Joan Mir-Suzuki Songsong Sejarah
loading...
A
A
A
VALENCIA - Rider Spanyol Joan Mir dan Suzuki Ecstar berpotensi menciptakan rekor baru di MotoGP. Selain Mir yang berkesempatan menjadi juara dunia, pabrikan asal Jepang itu juga berpeluang meraih gelar konstruktor untuk pertama kali dalam sejarah.
Sampai saat ini Mir menjadi satu-satunya pembalap di posisi enam besar yang belum memenangkan satu pun balapan di musim ini. Meski begitu, rider berusia 23 tahun itu merupakan pembalap yang lebih banyak naik podium (enam kali) dibandingkan para pesaingnya dalam memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2020. (Baca: Biaya Operasional Pendidikan Terlambat Cair, Ada Apa?)
Jika Mir tetap di atas dan tanpa kemenangan selama putaran tersisa, itu akan membuatnya menjadi rider pertama dalam sejarah kelas utama yang meraih gelar juara dunia tanpa satu pun kemenangan.
Pasalnya, sejak musim perdana 1949 (ketika hanya ada enam balapan di kejuaraan dunia), belum ada satu pun pembalap yang memenangkan gelar kelas utama tanpa merebut dua kemenangan.
Terakhir kali rider yang meraih podium pertama paling sedikit adalah Nicky Hayden dengan dua kemenangan. Ketika itu, dia menjadi juara dunia MotoGP pada 2006. Selain itu, ajang balapan kelas utama selalu memunculkan juara dengan minimal merebut tiga kemenangan sejak 1952. Juara dunia tanpa kemenangan balapan di semua kelas grand prix adalah Emilio Alzamora (sekarang manajer Marc dan Alex Marquez ) di kelas 125cc musim 1999.
Dari sisi tim, Suzuki juga berkesempatan menambah daftar pembalapnya menjadi juara dunia. Saat ini sudah ada enam pembalap yang pernah merasakan gelar tertinggi, yaitu Barry Sheene, Marco Lucchinelli, Franco Uncini, Kevin Schwantz, dan Kenny Roberts Jr. Namun, itu semuanya belum masuk di era MotoGP, yang baru dimulai pada 2002.
Suzuki juga berpeluang menjadi juara konstruktor pada MotoGP musim ini. Selain Mir, rekan setimnya, Alex Rins, juga sangat membantu dengan membuktikan bahwa GSX-RR 2020 adalah paket yang luar biasa. Hal itu terlihat ketika berhasil merebut kemenangan di Aragon.
Bahkan, Rins yang sempat mengalami cedera dan absen pada seri pertama musim ini, masih memiliki peluang secara matematis untuk merebut gelar juara dunia MotoGP 2020. Dia memang tertinggal 32 poin dari Mir, tapi masih ada 75 poin untuk diperebutkan di tiga balapan tersisa. (Baca juga: Kenali dan Jangan Remehkan Gejala Long Covid)
Pencapaian dua rider-nya itu membuat tim Suzuki Ecstar sekarang menempati posisi teratas pada klasemen sementara tim dengan 242 poin. Mereka unggul dari tim Petronas Yamaha SRT yang baru mengumpulkan 235 angka.
Suzuki telah memenangkan lima balapan sejauh ini di era MotoGP (Chris Vermeulen 1, Maverick Vinales 1 dan Alex Rins 3), tapi tanpa gelar juara dunia sejak tahun 2000.
Tim pabrikan asal Jepang ini pasti ingin semua mata tertuju pada hadiah utama untuk putaran yang tersisa.
Lagi pula, di usianya yang baru 23 tahun dan dengan kontrak Suzuki hingga akhir 2022, Mir pasti akan punya banyak peluang untuk memenangkan balapan.
Namun, memimpin klasemen MotoGP dengan tiga putaran tersisa mungkin merupakan kesempatan sekali seumur hidup. Jadi, dia bakal berusaha keras untuk terus tampil baik, termasuk saat balapan berlangsung di Sirkuit Valencia, akhir pekan ini. (Lihat videonya: Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat)
“Saya tidak tahu sebenarnya bagaimana motor ini akan bekerja di Valencia. Satu-satunya hal yaitu saya tidak berharap bisa secepat seperti yang lalu dan kita lihat saja bagaimana motor ini bekerja. Saya berharap itu akan menjadi trek yang baik untuk kami, tapi musim ini kita tidak pernah tahu,” kata Mir, dilansir situs resmi MotoGP. (Raikhul Amar)
Sampai saat ini Mir menjadi satu-satunya pembalap di posisi enam besar yang belum memenangkan satu pun balapan di musim ini. Meski begitu, rider berusia 23 tahun itu merupakan pembalap yang lebih banyak naik podium (enam kali) dibandingkan para pesaingnya dalam memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2020. (Baca: Biaya Operasional Pendidikan Terlambat Cair, Ada Apa?)
Jika Mir tetap di atas dan tanpa kemenangan selama putaran tersisa, itu akan membuatnya menjadi rider pertama dalam sejarah kelas utama yang meraih gelar juara dunia tanpa satu pun kemenangan.
Pasalnya, sejak musim perdana 1949 (ketika hanya ada enam balapan di kejuaraan dunia), belum ada satu pun pembalap yang memenangkan gelar kelas utama tanpa merebut dua kemenangan.
Terakhir kali rider yang meraih podium pertama paling sedikit adalah Nicky Hayden dengan dua kemenangan. Ketika itu, dia menjadi juara dunia MotoGP pada 2006. Selain itu, ajang balapan kelas utama selalu memunculkan juara dengan minimal merebut tiga kemenangan sejak 1952. Juara dunia tanpa kemenangan balapan di semua kelas grand prix adalah Emilio Alzamora (sekarang manajer Marc dan Alex Marquez ) di kelas 125cc musim 1999.
Dari sisi tim, Suzuki juga berkesempatan menambah daftar pembalapnya menjadi juara dunia. Saat ini sudah ada enam pembalap yang pernah merasakan gelar tertinggi, yaitu Barry Sheene, Marco Lucchinelli, Franco Uncini, Kevin Schwantz, dan Kenny Roberts Jr. Namun, itu semuanya belum masuk di era MotoGP, yang baru dimulai pada 2002.
Suzuki juga berpeluang menjadi juara konstruktor pada MotoGP musim ini. Selain Mir, rekan setimnya, Alex Rins, juga sangat membantu dengan membuktikan bahwa GSX-RR 2020 adalah paket yang luar biasa. Hal itu terlihat ketika berhasil merebut kemenangan di Aragon.
Bahkan, Rins yang sempat mengalami cedera dan absen pada seri pertama musim ini, masih memiliki peluang secara matematis untuk merebut gelar juara dunia MotoGP 2020. Dia memang tertinggal 32 poin dari Mir, tapi masih ada 75 poin untuk diperebutkan di tiga balapan tersisa. (Baca juga: Kenali dan Jangan Remehkan Gejala Long Covid)
Pencapaian dua rider-nya itu membuat tim Suzuki Ecstar sekarang menempati posisi teratas pada klasemen sementara tim dengan 242 poin. Mereka unggul dari tim Petronas Yamaha SRT yang baru mengumpulkan 235 angka.
Suzuki telah memenangkan lima balapan sejauh ini di era MotoGP (Chris Vermeulen 1, Maverick Vinales 1 dan Alex Rins 3), tapi tanpa gelar juara dunia sejak tahun 2000.
Tim pabrikan asal Jepang ini pasti ingin semua mata tertuju pada hadiah utama untuk putaran yang tersisa.
Lagi pula, di usianya yang baru 23 tahun dan dengan kontrak Suzuki hingga akhir 2022, Mir pasti akan punya banyak peluang untuk memenangkan balapan.
Namun, memimpin klasemen MotoGP dengan tiga putaran tersisa mungkin merupakan kesempatan sekali seumur hidup. Jadi, dia bakal berusaha keras untuk terus tampil baik, termasuk saat balapan berlangsung di Sirkuit Valencia, akhir pekan ini. (Lihat videonya: Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat)
“Saya tidak tahu sebenarnya bagaimana motor ini akan bekerja di Valencia. Satu-satunya hal yaitu saya tidak berharap bisa secepat seperti yang lalu dan kita lihat saja bagaimana motor ini bekerja. Saya berharap itu akan menjadi trek yang baik untuk kami, tapi musim ini kita tidak pernah tahu,” kata Mir, dilansir situs resmi MotoGP. (Raikhul Amar)
(ysw)