Pemain Bintang Bertumbangan, Klub Eropa Tanpa Daya
loading...
A
A
A
Imbas lainnya adalah harmonisasi performa klub di pentas domestik maupun Eropa menjadi terganggu. Contoh terbaru adalah Real Madrid. Di luar dugaan, Los Blancos takluk 1-4 dari Valencia di pertandingan Primera Liga, Senin (9/11).
Unggul melalui Karim Benzema (23), Valencia sukses membalikkan situasi berkat hattrick penalti Carlos Soler (35, 54, 63) dan gol bunuh diri Raphael Varane (43). Hasil minor di Estadio de Mestalla mengakhiri rentetan tanpa kekalahan Madrid dalam empat pertandingan sebelumnya di semua kompetisi. Itu membuat Sergio Ramos dkk terpaku di urutan keempat dan tertinggal empat poin dari Real Sociedad yang bercokol di puncak klasemen sementara Primera Liga (20 poin). (Baca juga: 7 Cara Sederhana Atasi Masalah Asam Lambung)
Bukan hanya Madrid, padatnya jadwal pertandingan domestik, Eropa, dan internasional membuat raksasa tradisional lainnya, Barcelona, juga berkutat di urutan ke-11. Pengaruh besar juga dirasakan klub-klub elite Liga Primer seperti Manchester City (Man City), Manchester United (MU), dan Arsenal yang tercecer di papan tengah klasemen.
Arsenal, misalnya. The Gunners harus menelan pil pahit seusai dipermalukan Aston Villa dengan skor 0-3 lewat gol bunuh diri Bukayo Saka (25) dan Ollie Watkins (72,75). Kekalahan tersebut membuat mereka menempati urutan ke-11 (12 poin).
Itu merupakan kekalahan terburuk kedua Arsenal di pertandingan kandang Liga Primer setelah takluk dari Man City dengan skor sama, Desember 2019. Kegagalan melanjutkan tiga kemenangan beruntun di tiga pertandingan sebelumnya membuat Pelatih Mikel Arteta kecewa dan akan bertanggung jawab penuh atas performa buruk Arsenal.
“Saya bertanggung jawab penuh. Kami tidak memulai dengan cukup baik. Kami lolos dengan VAR karena situasi offside. Namun, kami kalah dalam semua balapan, duel, dan kami ceroboh dalam penguasaan bola. Saat kami menciptakan peluang, kami tidak mencapai target. Ini kombinasi yang sangat buruk. Kami meninggalkan ruang dan ketika diserang balik, kami terlihat sangat rentan,” papar Arteta. (Baca juga: Penanganan Covid-19 Membaik, Ekonomi Segera tumbuh)
Tren naik-turun yang dialami klub-klub besar Eropa menandakan diperlukannya evaluasi terkait jadwal pertandingan, terutama pengurangan kalender internasional yang tergolong cukup padat. Potensi mendapatkan masalah baru terhadap para pemainnya seusai tiga pertandingan internasional (uji coba dan Nations League) yang dimulai akhir pekan ini sangat terbuka.
Di sisi lain, padatnya jadwal pertandingan Eropa dan internasional seolah menjadi keuntungan tersendiri bagi klub-klub di luar kekuatan tradisional. Sociedad yang bercokol di puncak klasemen sementara Primera Liga terlihat solid lantaran sebagian besar pemain andalannya tidak dipanggil ke tim nasional.
Itu pula diperlihatkan Sassuolo yang menempati urutan kedua Seri A (15 poin) yang mengungguli Juventus (13 poin) dan Inter Milan (12 poin). Angin segar juga dirasakan Leicester City. The Foxes bercokol di singgasana Liga Primer (18 poin) mengungguli Tottenham Hotspur dan Liverpool (17 poin).
Pencetak gol andalan mereka, Jamie Vardy (sembilan gol dari delapan penampilan), adalah bukti jika tersisih dari tim nasional Inggris sejak 2018 bukan akhir segalanya. Performa Vardy ini membuat Pelatih The Foxes Brendan Rodgers merasa bersyukur. (Lihat videonya: Kian Heboh Video Asusila Mirip Gisel dan Jedar di Medsos)
Unggul melalui Karim Benzema (23), Valencia sukses membalikkan situasi berkat hattrick penalti Carlos Soler (35, 54, 63) dan gol bunuh diri Raphael Varane (43). Hasil minor di Estadio de Mestalla mengakhiri rentetan tanpa kekalahan Madrid dalam empat pertandingan sebelumnya di semua kompetisi. Itu membuat Sergio Ramos dkk terpaku di urutan keempat dan tertinggal empat poin dari Real Sociedad yang bercokol di puncak klasemen sementara Primera Liga (20 poin). (Baca juga: 7 Cara Sederhana Atasi Masalah Asam Lambung)
Bukan hanya Madrid, padatnya jadwal pertandingan domestik, Eropa, dan internasional membuat raksasa tradisional lainnya, Barcelona, juga berkutat di urutan ke-11. Pengaruh besar juga dirasakan klub-klub elite Liga Primer seperti Manchester City (Man City), Manchester United (MU), dan Arsenal yang tercecer di papan tengah klasemen.
Arsenal, misalnya. The Gunners harus menelan pil pahit seusai dipermalukan Aston Villa dengan skor 0-3 lewat gol bunuh diri Bukayo Saka (25) dan Ollie Watkins (72,75). Kekalahan tersebut membuat mereka menempati urutan ke-11 (12 poin).
Itu merupakan kekalahan terburuk kedua Arsenal di pertandingan kandang Liga Primer setelah takluk dari Man City dengan skor sama, Desember 2019. Kegagalan melanjutkan tiga kemenangan beruntun di tiga pertandingan sebelumnya membuat Pelatih Mikel Arteta kecewa dan akan bertanggung jawab penuh atas performa buruk Arsenal.
“Saya bertanggung jawab penuh. Kami tidak memulai dengan cukup baik. Kami lolos dengan VAR karena situasi offside. Namun, kami kalah dalam semua balapan, duel, dan kami ceroboh dalam penguasaan bola. Saat kami menciptakan peluang, kami tidak mencapai target. Ini kombinasi yang sangat buruk. Kami meninggalkan ruang dan ketika diserang balik, kami terlihat sangat rentan,” papar Arteta. (Baca juga: Penanganan Covid-19 Membaik, Ekonomi Segera tumbuh)
Tren naik-turun yang dialami klub-klub besar Eropa menandakan diperlukannya evaluasi terkait jadwal pertandingan, terutama pengurangan kalender internasional yang tergolong cukup padat. Potensi mendapatkan masalah baru terhadap para pemainnya seusai tiga pertandingan internasional (uji coba dan Nations League) yang dimulai akhir pekan ini sangat terbuka.
Di sisi lain, padatnya jadwal pertandingan Eropa dan internasional seolah menjadi keuntungan tersendiri bagi klub-klub di luar kekuatan tradisional. Sociedad yang bercokol di puncak klasemen sementara Primera Liga terlihat solid lantaran sebagian besar pemain andalannya tidak dipanggil ke tim nasional.
Itu pula diperlihatkan Sassuolo yang menempati urutan kedua Seri A (15 poin) yang mengungguli Juventus (13 poin) dan Inter Milan (12 poin). Angin segar juga dirasakan Leicester City. The Foxes bercokol di singgasana Liga Primer (18 poin) mengungguli Tottenham Hotspur dan Liverpool (17 poin).
Pencetak gol andalan mereka, Jamie Vardy (sembilan gol dari delapan penampilan), adalah bukti jika tersisih dari tim nasional Inggris sejak 2018 bukan akhir segalanya. Performa Vardy ini membuat Pelatih The Foxes Brendan Rodgers merasa bersyukur. (Lihat videonya: Kian Heboh Video Asusila Mirip Gisel dan Jedar di Medsos)