Inggris Kuasai 32 Besar Liga Europa
loading...
A
A
A
LEIPZIG - Manchester United (MU) melengkapi daftar tim Liga Primer yang akan bermain di babak 32 besar Liga Europa . Sebelumnya sudah ada Arsenal, Tottenham Hotspur dan Leicester City yang mendapatkan tiket fase gugur kompetisi kasta kedua Eropa terebut.
MU akhirnya harus turun ke kasta kedua setelah menyerah 2-3 saat bertandang ke Red Bull Arena, Rabu (9/12), markas RB Leipzig. Akibatnya, The Red Devils menelan pil pahit gagal melaju ke babak 16 besar Liga Champions usai kalah 2-3 pada pertandingan pamungkas Grup H. (Baca: Juventus Gilas Barcelona, Manchester United Dihajar Leipzig)
Kekalahan di Jerman memastikan MU finish di urutan ketiga klasemen akhir Grup H dengan sembilan poin. Dari enam pertandingan, mereka mengemas tiga kemenangan dan tiga kekalahan. Harry Maguire dkk pun tereliminasi ke babak 32 besar Liga Europa.
Kegagalan MU musim ini semakin memperpanjang performa buruk mereka di pentas Eropa setelah Sir Alex Ferguson pensiun 2013 lalu. Sejak menembus final musim 2010-11 The Red Devils belum berhasil melewati perempat final atau selama tujuh musim. Dari statistik, persentase kemenangan MU di Liga Champions selama tujuh musim sejak Ferguson pergi adalah 45,71%. Padahal, tujuh tahun sebelumnya mencapai 61,33%.
Kegagalan MU menembus babak 16 besar menjadikan Ole Gunnar Solskjaer menjadi pelatih pertama klub Inggris yang kalah dalam enam dari 10 pertandingan pertamanya di Liga Champions. Kemampuannya menangani MU semakin disorot. (Baca juga: Unsoed Kukuhkan 4 Guru Besar Baru)
Kekalahan dari Leipzig menegaskan bahwa Solskjaer seperti kesulitan membangun konsistensi permainan timnya. MU boleh saja bangga dijuluki sebagai raja comeback atas keberhasilan mereka membalikkan situasi dan memenangkan pertandingan di lima laga tandang terakhir di semua kompetisi sepanjang musim ini, termasuk kemenangan 2-1 atas Paris Saint Germain (PSG) (21/10). Itu sekaligus menjadi kemenangan tandang kesembilan beruntun yang diraih MU di Liga Primer.
Tetapi, keajaiban tersebut meninggalkan MU di Red Bull Arena. Berbekal kemenangan 5-0 di pertemuan pertama di Old Trafford (29/10) dan hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos, The Red Devils justru kelimpungan menghadapi Leipzig.
Gawang David de Gea kebobolan tiga gol melalui Angelino (2), Amadou Haidara (13) serta Justin Kluivert (69). MU gagal membalikkan keadaan dan hanya memperkecil defisit skor melalui gol Bruno Fernandes (80) dan bunuh diri Ibrahima Konate (82).
Solskjaer mengakui segala yang direncanakannya tidak berjalan dengan baik. Dia mengatakan timnya berada dalam tekanan tuah rumah dan kesulitan mengembangkan permainan. “Kami melakukan semua yang biasanya kami lakukan dalam persiapan. Kami tahu bahwa semua orang ingin tampil untuk pertandingan seperti ini,” kata Solskjaer dilansir bbc. (Baca juga: Mau Suntik Vaksin Covid-19, Lihat Dulu Daftar Harganya!)
Menurut dia, pemain kadang membutuhkan waktu 15-20 menit untuk melaju, saying timnya tidak cukup baik melakukannya. “Segalanya tidak berjalan baik melawan Leipzig. Tentu saja kami siap untuk itu. Namun, Karakter dan usaha para pemain tidak bisa saya salahkan,” tandasnya.
Kekecewaan juga dirasakan Maguire. Dia mengungkapkan tertinggal tiga gol membuat MU kesulitan. Secara terbuka bek internasional Inggris tersebut menganggap timnya memang bermain di bawah standar terbaiknya sehingga pantas kalah dari Leipzig.
"Ini grup yang sulit, tetapi kami merasa kami harus lolos. Itulah standar klub ini. Saya kecewa untuk semua orang, kami bekerja sangat keras untuk mencapai kompetisi ini. Tidak peduli grup apa yang kami dapatkan, itu akan sulit. Kami harus melakukannya. melakukan lebih," tutur Maguire. (Baca juga: Fahri Hamzah Sebut Ada Skandal besar dan Minta DPR Jangan Diam)
Tersingkir dari Liga Champions otomatis membuat masa depan Solskjaer kembali diperbincangkan. Mantan pelatih Cardiff tersebut kini harus berusaha menjaga reputasi MU jelang derby kontra Manchester City (Man City) di Old Traffford, Minggu (13/12) dan tentu saja di babak Liga Europa.
Perjuangan MU untuk menjuarai Liga Europa keduanya sejak 2016/17 mendapatkan tantangan besar. MU bersama tujuh tim peringkat tiga fase grup Liga Champions lainnya akan memulai dari babak 32 besar. Mereka akan dikumpulkan dengan 24 tim dari juara dan runner up dari 12 grup Liga Europa.
Pada drawing yang berlangsung 14 Desember mendatang, akan dibagi menjadi dua pot. 12 juara grup Liga Europa dan empat tim peringkat ketiga terbaik dari Liga Champions semuanya berstatus unggulan.
Tidak ada tim yang dapat menghadapi tim dari grup Liga Europa atau negara yang sama pada tahap ini. Pertandingan akan berlangsung dalam dua leg, dengan tim unggulan akan melakoni pertandingan kandang di leg kedua. (Baca juga: Investasi Kunci Bangkitnya Ekonomi RI di 2021)
Itu artinya, MU dipastikan tidak akan bersua tiga wakil Inggris lainnya di babak 32 besar. Seperti diketahui, Arsenal lolos sebagai juara Grup B. Begitu juga dengan Tottenham Hotspur dan Leicester City. Tetapi, Tottenham (Grup J) dan Leicester ( Grup G) masih berpeluang menjuarai grup masing-masing di pertandingan terakhir, dini hari nanti. The Lilywhites akan menghadapi Antwerp, sedangkan The Foxes melawan AEK Athena.
Sementara pada pertandingan Grup H lainnya, duel PSG versus Istanbul Basaksehir di Parc des Princes, Rabu (9/12) harus dihentikan karena kelimat rasisme yang dilontarkan oleh ofisial keempat Sebastian Coltescu.
Pertandingan tersebut ditangguhkan di pertengahan babak pertama setelah Pierre Webo, asisten pelatih kulit hitam Basaksehir, memprotes keras keputusan wasti Ovidiu Hategan di pinggir lapangan.
Saat wasit datang, rekaman menunjukkan Coltescu mengidentifikasi Webo dengan mengatakan: 'Yang hitam di sana. Pergi dan periksa siapa dia. Yang hitam di sana, tidak mungkin bertindak seperti itu '
Diyakini Coltescu mengatakan 'negru', kata dalam bahasa Rumania yang berarti hitam. Webo yang marah mendengarnya segera menuduh Coltescu melakukan rasisme. Dia harus ditahan oleh anggota lain dari staf pelatih karena dia langsung mendapat kartu merah. (Lihat videonya: HRS Beri Pernyataan Detik-detik Penembakan Laskar FPI)
Hal itu memancing reaksi penyerang Basaksehir Demba Ba yang berada di bangku cadangan. Dia berjalan ke arah Coltescu untuk mempertanyakan mengapa dia menggunakan kata itu untuk mengidentifikasi Webo. Para pemain dan staf dari kedua tim kemudian terlibat, dan Basaksehir meninggalkan lapangan setelah sekitar 10 menit berdiskusi dengan wasit Ovidiu Hategan. (Alimansyah)
MU akhirnya harus turun ke kasta kedua setelah menyerah 2-3 saat bertandang ke Red Bull Arena, Rabu (9/12), markas RB Leipzig. Akibatnya, The Red Devils menelan pil pahit gagal melaju ke babak 16 besar Liga Champions usai kalah 2-3 pada pertandingan pamungkas Grup H. (Baca: Juventus Gilas Barcelona, Manchester United Dihajar Leipzig)
Kekalahan di Jerman memastikan MU finish di urutan ketiga klasemen akhir Grup H dengan sembilan poin. Dari enam pertandingan, mereka mengemas tiga kemenangan dan tiga kekalahan. Harry Maguire dkk pun tereliminasi ke babak 32 besar Liga Europa.
Kegagalan MU musim ini semakin memperpanjang performa buruk mereka di pentas Eropa setelah Sir Alex Ferguson pensiun 2013 lalu. Sejak menembus final musim 2010-11 The Red Devils belum berhasil melewati perempat final atau selama tujuh musim. Dari statistik, persentase kemenangan MU di Liga Champions selama tujuh musim sejak Ferguson pergi adalah 45,71%. Padahal, tujuh tahun sebelumnya mencapai 61,33%.
Kegagalan MU menembus babak 16 besar menjadikan Ole Gunnar Solskjaer menjadi pelatih pertama klub Inggris yang kalah dalam enam dari 10 pertandingan pertamanya di Liga Champions. Kemampuannya menangani MU semakin disorot. (Baca juga: Unsoed Kukuhkan 4 Guru Besar Baru)
Kekalahan dari Leipzig menegaskan bahwa Solskjaer seperti kesulitan membangun konsistensi permainan timnya. MU boleh saja bangga dijuluki sebagai raja comeback atas keberhasilan mereka membalikkan situasi dan memenangkan pertandingan di lima laga tandang terakhir di semua kompetisi sepanjang musim ini, termasuk kemenangan 2-1 atas Paris Saint Germain (PSG) (21/10). Itu sekaligus menjadi kemenangan tandang kesembilan beruntun yang diraih MU di Liga Primer.
Tetapi, keajaiban tersebut meninggalkan MU di Red Bull Arena. Berbekal kemenangan 5-0 di pertemuan pertama di Old Trafford (29/10) dan hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos, The Red Devils justru kelimpungan menghadapi Leipzig.
Gawang David de Gea kebobolan tiga gol melalui Angelino (2), Amadou Haidara (13) serta Justin Kluivert (69). MU gagal membalikkan keadaan dan hanya memperkecil defisit skor melalui gol Bruno Fernandes (80) dan bunuh diri Ibrahima Konate (82).
Solskjaer mengakui segala yang direncanakannya tidak berjalan dengan baik. Dia mengatakan timnya berada dalam tekanan tuah rumah dan kesulitan mengembangkan permainan. “Kami melakukan semua yang biasanya kami lakukan dalam persiapan. Kami tahu bahwa semua orang ingin tampil untuk pertandingan seperti ini,” kata Solskjaer dilansir bbc. (Baca juga: Mau Suntik Vaksin Covid-19, Lihat Dulu Daftar Harganya!)
Menurut dia, pemain kadang membutuhkan waktu 15-20 menit untuk melaju, saying timnya tidak cukup baik melakukannya. “Segalanya tidak berjalan baik melawan Leipzig. Tentu saja kami siap untuk itu. Namun, Karakter dan usaha para pemain tidak bisa saya salahkan,” tandasnya.
Kekecewaan juga dirasakan Maguire. Dia mengungkapkan tertinggal tiga gol membuat MU kesulitan. Secara terbuka bek internasional Inggris tersebut menganggap timnya memang bermain di bawah standar terbaiknya sehingga pantas kalah dari Leipzig.
"Ini grup yang sulit, tetapi kami merasa kami harus lolos. Itulah standar klub ini. Saya kecewa untuk semua orang, kami bekerja sangat keras untuk mencapai kompetisi ini. Tidak peduli grup apa yang kami dapatkan, itu akan sulit. Kami harus melakukannya. melakukan lebih," tutur Maguire. (Baca juga: Fahri Hamzah Sebut Ada Skandal besar dan Minta DPR Jangan Diam)
Tersingkir dari Liga Champions otomatis membuat masa depan Solskjaer kembali diperbincangkan. Mantan pelatih Cardiff tersebut kini harus berusaha menjaga reputasi MU jelang derby kontra Manchester City (Man City) di Old Traffford, Minggu (13/12) dan tentu saja di babak Liga Europa.
Perjuangan MU untuk menjuarai Liga Europa keduanya sejak 2016/17 mendapatkan tantangan besar. MU bersama tujuh tim peringkat tiga fase grup Liga Champions lainnya akan memulai dari babak 32 besar. Mereka akan dikumpulkan dengan 24 tim dari juara dan runner up dari 12 grup Liga Europa.
Pada drawing yang berlangsung 14 Desember mendatang, akan dibagi menjadi dua pot. 12 juara grup Liga Europa dan empat tim peringkat ketiga terbaik dari Liga Champions semuanya berstatus unggulan.
Tidak ada tim yang dapat menghadapi tim dari grup Liga Europa atau negara yang sama pada tahap ini. Pertandingan akan berlangsung dalam dua leg, dengan tim unggulan akan melakoni pertandingan kandang di leg kedua. (Baca juga: Investasi Kunci Bangkitnya Ekonomi RI di 2021)
Itu artinya, MU dipastikan tidak akan bersua tiga wakil Inggris lainnya di babak 32 besar. Seperti diketahui, Arsenal lolos sebagai juara Grup B. Begitu juga dengan Tottenham Hotspur dan Leicester City. Tetapi, Tottenham (Grup J) dan Leicester ( Grup G) masih berpeluang menjuarai grup masing-masing di pertandingan terakhir, dini hari nanti. The Lilywhites akan menghadapi Antwerp, sedangkan The Foxes melawan AEK Athena.
Sementara pada pertandingan Grup H lainnya, duel PSG versus Istanbul Basaksehir di Parc des Princes, Rabu (9/12) harus dihentikan karena kelimat rasisme yang dilontarkan oleh ofisial keempat Sebastian Coltescu.
Pertandingan tersebut ditangguhkan di pertengahan babak pertama setelah Pierre Webo, asisten pelatih kulit hitam Basaksehir, memprotes keras keputusan wasti Ovidiu Hategan di pinggir lapangan.
Saat wasit datang, rekaman menunjukkan Coltescu mengidentifikasi Webo dengan mengatakan: 'Yang hitam di sana. Pergi dan periksa siapa dia. Yang hitam di sana, tidak mungkin bertindak seperti itu '
Diyakini Coltescu mengatakan 'negru', kata dalam bahasa Rumania yang berarti hitam. Webo yang marah mendengarnya segera menuduh Coltescu melakukan rasisme. Dia harus ditahan oleh anggota lain dari staf pelatih karena dia langsung mendapat kartu merah. (Lihat videonya: HRS Beri Pernyataan Detik-detik Penembakan Laskar FPI)
Hal itu memancing reaksi penyerang Basaksehir Demba Ba yang berada di bangku cadangan. Dia berjalan ke arah Coltescu untuk mempertanyakan mengapa dia menggunakan kata itu untuk mengidentifikasi Webo. Para pemain dan staf dari kedua tim kemudian terlibat, dan Basaksehir meninggalkan lapangan setelah sekitar 10 menit berdiskusi dengan wasit Ovidiu Hategan. (Alimansyah)
(ysw)