Lebih Baik Crutchlow atau Dovizioso di Yamaha? Ini Penilaian The Doctor

Rabu, 18 November 2020 - 15:03 WIB
loading...
Lebih Baik Crutchlow...
Cal Crutchlow resmi jadi pembalap tes Yamaha pada 2021/Foto/bikesportnews.com
A A A
VALENCIA - Pembalap veteran Valetino Rossi punya pendapat berbeda dengan masuknya Cal Crutchlow sebagai pembalap tes Yamaha pada 2021. The Doctor -julukan Rossi- menilai Crutchlow bukan pilihan tepat untuk Yamaha.

Yamaha resmi menunjuk Cal Crutchlow sebagai pembalap tes musim depan pada pekan lalu. Pria berusia 35 tahun itu menggantikan Jorge Lorenzo yang kontraknya habis pada penghujung Kejuaraan Dunia MotoGP 2020. ( ).

Perekrutan Cal Crutchlow itu dipandang positif oleh para pembalap penunggang motor Yamaha saat ini. Pembalap yang saat ini memperkuat LCR Honda itu dinilai punya cukup pengalaman karena pernah mengendarai tiga motor terkuat saat ini, yaitu Honda, Yamaha, dan Ducati.

Namun, Rossi punya penilaian berbeda. Rossi justru menginginkan Andrea Dovizioso sebagai pembalap tes tim Yamaha untuk musim depan. The Doctor tetap menyebut Dovizioso sebagai pilihan favoritnya. ( ).

“Saya sebetulnya sangat menyukai jika pembalap tes kami adalah Dovizioso, karena dia sangat kencang, sensitif, dan pembalap dengan segudang pengalaman,” papar Valentino Rossi, mengutip dari Motorsport, Rabu (18/11/2020).

Meski begitu Rossi mengatakan seandainya Cal Crutchlow punya motivasi yang besar, maka motor YZR M-1 juga akan berkembang. “Crutchlow juga terus membalap. Jadi, jika dia punya motivasi yang tinggi, dia adalah pembalap yang bisa membawa motor hingga pada batasannya,” imbuh pria berkebangsaan Italia tersebut. ( ).

Sebetulnya, Yamaha juga menawari Andrea Dovizioso sebagai pembalap tes. Namun, rider berusia 34 tahun itu menolak tawaran dari Yamaha. Ia lebih memilih mengambil cuti sembari menanti adanya proyek bagus yang bisa membawanya menjadi juara dunia MotoGP.

Pembalap tes sudah didapat, selanjutnya adalah serius menjalankan program tersebut. Menurut Valentino Rossi, Yamaha perlu serius menjalankan program tes di Eropa. Sebab, kelalaian yang dilakukan sepanjang MotoGP 2020, berdampak pada motor yang kurang kompetitif.

“Pertama-tama ada masalah mendasar. Hingga 2020, tim-tim lain memiliki program tes aktif di Eropa bersama pembalap Eropa seperti (Michele) Pirro, (Dani) Pedrosa, dan (Stefan) Bradl,” terang Valentino Rossi.

“Yamaha tidak memiliki tim seperti itu. Hanya ada program tes yang dilakukan di Jepang, bersama dengan pembalap Jepang. Masalah terbesarnya bukan itu, tetapi pembalap tes melaju di sirkuit yang tidak ada kaitannya dengan yang dipakai di Eropa,” kritik pembalap kelahiran Tavullia itu.
(sha)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1254 seconds (0.1#10.140)