Berpaling dari Quartararo, Asa Yamaha Bertumpu ke Morbidelli
loading...
A
A
A
VALENCIA - Tim Petronas Yamaha SRT tampaknya mulai mengubah jagoannya dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2020. Rider asal Italia Franco Morbidelli dinilai memiliki peluang besar untuk menjadi yang terbaik musim ini.
Pada awal 2020, Fabio Quartararo sempat membuat kejutan dengan meraih dua kemenangan. Bahkan, dia juga memimpin klasemen pembalap, yang sekaligus digadang-gadang sebagai pembalap favorit sebagai juara dunia pada tahun ini. (Baca: Waspada dengan Virus Kejahilan)
Namun, performanya mulai inkonsisten. Setelah berhasil merebut kemenangan di GP Catalunya, Quartararo mendapatkan hasil kurang memuaskan di tiga balapan berikutnya, termasuk finis di posisi ke-18 saat balapan di GP Aragon. Kondisi itu yang membuat timnya terlihat mulai menjagokan Morbidelli.
Direktur Tim Petronas Yamaha SRT Johan Stigefelt mengaku yakin peluang Morbidelli untuk meraih gelar juara dunia MotoGP 2020 masih terbuka lebar. Saat ini, rider berambut ikal itu tampil cukup konsisten, termasuk merebut kemenangan pada balapan terakhir di GP Teruel.
Performa menjanjikan yang ditampilkan Morbidelli ini turut memunculkan harapan baru bagi tim Petronas Yamaha SRT. “Morbidelli telah membuat langkah besar musim ini dengan para krunya serta peran dari Ramon Forcada. Dia dan seluruh krunya sangat sibuk bekerja, tetapi mereka semua tidak gaduh, mereka layaknya sebuah senjata tanpa suara,” kata Stigefelt, dilansir therace.
Padahal, Morbidelli sebelumnya tidak pernah diperhitungkan pada balapan tahun ini. Namun, dia sudah mengoleksi dua kemenangan dalam 11 balapan yang sudah berlangsung. Meski begitu, catatan ini masih kalah dari Quartararo yang sudah menghasilkan tiga kemenangan sepanjang musim ini. (Baca juga: Banyak Persoalan, MPR Minta Kemendikbud Evaluasi Pelaksanaan PJJ)
Tidak hanya itu, Morbidelli juga berada di bawah Quartararo dalam urusan peringkat klasemen sementara pembalap MotoGP 2020 . Saat ini, rider berusia 25 tahun itu di posisi keempat dengan 112 poin atau tertinggal 11 angka dari rekannya itu. Bahkan, dia cuma berselisih 25 poin dari Joan Mir yang berada di posisi puncak.
Karena itu, Stigefelt berharap Morbidelli bisa mempertahankan konsistensinya di atas lintasan. “Morbidelli kurang lebih hanyalah seorang underdog (kandidat yang kurang diunggulkan) tetapi dia sukses membuat gebrakan dan meraih dua kemenangan dengan cara luar biasa,” ucapnya.
Sementara Morbidelli bakal mencoba tampil lebih ngotot pada tiga seri tersisa di musim ini. Rider kelahiran Roma, 4 Desember 1994 itu ingin menjajal keberuntungannya dalam memperebutkan gelar juara dunia. Apalagi, dia memiliki kesempatan besar karena masih memiliki peluang untuk mewujudkan mimpinya tersebut.
Padahal, Morbidelli sejatinya tidak menargetkan gelar juara dunia pada musim ini. Apalagi, dia tidak memiliki catatan bagus pada MotoGP 2019. Ketika itu, juara Moto2 2017 ini tak sekali pun naik ke podium. Kondisi itu yang membuat timnya lebih mendorong Quartararo sebagai yang terbaik di awal musim.
Namun, Morbidelli perlahan-lahan mulai menunjukkan kehebatannya. Dia tampil luar biasa dan beberapa kali bersaing di barisan depan. Dengan tersisa tiga balapan yang berlangsung dua kali di Valencia dan sekali di Portugal, rider yang biasa disapa Franky ini hanya ingin tampil lebih maksimal dan berusaha mendapatkan hasil terbaik. (Lihat videonya: Warga Lebak Panggul Motor Terobos Banjir)
“Saya ingin tampil agresif dalam balapan terakhir di Valencia dan Portimao untuk melihat apa yang bisa kami raih. Valencia bisa menjadi sirkuit yang rumit saat mengendarai motor MotoGP, karena sirkuitnya sempit dan motor MotoGP membutuhkan banyak tenaga di trek yang cukup kecil, dibandingkan dengan kategori lain. Tapi itu adalah trek yang saya sukai,” ucap Morbidelli.
Morbidelli juga sangat yakin mampu mengatasi ketertinggalan perolehan poin dari Mir. Jadi, dia akan mencoba peruntungannya di balapan tersisa musim ini. “Kami pergi ke sana dengan hanya selisih 25 poin dari pemimpin klasemen. Jadi, saya akan mempertaruhkan segalanya dan berharap keberuntungan bisa membantu kami dalam meraih hasil yang positif,” ungkapnya. (Raikhul Amar)
Pada awal 2020, Fabio Quartararo sempat membuat kejutan dengan meraih dua kemenangan. Bahkan, dia juga memimpin klasemen pembalap, yang sekaligus digadang-gadang sebagai pembalap favorit sebagai juara dunia pada tahun ini. (Baca: Waspada dengan Virus Kejahilan)
Namun, performanya mulai inkonsisten. Setelah berhasil merebut kemenangan di GP Catalunya, Quartararo mendapatkan hasil kurang memuaskan di tiga balapan berikutnya, termasuk finis di posisi ke-18 saat balapan di GP Aragon. Kondisi itu yang membuat timnya terlihat mulai menjagokan Morbidelli.
Direktur Tim Petronas Yamaha SRT Johan Stigefelt mengaku yakin peluang Morbidelli untuk meraih gelar juara dunia MotoGP 2020 masih terbuka lebar. Saat ini, rider berambut ikal itu tampil cukup konsisten, termasuk merebut kemenangan pada balapan terakhir di GP Teruel.
Performa menjanjikan yang ditampilkan Morbidelli ini turut memunculkan harapan baru bagi tim Petronas Yamaha SRT. “Morbidelli telah membuat langkah besar musim ini dengan para krunya serta peran dari Ramon Forcada. Dia dan seluruh krunya sangat sibuk bekerja, tetapi mereka semua tidak gaduh, mereka layaknya sebuah senjata tanpa suara,” kata Stigefelt, dilansir therace.
Padahal, Morbidelli sebelumnya tidak pernah diperhitungkan pada balapan tahun ini. Namun, dia sudah mengoleksi dua kemenangan dalam 11 balapan yang sudah berlangsung. Meski begitu, catatan ini masih kalah dari Quartararo yang sudah menghasilkan tiga kemenangan sepanjang musim ini. (Baca juga: Banyak Persoalan, MPR Minta Kemendikbud Evaluasi Pelaksanaan PJJ)
Tidak hanya itu, Morbidelli juga berada di bawah Quartararo dalam urusan peringkat klasemen sementara pembalap MotoGP 2020 . Saat ini, rider berusia 25 tahun itu di posisi keempat dengan 112 poin atau tertinggal 11 angka dari rekannya itu. Bahkan, dia cuma berselisih 25 poin dari Joan Mir yang berada di posisi puncak.
Karena itu, Stigefelt berharap Morbidelli bisa mempertahankan konsistensinya di atas lintasan. “Morbidelli kurang lebih hanyalah seorang underdog (kandidat yang kurang diunggulkan) tetapi dia sukses membuat gebrakan dan meraih dua kemenangan dengan cara luar biasa,” ucapnya.
Sementara Morbidelli bakal mencoba tampil lebih ngotot pada tiga seri tersisa di musim ini. Rider kelahiran Roma, 4 Desember 1994 itu ingin menjajal keberuntungannya dalam memperebutkan gelar juara dunia. Apalagi, dia memiliki kesempatan besar karena masih memiliki peluang untuk mewujudkan mimpinya tersebut.
Padahal, Morbidelli sejatinya tidak menargetkan gelar juara dunia pada musim ini. Apalagi, dia tidak memiliki catatan bagus pada MotoGP 2019. Ketika itu, juara Moto2 2017 ini tak sekali pun naik ke podium. Kondisi itu yang membuat timnya lebih mendorong Quartararo sebagai yang terbaik di awal musim.
Namun, Morbidelli perlahan-lahan mulai menunjukkan kehebatannya. Dia tampil luar biasa dan beberapa kali bersaing di barisan depan. Dengan tersisa tiga balapan yang berlangsung dua kali di Valencia dan sekali di Portugal, rider yang biasa disapa Franky ini hanya ingin tampil lebih maksimal dan berusaha mendapatkan hasil terbaik. (Lihat videonya: Warga Lebak Panggul Motor Terobos Banjir)
“Saya ingin tampil agresif dalam balapan terakhir di Valencia dan Portimao untuk melihat apa yang bisa kami raih. Valencia bisa menjadi sirkuit yang rumit saat mengendarai motor MotoGP, karena sirkuitnya sempit dan motor MotoGP membutuhkan banyak tenaga di trek yang cukup kecil, dibandingkan dengan kategori lain. Tapi itu adalah trek yang saya sukai,” ucap Morbidelli.
Morbidelli juga sangat yakin mampu mengatasi ketertinggalan perolehan poin dari Mir. Jadi, dia akan mencoba peruntungannya di balapan tersisa musim ini. “Kami pergi ke sana dengan hanya selisih 25 poin dari pemimpin klasemen. Jadi, saya akan mempertaruhkan segalanya dan berharap keberuntungan bisa membantu kami dalam meraih hasil yang positif,” ungkapnya. (Raikhul Amar)
(ysw)