian kalinya kami tidak tepat atau tidak cukup bagus ketika mencapai posisi mencetak gol,” urai Conte.
Bila Conte menyalahkan ketidakmampuan timnya menambah gol, CEO Inter Giuseppe Marotta justru mengkritisi VAR yang dinilainya tidak berfungsi dengan baik. Dia menganggap di babak kedua Inter sebenarnya pantas mendapatkan penalti setelah Perisic dijatuhkan bek Parma, Norbeth Balogh, tetapi wasit Marco Piccinini tidak menganggapnya pelanggaran.
Inter bahkan dibuat ketar-ketir lantaran Parma sempat memimpin dua gol yang diborong Gervinho di menit ke-46 dan ke-52. Mereka terhindar dari kekalahan setelah Marcelo Brozovic (64) dan Ivan Perisic (90+2) membuat kedudukan berakhir 2-2. (Baca: Kehebatan Seseorang Bisa Diukur dari 3 Perkara Ini)
Torehan satu poin membuat Inter tersendat di peringkat kelima dengan 11 poin. Mereka berpotensi tertinggal lima poin dari rival sekota yang memuncaki klasemen sementara Seri A, AC Milan, jika mampu menundukkan Udinese tadi malam.
Bukan hanya itu, tren negatif Inter berlanjut. Samir Handanovic dkk selalu imbang di dua pertandingan terakhir. Tercatat dari 6 pertandingan terakhir di semua kompetisi, I Nerazzurri hanya memetik 1 kemenangan, 4 hasil imbang, dan 1 kekalahan.
Kekecewaan pun begitu dirasakan pelatih Antonio Conte. Dia mengatakan permasalahan utama Inter adalah tidak mampu memaksimalkan peluang sehingga menyebabkan kegagalan menuai 3 poin. Itu mengacu pada 24 tendangan yang mereka lepaskan atau lebih banyak dari Parma (6 tendangan).
“Ini bukan pertandingan pertama yang kami kuasai, tetapi hampir kalah. Jika Anda tidak mencetak gol dalam sepak bola, Anda tidak menang. Namun sekali lagi, kami melewatkan banyak peluang, kami melakukan banyak kesalahan dan itu tidak bagus. Kami membutuhkan tekad dan ketelitian. Itulah yang dilakukan Parma karena mereka mencetak dua gol dengan dua peluang," keluh Conte seperti dilansir football-italia.net. (Baca juga: Banyak Kaum Santri Sudah Berperan di Kancah Internasional)
Absennya Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez karena cedera otot diduga membuat lini depan Inter kehilangan taring. Lautaro Martinez dan Andrea Pinamonti yang diandalkan sebagai penyerang kehilangan taji. Tapi Conte enggan menjadikannya sebagai alasan. Dia menilai siapa pun yang bermain memiliki tanggung jawab sama besar terhadap tim.
Conte jelas harus berbenah mengingat Inter tidak memiliki banyak waktu karena bakal bertolak ke Spanyol untuk menghadapi Real Madrid pada pertandingan Grup B Liga Champions, Rabu (4/10). I Nerazzurri wajib meraih kemenangan guna menjaga kans melaju ke fase knockout.
“Kami menciptakan peluang, tapi masalahnya adalah finishing. Ini bukan hanya tentang penyerang, tetapi juga bek sayap, gelandang, bek. Ketika menyerang, kami melibatkan banyak pemain, tetapi untuk kesekian kalinya kami tidak tepat atau tidak cukup bagus ketika mencapai posisi mencetak gol,” urai Conte.
Bila Conte menyalahkan ketidakmampuan timnya menambah gol, CEO Inter Giuseppe Marotta justru mengkritisi VAR yang dinilainya tidak berfungsi dengan baik. Dia menganggap di babak kedua Inter sebenarnya pantas mendapatkan penalti setelah Perisic dijatuhkan bek Parma, Norbeth Balogh, tetapi wasit Marco Piccinini tidak menganggapnya pelanggaran.