Jalan Rumit Schwartzman Wujudkan Ambisi

Jum'at, 13 November 2020 - 14:35 WIB
loading...
Jalan Rumit Schwartzman...
Diego Schwartzman untuk kali pertama lolos ke turnamen ATP Finals yang berlangsung di O2 Arena, London, 15–22 November nanti. Foto/Reuters
A A A
LONDON - Diego Schwartzman tak pernah menyangka akan menjalani petualangannya pada 2020 dengan luar biasa. Bintang tenis Argentina ini untuk kali pertama lolos ke turnamen ATP Finals yang berlangsung di O2 Arena, London, 15–22 November nanti.

Meski turnamen ATP mengalami penangguhan akibat pandemi korona (Covid-19) selama lebih dari lima bulan, performa Schwartzman justru mengalami peningkatan. Hal itu terlihat ketika dia berhasil mencapai final Masters 1000 pertamanya di Italia Terbuka dan lolos ke semifinal grand slam pertamanya di Prancis Terbuka. (Baca: Gelombang PHK Tak Terbendung, Pengangguran di Bekasi Melonjak)

Capaian itu membuatnya lolos ke turnamen yang hanya diikuti 8 petenis terbaik di dunia dalam 1 musim ini. Jelas, Schwartzman mengaku sangat senang bisa menjadi bagian dari acara tersebut. Bahkan dia memiliki impian bisa melangkah sampai laga pemungkas.

Langkah pertama adalah membidik kemenangan pada pertandingan pembuka demi jalan ke babak selanjutnya. “Saya bermimpi bermain di final. Nanti kami akan melihat grup dan saya pikir akan penting untuk memenangi pertandingan pertama, apa pun yang saya mainkan," kata Schwartzman seperti dilansir essentiallysport.

Namun Schwartzman harus menyadari perjalanannya bakal berat di turnamen impiannya itu. Dia harus bermain yang terbaik karena lawan yang dihadapi adalah petenis elite dunia. Ada Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Dominic Thiem.

Mereka merupakan para peraih gelar grand slam tahun ini. Djokovic sukses menjadi juara di Australia Terbuka, Nadal merebut trofi di Prancis Terbuka, dan Thiem berjaya di Amerika Serikat Terbuka. “Lawan memang berat, tapi saya hanya ingin fokus pada pertandingan,” ujar petenis berperingkat kesembilan dunia itu. (Baca juga: Manfaat Produk Herbal untuk Ibu Hamil dan Menyusui)

Alasan lain, petenis berusia 28 tahun tersebut tidak diunggulkan karena diprediksi peluangnya ke final sangat tipis. Selain prestasinya yang belum mentereng, kondisi fisiknya yang hanya memiliki tinggi 170 cm juga bisa menjadi salah satu kendala untuk bisa bersaing melawan para petenis elite dunia.

Dalam sebuah wawancara dengan La Nacion, Schwartzman berbicara tentang pertandingan berikutnya dan lawan utama yang akan dihadapinya. “Saya harus bisa 100% mengalahkan 10 pemain teratas. Jika saya tidak menunjukkan level terbaik saya, akan sulit untuk bersaing dengan juara-juara ini. Saya harus tetap bermain bagus meski saya tidak dalam kondisi terbaik," paparnya.

Meski begitu Schwartzman sering membuat petenis unggulan kerepotan ketika bertemu di atas lapangan. Hal itu seperti saat melawan Alexander Zverev dan Thiem dalam beberapa pekan terakhir. Dia juga pernah mengalahkan Nadal saat bertemu di Italia Terbuka tahun ini.

Jadi unggulan kedelapan ini harus bisa kembali mengeluarkan permainan terbaiknya di sepanjang pertandingan. "Pada kenyataannya setiap orang berhasil bermain dengan baik di setiap permukaan,” tambah Schwartzman. (Lihat videonya: Angin Puting Beliung Rusak Sejumlah Rumah)

Dia merasa setiap tahun berhasil meningkatkan peringkat, permainan, dan metode pelatihan. “Ketika mulai bermain, saya tidak berpikir akan sejauh ini. Jadi sekarang saya akan menikmati semua kesempatan ini," tandasnya. (Raikhul Amar)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1024 seconds (0.1#10.140)