Ide Pinjamkan Pemain ke Luar Negeri Bikin Arema Dilema
loading...
A
A
A
MALANG - Arema FC ikut mengamati maraknya pemain-pemain Liga 1 yang dikaitkan dengan bursa transfer klub luar negeri. Konon pemain level atas bisa ditebus dengan harga terjangkau atau dipinjam lantaran masih tertundanya kompetisi.
(Tiga Laga Sulit, Tujuh Poin, Mourinho Bicara Gelar Liga Primer 2020/2021)
Menanggapi fenomena itu, General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo membagikan pendapatnya. Mengambil sudut pandang klub, situasi ini bisa menciptakan dilema yang sangat besar bagi pihak manajemen.
Disatu sisi, sebagai klub dengan rasa kekeluargaan sangat tinggi, Arema FC menyambut baik jika ada pemainnya yang bisa go international. Itu dapat menjadi solusi paling efektif bagi pemain yang punya kemampuan di atas rata-rata dalam menghadapi masa sulit akibat pandemi virus Corona.
Namun, di sisi lain, ada rasa keberatan. Karena klub sebagai pemilik tentu menginginkan kontribusi maksimal dari sang pemain. “Di sisi lain ada keinginan pemain ini menaikkan level ke sana. Tapi, di sisi lain juga ada keinginan agar pemain ini membantu klub,” ucap Ruddy.
“Jujur saya bingung, tapi di sisi lain kami support, pasti. Kecuali kalau Liga normal, jadi bisa tahu sendiri pemain-pemain mana yang pantas ke luar negeri atau tidak,” lanjut pria asal Madiun itu, dilansir liga-indonesia.
Lebih lanjut ketika disinggung soal pinangan yang masuk ke Arema FC, Ruddy mengatakan hingga saat ini belum ada. Namun, dia mengaku beberapa waktu lalu pernah ada komunikasi yang mengarah ke sana.
(Kokoh di Puncak, Milan Perhitungkan Tiga Klub dalam Perburuan Scudetto)
Akan tetapi, setelah dipelajari kembali isi pembicaraan, justru berubah menjadi tawaran pemain kepada Singo Edan. “Kalau posisi sekarang serba dilema. Kalau bertahan ya kasihan, tapi kalau mereka berangkat tiba-tiba kompetisi jalan sedangkan pemain tidak siap,“ terangnya.
(Tiga Laga Sulit, Tujuh Poin, Mourinho Bicara Gelar Liga Primer 2020/2021)
Menanggapi fenomena itu, General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo membagikan pendapatnya. Mengambil sudut pandang klub, situasi ini bisa menciptakan dilema yang sangat besar bagi pihak manajemen.
Disatu sisi, sebagai klub dengan rasa kekeluargaan sangat tinggi, Arema FC menyambut baik jika ada pemainnya yang bisa go international. Itu dapat menjadi solusi paling efektif bagi pemain yang punya kemampuan di atas rata-rata dalam menghadapi masa sulit akibat pandemi virus Corona.
Namun, di sisi lain, ada rasa keberatan. Karena klub sebagai pemilik tentu menginginkan kontribusi maksimal dari sang pemain. “Di sisi lain ada keinginan pemain ini menaikkan level ke sana. Tapi, di sisi lain juga ada keinginan agar pemain ini membantu klub,” ucap Ruddy.
“Jujur saya bingung, tapi di sisi lain kami support, pasti. Kecuali kalau Liga normal, jadi bisa tahu sendiri pemain-pemain mana yang pantas ke luar negeri atau tidak,” lanjut pria asal Madiun itu, dilansir liga-indonesia.
Lebih lanjut ketika disinggung soal pinangan yang masuk ke Arema FC, Ruddy mengatakan hingga saat ini belum ada. Namun, dia mengaku beberapa waktu lalu pernah ada komunikasi yang mengarah ke sana.
(Kokoh di Puncak, Milan Perhitungkan Tiga Klub dalam Perburuan Scudetto)
Akan tetapi, setelah dipelajari kembali isi pembicaraan, justru berubah menjadi tawaran pemain kepada Singo Edan. “Kalau posisi sekarang serba dilema. Kalau bertahan ya kasihan, tapi kalau mereka berangkat tiba-tiba kompetisi jalan sedangkan pemain tidak siap,“ terangnya.
(mirz)