Hanya Imbang Kontra Belanda, Enrique Anggap Spanyol Kurang Galak
loading...
A
A
A
AMSTERDAM - Luis Enrique menyoroti hasil imbang 1-1 saat Spanyol menggelar laga uji coba kontra Belanda di Johan Cruijff Arena. Dia kecewa karena pasukannya kurang galak ketika berada di depan gawang lawan.
(Baca Juga: Walau Absen Karena Corona, Mancini Bisa Bantu Italia Bantai Estonia )
Datang dengan misi menebus kekalahan 0-1 dari Ukraina pada laga terbaru Liga Bangsa-Bangsa Eropa (UEFA Nations League) 2020, Spanyol malah terpeleset. Menurunkan mayoritas pemain terbaiknya, Negeri Matador hanya bisa mencetak satu gol, itu juga segera dibalas.
Spanyol unggul dulu berkat kontribusi Sergio Canales yang melakukan debut di kancah internasional. Namun, sukses playmaker Real Betis itu meneruskan umpan Alvaro Morata pada menit ke-18 tidak bertahan lama, karena dibalas Donny van De Beek di menit ke-47.
Padahal, Spanyol sejatinya mendominasi sepanjang babak pertama. Tapi, peluang yang didapat tidak bisa dimanfaatkan untuk menjadi gol. “Mencetak gol adalah hal paling sulit dalam sepak bola,” ucap Enrique, dilansir skysport.
Enrique tidak menampik kalau Spanyol perlu meningkatkan performa, khususnya dalam penyelesaian akhir. Dia mengakui pasukannya kurang efisien ketika berada dia kotak penalti Belanda. Itu memberi kesempatan kepada tuan rumah untuk bangkit.
“Pada babak kedua kami mengalami ketidakseimbangan dalam menekan. Tapi, kami harus mengakui kesulitan ketika menghadapi tim sekelas Belanda. Kami pasti akan berusaha melakukan analisa mengenai laga ini,” lanjutnya.
“Kami telah menciptakan peluang untuk mencetak lebih banyak gol. Tapi, saya tidak peduli. Kami punya pemain bagus dan penyerang hebat. Cepat atau lambat gol pasti datang. Saya tidak khawatir,” lanjut mantan pelatih Barcelona itu.
Enrique juga membahas keputusannya yang baru menurunkan Sergio Ramos pada menit ke-85 menggantikan Inigo Martinez, yang membuatnya menyamai Gianluigi Buffon (Italia) sebagai pemain Eropa yang paling banyak tampil kancah internasional.
(Baca Juga: Gagal Selamatkan Prancis, Thuram Berharap Masih Dapat Kesempatan )
“Keputusan memasukan Sergio Ramos (menjelang akhir laga) adalah untuk menghormati dan mengakui pengabdian seorang pemain, dan bisa terus menambah rekor dalam kariernya. Saya tidak melakukan perubahan semata-mata hanya untuk mengembalikan mood,” tegas Enrique yang selanjutnya akan meladeni Swiss di ajang Liga Bangsa-Bangsa Eropa (UEFA Nations League) 2020.
(Baca Juga: Walau Absen Karena Corona, Mancini Bisa Bantu Italia Bantai Estonia )
Datang dengan misi menebus kekalahan 0-1 dari Ukraina pada laga terbaru Liga Bangsa-Bangsa Eropa (UEFA Nations League) 2020, Spanyol malah terpeleset. Menurunkan mayoritas pemain terbaiknya, Negeri Matador hanya bisa mencetak satu gol, itu juga segera dibalas.
Spanyol unggul dulu berkat kontribusi Sergio Canales yang melakukan debut di kancah internasional. Namun, sukses playmaker Real Betis itu meneruskan umpan Alvaro Morata pada menit ke-18 tidak bertahan lama, karena dibalas Donny van De Beek di menit ke-47.
Padahal, Spanyol sejatinya mendominasi sepanjang babak pertama. Tapi, peluang yang didapat tidak bisa dimanfaatkan untuk menjadi gol. “Mencetak gol adalah hal paling sulit dalam sepak bola,” ucap Enrique, dilansir skysport.
Enrique tidak menampik kalau Spanyol perlu meningkatkan performa, khususnya dalam penyelesaian akhir. Dia mengakui pasukannya kurang efisien ketika berada dia kotak penalti Belanda. Itu memberi kesempatan kepada tuan rumah untuk bangkit.
“Pada babak kedua kami mengalami ketidakseimbangan dalam menekan. Tapi, kami harus mengakui kesulitan ketika menghadapi tim sekelas Belanda. Kami pasti akan berusaha melakukan analisa mengenai laga ini,” lanjutnya.
“Kami telah menciptakan peluang untuk mencetak lebih banyak gol. Tapi, saya tidak peduli. Kami punya pemain bagus dan penyerang hebat. Cepat atau lambat gol pasti datang. Saya tidak khawatir,” lanjut mantan pelatih Barcelona itu.
Enrique juga membahas keputusannya yang baru menurunkan Sergio Ramos pada menit ke-85 menggantikan Inigo Martinez, yang membuatnya menyamai Gianluigi Buffon (Italia) sebagai pemain Eropa yang paling banyak tampil kancah internasional.
(Baca Juga: Gagal Selamatkan Prancis, Thuram Berharap Masih Dapat Kesempatan )
“Keputusan memasukan Sergio Ramos (menjelang akhir laga) adalah untuk menghormati dan mengakui pengabdian seorang pemain, dan bisa terus menambah rekor dalam kariernya. Saya tidak melakukan perubahan semata-mata hanya untuk mengembalikan mood,” tegas Enrique yang selanjutnya akan meladeni Swiss di ajang Liga Bangsa-Bangsa Eropa (UEFA Nations League) 2020.
(mirz)