Dulu Miskin Bacaan, Marcus Rashford Kini Bikin Kedai Buku

Selasa, 17 November 2020 - 21:01 WIB
loading...
Dulu Miskin Bacaan, Marcus Rashford Kini Bikin Kedai Buku
Dulu Miskin Bacaan, Marcus Rashford Kini Bikin Kedai Buku. Foto: Kolase/The Sun
A A A
MANCHESTER - Marcus Rashford baru meluncurkan kedai buku yang memungkinkan anak-anak di Inggris menikmati berbagai jenis bacaan. Kehidupan yang keras di masa kecil telah mendorongnya lebih peduli pada urusan pendidikan.

Tumbuh di kawasan perumahan yang keras, Marcus Rashford tidak mengetahui bahwa anak-anak pada umumnya menikmati dongeng pengantar tidur. Ketika ia masih kecil, orang tuanya terlalu sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. (Baca Juga: Ulang Tahun, Rashford Punya Rekor Buruk Lawan Arsenal )

Ketika menginjak usia remaja, Rashford baru menyadari bahwa dongeng pengantar tidur adalah hal lazim diberikan orang tua kepada anak-anak mereka. Namun, bagi Rashford kecil, jangankan untuk membeli buku, sekadar urusan perut saja keluarganya harus pontang-panting memenuhinya.

“Buku tidak pernah menjadi barang yang bisa kami anggarkan ketika kami masih berjuang mencari cara menyediakan makanan di atas meja,” kata Rashford dikutip The Sun, Selasa (17/11/2020).

Baru di usia 17 tahun penyerang Manchester United itu berkenalan dengan buku. Kegemarannya terhadap cerita-cerita fiksi dan non-fiksi telah mengubah cara pandang Rashford terhadap sebuah persoalan.

“Saya baru membaca buku di usia 17 tahun. Membaca benar-benar telah mengubah cara pandang saya, dan mentalitas saya,” kata Rashford.

Menyadari bahwa buku merupakan asupan wajib di samping makan dan minum, Rashford tergerak menyisihkan pendapatanya sebagai pesepak bola profesional untuk membangun kedai buku. Tak cuma menyediakan buku bacaan, kedai tersebut juga mempekerjakan ‘guru’ yang membantu anak-anak memahami cerita.

Berbicara melalui Zoom setelah melewatkan laga Timnas Inggris kontra Belgia akibat cedera bahu, Rashford tak mau anak-anaknya kelak lebih banyak bermain gadget dibandingkan baca. Menurutnya, perkembangan teknologi dan informasi tak boleh mematikan peran buku. (Lihat Grafis: Kemajuan Teknologi Digital Dorong Transformasi Media Sosial )

“Terkadang penting untuk mematikan ponsel dan iPad kemudian membaca buku. Anak-anak saya kelak akan diwajibkan membaca 10, 20, 30 halaman per hari.” kata Rashford.
(mirz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1153 seconds (0.1#10.140)