Krisis Madrid Kian Parah, Zidane dalam Bahaya Serius
loading...
A
A
A
MADRID - Stadion Olimpiade Kyiv menjadi tempat berdiri terakhir Zinedine Zidane sebagai pelatih Real Madrid sebelum mengundurkan diri dengan pada Mei 2018. Kini, arena tersebut dapat menjadi pemicu akhir masa jabatan keduanya setelah Madrid dikalahkan Shakhtar Donetsk , Selasa (1/12/2020).
Kekalahan 0-2 membuat Madrid berpotensi tersingkir dari babak penyisihan grup Liga Champions 2020/2021 untuk pertama kalinya. Tapi, sekalipun Los Blancos berhasil mengalahkan Borussia Moenchengladbach minggu depan dan lolos, itu mungkin tidak cukup menyelamatkan Zidane. ( ).
Zidane mengejutkan dunia sepak bola dengan berhenti sebagai pelatih Madrid setelah memenangkan mahkota Liga Champions ketiga berturut-turut dengan mengalahkan Liverpool di ibu kota Ukraina pada 2018.
Meski dia menegaskan tidak akan menyerah kali ini, namun menurut media Spanyol, Presiden Madrid Florentino Perez mungkin membuat keputusan untuknya. "Zidane dalam bahaya serius", kata surat kabar El Mundo. ( ).
“Kekalahan itu begitu memberatkan sehingga sulit untuk menghitung jumlah orang yang bertanggung jawab. Zidane ditugaskan untuk memperbaiki keadaan dengan segera, tetapi sang pelatih bahkan mungkin tidak berhasil untuk pertandingan grup terakhir. Saat ini kehadirannya melawan Gladbach dalam bahaya. ”
Harian El Pais menambahkan: "Dengan kekecilannya, Shakhtar yang semenjana membuat Madrid bergoyang." (Baca juga: Cedera Kepala, David Luiz Absen Saat Arsenal Menjamu Rapid Wien ).
Ini adalah kekalahan kelima Madrid dalam 11 pertandingan dan meski mereka bisa mengatasi absennya pemain kunci seperti kapten Sergio Ramos, bek kanan Dani Carvajal dan pemain termahal Eden Hazard, tapi masalah mereka semakin dalam.
Raphael Varane, pemenang empat kali Liga Champions dan juara Piala Dunia, sekali lagi kehilangan fokus pada momen penting untuk memungkinkan Dentinho mencetak gol pembuka dan tanpa Ramos di sisinya terlihat semakin rentan.
Mungkin yang lebih memprihatinkan adalah ketidakmampuan Madrid untuk menciptakan bahaya di depan gawnag lawan.
Karim Benzema adalah satu-satunya ancaman nyata bagi mereka dan baru saja kembali setelah tiga pekan absen, sementara Marco Asensio bukan pemain yang sama sejak absen di sebagian besar musim terakhir karena cedera lutut serius.
Kekuatan Zidane sebagai motivator dan pemecah masalah juga tampak memudar, dibuktikan dengan performa lesu Madrid di babak kedua.
Pria Prancis itu telah memenangkan tiga Liga Champions dan dua gelar La Liga dalam waktu sekitar empat tahun sebagai manajer dalam dua periode, tetapi rekornya akan diperhitungkan jika dia tidak dapat membalikkan keadaan dalam tiga pertandingan mendatang yang akan sulit.
Madrid akan mengunjungi Sevilla yang sedang dalam performa terbaiknya pada hari Sabtu mencari kemenangan liga pertama dalam empat pertandingan, sebelum pertandingan penting hari Rabu di kandang melawan Gladbach dengan rekor Liga Champions yang tidak cacat. Setelah itu mereka menghadapi Atletico Madrid.
Kekalahan 0-2 membuat Madrid berpotensi tersingkir dari babak penyisihan grup Liga Champions 2020/2021 untuk pertama kalinya. Tapi, sekalipun Los Blancos berhasil mengalahkan Borussia Moenchengladbach minggu depan dan lolos, itu mungkin tidak cukup menyelamatkan Zidane. ( ).
Zidane mengejutkan dunia sepak bola dengan berhenti sebagai pelatih Madrid setelah memenangkan mahkota Liga Champions ketiga berturut-turut dengan mengalahkan Liverpool di ibu kota Ukraina pada 2018.
Meski dia menegaskan tidak akan menyerah kali ini, namun menurut media Spanyol, Presiden Madrid Florentino Perez mungkin membuat keputusan untuknya. "Zidane dalam bahaya serius", kata surat kabar El Mundo. ( ).
“Kekalahan itu begitu memberatkan sehingga sulit untuk menghitung jumlah orang yang bertanggung jawab. Zidane ditugaskan untuk memperbaiki keadaan dengan segera, tetapi sang pelatih bahkan mungkin tidak berhasil untuk pertandingan grup terakhir. Saat ini kehadirannya melawan Gladbach dalam bahaya. ”
Harian El Pais menambahkan: "Dengan kekecilannya, Shakhtar yang semenjana membuat Madrid bergoyang." (Baca juga: Cedera Kepala, David Luiz Absen Saat Arsenal Menjamu Rapid Wien ).
Ini adalah kekalahan kelima Madrid dalam 11 pertandingan dan meski mereka bisa mengatasi absennya pemain kunci seperti kapten Sergio Ramos, bek kanan Dani Carvajal dan pemain termahal Eden Hazard, tapi masalah mereka semakin dalam.
Raphael Varane, pemenang empat kali Liga Champions dan juara Piala Dunia, sekali lagi kehilangan fokus pada momen penting untuk memungkinkan Dentinho mencetak gol pembuka dan tanpa Ramos di sisinya terlihat semakin rentan.
Mungkin yang lebih memprihatinkan adalah ketidakmampuan Madrid untuk menciptakan bahaya di depan gawnag lawan.
Karim Benzema adalah satu-satunya ancaman nyata bagi mereka dan baru saja kembali setelah tiga pekan absen, sementara Marco Asensio bukan pemain yang sama sejak absen di sebagian besar musim terakhir karena cedera lutut serius.
Kekuatan Zidane sebagai motivator dan pemecah masalah juga tampak memudar, dibuktikan dengan performa lesu Madrid di babak kedua.
Pria Prancis itu telah memenangkan tiga Liga Champions dan dua gelar La Liga dalam waktu sekitar empat tahun sebagai manajer dalam dua periode, tetapi rekornya akan diperhitungkan jika dia tidak dapat membalikkan keadaan dalam tiga pertandingan mendatang yang akan sulit.
Madrid akan mengunjungi Sevilla yang sedang dalam performa terbaiknya pada hari Sabtu mencari kemenangan liga pertama dalam empat pertandingan, sebelum pertandingan penting hari Rabu di kandang melawan Gladbach dengan rekor Liga Champions yang tidak cacat. Setelah itu mereka menghadapi Atletico Madrid.
(sha)