Tantangan Southgate Usai Berfoya-foya dengan Pemain Muda Inggris
loading...
A
A
A
LONDON - Gareth Southgate melakukan perubahan radikal mengenai gaya permainan Inggris saat menjamu Islandia pada laga pemungkas Grup A2 UEFA League Nations 2020/2021 di Stadion Wembley, Kamis (19/11) WIB. Pada laga yang dimenangkan tuan rumah dengan skor 4-0, ada banyak catatan sejarah yang bikin penikmat sepak bola menggelengkan kepala.
Di pertandingan ini Southgate mulai berfoya-foya dengan menurunkan pemain muda. Hanya ada dua pemain yang berusia 30 tahun, Kieran Trippier dan Kyle Walker, yang tampil sebagai starter.
Selebihnya Southgate lebih tertarik untuk memainkan pemain muda. Kecerdikan ini menghadirkan catatan baru dalam buku sejarah tim nasional Inggris, di mana pertama kalinya The Three Lions menghadirkan empat pemain berusia 21 tahun, yakni Foden, Mount, Rice dan Bukayo Saka dalam satu pertandingan kompetitif sejak November 1959. (Baca juga: Inggris Paksa Timnas Islandia Jadi Lumbung Gol )
Keyakinan Southgate pun terbayar lunas. Pasalnya, pemain brondong Inggris tersebut tampil mengesankan dengan mendominasi permainan 78% berbanding 22% dalam penguasaan bola.
Empat gol pun dihadirkan skuat Tiga Singa melalui aksi Declan Rice, Mount, dan dua gol dari Phil Foden. Ini kali pertama sejak 1883, terdapat tiga pemain berusia 21 tahun atau lebih mudah yang mencetak gol untuk Inggris di level senior. (Baca juga: Sejarah, Tak Ada Pemain Juventus di Line Up Awal Timnas Italia )
Selain itu ada dua catatan penting yang ditorehkan Rice di pertandingan ini. Pertama, Rice tercatat sebagai pemain pertama West Ham United yang mencetak gol perdananya bersama Inggris sejak Matthew Upson melawan Jerman di Piala Dunia 2010.
Kedua, Rice menjadi gelandang termuda kedua dalam sejarah Inggris yang mencetak gol setelah Joe Cole. Tak mau kalah dengan Rice, Foden juga menorehkan prestasi mengesankan bersama Inggris.
Foden tercatat sebagai pemain termuda dalam sejarah Inggris yang mencetak lebih dari satu gol dalam satu pertandingan di Wembley. Tak hanya keberanian Southgate dalam menurunkan pemain muda saja, dia juga melakukan perubahan formasi 3-4-3 saat menjinakkan Islandia.
"Saya pikir dalam beberapa hari terakhir bakat mereka luar biasa. Itu adalah pertandingan yang sangat sulit, semua pemain mendengar pesan bahwa ini tidak ada artinya dan tidak ada yang bisa dimainkan tetapi mereka bermain untuk itu, ada peluang besar bagi pemain muda tetapi juga untuk beberapa pemain yang lebih tua," jelas Southgate dikutip dari Sky Sports, Kamis (19/11/2020).
"Kami masih berusaha untuk membangun dan meningkatkan sepanjang waktu. Ada sepak bola yang indah dan itu bagus untuk ditonton dan itu bagus bagi yang muda untuk mendapatkan gol, sangat spesial bagi mereka. Skuat yang kami miliki selama tiga bulan terakhir akan mencapai puncaknya dalam tiga hingga lima tahun ke depan dan mereka akan mendapatkan lebih banyak pengalaman klub dan pengalaman internasional. Kami akan menginvestasikan waktu di dalamnya. Ada beberapa profesional senior yang sangat baik juga."
"Kami masih melatih keseimbangan pemain untuk formasi. Permainan menyerang kami sangat bagus. Jika pusing karena memiliki pemain bagus di samping, itu bagus untuk dimiliki," pungkas Southgate.
Di pertandingan ini Southgate mulai berfoya-foya dengan menurunkan pemain muda. Hanya ada dua pemain yang berusia 30 tahun, Kieran Trippier dan Kyle Walker, yang tampil sebagai starter.
Selebihnya Southgate lebih tertarik untuk memainkan pemain muda. Kecerdikan ini menghadirkan catatan baru dalam buku sejarah tim nasional Inggris, di mana pertama kalinya The Three Lions menghadirkan empat pemain berusia 21 tahun, yakni Foden, Mount, Rice dan Bukayo Saka dalam satu pertandingan kompetitif sejak November 1959. (Baca juga: Inggris Paksa Timnas Islandia Jadi Lumbung Gol )
Keyakinan Southgate pun terbayar lunas. Pasalnya, pemain brondong Inggris tersebut tampil mengesankan dengan mendominasi permainan 78% berbanding 22% dalam penguasaan bola.
Empat gol pun dihadirkan skuat Tiga Singa melalui aksi Declan Rice, Mount, dan dua gol dari Phil Foden. Ini kali pertama sejak 1883, terdapat tiga pemain berusia 21 tahun atau lebih mudah yang mencetak gol untuk Inggris di level senior. (Baca juga: Sejarah, Tak Ada Pemain Juventus di Line Up Awal Timnas Italia )
Selain itu ada dua catatan penting yang ditorehkan Rice di pertandingan ini. Pertama, Rice tercatat sebagai pemain pertama West Ham United yang mencetak gol perdananya bersama Inggris sejak Matthew Upson melawan Jerman di Piala Dunia 2010.
Kedua, Rice menjadi gelandang termuda kedua dalam sejarah Inggris yang mencetak gol setelah Joe Cole. Tak mau kalah dengan Rice, Foden juga menorehkan prestasi mengesankan bersama Inggris.
Foden tercatat sebagai pemain termuda dalam sejarah Inggris yang mencetak lebih dari satu gol dalam satu pertandingan di Wembley. Tak hanya keberanian Southgate dalam menurunkan pemain muda saja, dia juga melakukan perubahan formasi 3-4-3 saat menjinakkan Islandia.
"Saya pikir dalam beberapa hari terakhir bakat mereka luar biasa. Itu adalah pertandingan yang sangat sulit, semua pemain mendengar pesan bahwa ini tidak ada artinya dan tidak ada yang bisa dimainkan tetapi mereka bermain untuk itu, ada peluang besar bagi pemain muda tetapi juga untuk beberapa pemain yang lebih tua," jelas Southgate dikutip dari Sky Sports, Kamis (19/11/2020).
"Kami masih berusaha untuk membangun dan meningkatkan sepanjang waktu. Ada sepak bola yang indah dan itu bagus untuk ditonton dan itu bagus bagi yang muda untuk mendapatkan gol, sangat spesial bagi mereka. Skuat yang kami miliki selama tiga bulan terakhir akan mencapai puncaknya dalam tiga hingga lima tahun ke depan dan mereka akan mendapatkan lebih banyak pengalaman klub dan pengalaman internasional. Kami akan menginvestasikan waktu di dalamnya. Ada beberapa profesional senior yang sangat baik juga."
"Kami masih melatih keseimbangan pemain untuk formasi. Permainan menyerang kami sangat bagus. Jika pusing karena memiliki pemain bagus di samping, itu bagus untuk dimiliki," pungkas Southgate.
(mirz)