Pemain Bintang Bertumbangan, Klub Eropa Tanpa Daya

Selasa, 10 November 2020 - 12:35 WIB
loading...
Pemain Bintang Bertumbangan, Klub Eropa Tanpa Daya
Vand Dijk ditarik keluar setelah mengalami benturan dengan penjaga gawang Everton dan kemungkinan absen sampai akhir musim nanti. Foto/Reuters
A A A
TURIN - Jadwal pertandingan yang padat dan faktor cedera membuat klub-klub berpikir keras mengatasi permasalahan kebugaran skuadnya dengan melakukan rotasi. Situasi semakin pelik lantaran di tengah bergulirnya agenda kompetisi klub, terdapat kalender internasional, Nations League.

Kompetisi bentukan UEFA yang bergulir untuk musim keduanya tersebut begitu menghantui klub-klub. Bagaimana tidak, sebelum bergabung, para pemain yang dipanggil ke tim nasional masing-masing berada dalam kondisi sehat. Namun, sekembalinya dari tugas negara, mereka kerap mengalami cedera hingga tertular Covid-19. (Baca: Baca Doa Ini Sebelum Shalat, Setan Bakal Kabur)

Hal itu praktis membuat klub-klub meradang. Penolakan untuk melepas para pemainnya ke tim nasional untuk pertandingan persahabatan dan Nations League bulan ini mulai diserukan berbagai pihak, terutama dari Seri A.

Beberapa pemain internasional Seri A telah menerima larangan bepergian dari otoritas kesehatan lokal setempat (ASL) dan tidak dapat bergabung dengan tim nasional mereka. ASL pertama yang mencegah pemain bergabung dengan tim nasional mereka adalah Florence, yang melarang pemain Fiorentina meninggalkan kota setelah Jose Maria Callejon dinyatakan positif Covid-19.

Skuad Fiorentina diperintahkan masuk ke bubble selama dua hari dan sesuai dengan protokol Seri A, mereka harus mengisolasi diri selama 10 hari sejak kasus pertama muncul. Itu disusul dengan ASL lainnya di Italia telah mencegah pemain-pemain di Sassuolo, Genoa, Roma, Lazio, dan Inter bepergian, karena masing-masing dari tim ini memiliki setidaknya satu pemain positif Covid-19 di dalam grup.

Namun, kubu Inter melalui Direktur Giuseppe Marrotta membantah jika mereka telah mendapatkan perintah menahan para pemainnya dari tugas tim nasional. Dia pun meminta Menteri Olahraga Italia Vincenzo Spadafora mengeluarkan pernyataan agar semua klub mendapatkan perlakuan setara agar tidak ada yang dirugikan.

“Situasi ini membuat ketimpangan sehingga saya minta Menteri Olahraga Spadafora turun tangan. Ini mengubah keteraturan berbagai turnamen. Saya merasa tidak masuk akal bahwa ASL di berbagai wilayah bertindak berbeda,” ungkap Marrotta, dilansir football-italia.net. (Baca juga: UIN Jakarta Dirikan Pusat Kajian Halal)

Terlepas dari hal itu, Italia tampaknya berkomitmen tidak ingin kecolongan lagi. Seperti diketahui, enam pemain Juventus, termasuk Cristiano Ronaldo (CR7), keluar dari bubble klub bulan lalu untuk bergabung dengan tim nasional mereka. Juve telah melaporkan ke ASL setempat dan kejaksaan Turin mulai membuka penyelidikan.

Namun, para pemain yang telah menerima panggilan masih dapat bergabung dengan tim nasional mereka setelah periode isolasi diri mereka berakhir, seperti yang dilakukan pemain Juve lainnya bulan lalu. Dejan Kulusevski, Merih Demiral, Wojciech Szczesny, Aaron Ramsey, dan lainnya bergabung dengan tim nasional mereka beberapa hari setelah dimulainya kamp pelatihan dan setelah berakhirnya periode isolasi.

Sikap tegas Pemerintah Italia merepresentasikan kekhawatiran klub-klub Eropa pada umumnya terhadap kesehatan para pemainnya. Pasalnya, yang dirugikan tetap klub-klub itu sendiri. Dampak dari pertandingan uji coba dan Nations League, September-Oktober lalu misalnya terbukti telah menghadirkan masalah bagi pemain, mulai dari kelelahan, cedera, hingga tertular Covid-19. Toh klub tak berdaya melawan kuasa dari UEFA dan federasi sepak bola.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2376 seconds (0.1#10.140)