Jinakkan Setan Merah, Tuchel Sebut PSG Tak Pernah Menyerah
loading...
A
A
A
MANCHESTER - Tiga poin penting dibawa pulang Paris Saint Germain (PSG) dari kandang Manchester United (MU) pada laga kelima penyisihan Grup H Liga Champions 2020/2021. Tim tamu sukses memetik kemenangan 3-1, Kamis (3/12/2020).
(Solskjaer Beberkan Penyebab MU Kalah dari PSG di Liga Champions)
Menurut pelatih Thomas Tuchel kemenangan itu bisa diraih karena anak asuhnya tidak pernah menyerah selama bertanding Old Trafford. Motivasi untuk menjaga asa lolos ke babak 16 besar membuat PSG bisa mengerahkan yang terbaik.
Sebelum pertandingan berlangsung, PSG berada dalam posisi terjepit. Sebab, beberapa jam sebelumnya, RB Leipzig sukses meraih kemenangan tipis 4-3 di markas Istanbul Basaksehir. Artinya, gagal membawa pulang angka dari lawatan ke Inggris jelas akan menjadi bencana.
Beruntung, PSG memiliki pemain sekaliber Neymar. Striker berpaspor Brasil itu membawa timnya unggul cepat di menit enam. MU memang bisa menyamakan skor pada menit 32 lewat tembakan Marcus Rashford yang berbelok arah setelah mengenai kaki Danilo.
Namun, pada babak kedua Les Parisien sukses menambah dua gol lagi berkat sontekan Marquinhos (69) dan Neymar (90+1). Tiga angka kini membuat PSG yang musim lalu jadi finalis Liga Champions tetap berpeluang melaju ke fase berikutnya.
Kemenangan itu membuat Tuchel bisa sedikit bernafas lega. Menurutnya, PSG tidak pernah menyerah dalam keadaan apa pun dan mampu menunjukkan kekuatan pikiran yang dikombinasikan dengan kualitas di lapangan guna mengantongi angka penuh.
“Kami tidak pernah membayangkan akan kalah dalam pertandingan ini. Kami tidak pernah menyerah dan menunjukkan kekuatan pikiran yang dikombinasikan dengan kualitas di lapangan,” papar Thomas Tuchel, dilansir dari laman resmi PSG.
Meski demikian, kemenangan itu tidak diraih PSG dengan mudah karena Setan Merah sempat mendapat sejumlah peluang untuk mencetak gol. Dua di antaranya adalah cungkilan Edinson Cavani yang membentur mistar serta sepakan Anthony Martial dari jarak dekat di awal babak kedua.
Tuchel mengakui anak asuhnya memang sedikit kesulitan di babak kedua. Untung saja, tuan rumah gagal mencetak gol lagi sehingga PSG bisa melancarkan serangan. Jika tidak, bisa jadi jawara Ligue 1 itu akan pulang dengan kepala tertunduk.
“Kami sedikit menderita di awal babak kedua karena bermain kurang disiplin tanpa mampu beradaptasi dengan situasi pertandingan. Kami terlalu mudah kehilangan bola dan begitu menderita saat serangan balik. Untungnya, kami mampu bertahan agar tidak kebobolan gol kedua,”ucapnya.
(Usai Permalukan Setan Merah di Liga Champions, Neymar Ajak Messi Gabung PSG)
Setelah pertandingan itu, MU, PSG, dan RB Leipzig sama-sama mengoleksi sembilan angka. PSG sedikit di atas angin karena hanya akan menjamu Istanbul Basaksehir pekan depan. Sementara itu, RB Leipzig dan Man United akan saling sikut di Stadion Red Bull Arena pekan depan demi satu tiket.
(Solskjaer Beberkan Penyebab MU Kalah dari PSG di Liga Champions)
Menurut pelatih Thomas Tuchel kemenangan itu bisa diraih karena anak asuhnya tidak pernah menyerah selama bertanding Old Trafford. Motivasi untuk menjaga asa lolos ke babak 16 besar membuat PSG bisa mengerahkan yang terbaik.
Sebelum pertandingan berlangsung, PSG berada dalam posisi terjepit. Sebab, beberapa jam sebelumnya, RB Leipzig sukses meraih kemenangan tipis 4-3 di markas Istanbul Basaksehir. Artinya, gagal membawa pulang angka dari lawatan ke Inggris jelas akan menjadi bencana.
Beruntung, PSG memiliki pemain sekaliber Neymar. Striker berpaspor Brasil itu membawa timnya unggul cepat di menit enam. MU memang bisa menyamakan skor pada menit 32 lewat tembakan Marcus Rashford yang berbelok arah setelah mengenai kaki Danilo.
Namun, pada babak kedua Les Parisien sukses menambah dua gol lagi berkat sontekan Marquinhos (69) dan Neymar (90+1). Tiga angka kini membuat PSG yang musim lalu jadi finalis Liga Champions tetap berpeluang melaju ke fase berikutnya.
Kemenangan itu membuat Tuchel bisa sedikit bernafas lega. Menurutnya, PSG tidak pernah menyerah dalam keadaan apa pun dan mampu menunjukkan kekuatan pikiran yang dikombinasikan dengan kualitas di lapangan guna mengantongi angka penuh.
“Kami tidak pernah membayangkan akan kalah dalam pertandingan ini. Kami tidak pernah menyerah dan menunjukkan kekuatan pikiran yang dikombinasikan dengan kualitas di lapangan,” papar Thomas Tuchel, dilansir dari laman resmi PSG.
Meski demikian, kemenangan itu tidak diraih PSG dengan mudah karena Setan Merah sempat mendapat sejumlah peluang untuk mencetak gol. Dua di antaranya adalah cungkilan Edinson Cavani yang membentur mistar serta sepakan Anthony Martial dari jarak dekat di awal babak kedua.
Tuchel mengakui anak asuhnya memang sedikit kesulitan di babak kedua. Untung saja, tuan rumah gagal mencetak gol lagi sehingga PSG bisa melancarkan serangan. Jika tidak, bisa jadi jawara Ligue 1 itu akan pulang dengan kepala tertunduk.
“Kami sedikit menderita di awal babak kedua karena bermain kurang disiplin tanpa mampu beradaptasi dengan situasi pertandingan. Kami terlalu mudah kehilangan bola dan begitu menderita saat serangan balik. Untungnya, kami mampu bertahan agar tidak kebobolan gol kedua,”ucapnya.
(Usai Permalukan Setan Merah di Liga Champions, Neymar Ajak Messi Gabung PSG)
Setelah pertandingan itu, MU, PSG, dan RB Leipzig sama-sama mengoleksi sembilan angka. PSG sedikit di atas angin karena hanya akan menjamu Istanbul Basaksehir pekan depan. Sementara itu, RB Leipzig dan Man United akan saling sikut di Stadion Red Bull Arena pekan depan demi satu tiket.
(mirz)