Potensi Bentrok Tim Unggulan, Tekanan Fase 16 Besar Lebih Tinggi
loading...
A
A
A
BARCELONA - Peta persaingan di babak 16 besar Liga Champions musim ini tampaknya lebih menarik, terutama dengan keberadaan Barcelona di pot kedua. Kepastian Blaugrana finis di urutan kedua fase grup membuat potensi bentrok dengan tim-tim unggulan pada drawing yang akan berlangsung, Senin (14/12/2020), sulit terelakkan.
Barca menjadi runner up Grup G dengan koleksi 15 poin. Itu artinya, Lionel Messi dkk akan bersua salah satu dari enam juara fase grup. Kenapa enam? Ini sesuai dengan regulasi UEFA, di babak 16 besar bahwa tim yang berasal dari satu negara dan grup tidak akan bertemu. (Baca: Rekor Pertemuan Liverpool dan Rival di Babak 16 Besar)
Madrid dan Barca berasal dari Primera Liga, Spanyol, sedangkan dengan Juventus sama-sama di Grup G. Meski begitu, pasukan Ronald Koeman tetap berpotensi berjumpa lawan-lawan kuat lainnya, salah satunya Bayern Muenchen.
Bila terwujud, maka itu mengulangi cerita musim lalu, ketika keduanya bertemu di babak perempat final. Meski tidak diunggulkan karena cenderung inkonsisten, kekalahan 2-8 musim lalu diyakini bakal memotivasi Barca untuk membalaskan dendam kepada Bayern.
Reputasi Blaugrana sebagai pengoleksi lima gelar Liga Champions , membuat mereka tetap harus diwaspadai. Bukan hanya Bayern, Barca bisa menjadi batu sandungan tim-tim juara grup lainnya, seperti Manchester City (Man City), Liverpool, Chelsea, Borussia Dortmund, hingga Paris Saint Germain (PSG). (Baca juga: Lulus Kerja Ingin Dapat Pekerjaan yang Diimpikan, Ini Kuncinya)
Segala kemungkinan tersebut membuat babak 16 besar Liga Champions musim ini menjanjikan pertandingan ketat dan penuh tensi tinggi. Partai ulangan Liga Champions musim lalu juga berpotensi terulang antara Atletico Madrid dan Liverpool. Atletico yang berstatus runner up Grup A terbuka kemungkinan menantang Liverpool, juara Grup D.
Semakin menarik lantaran Atletico yang menghentikan langkah Liverpool di babak 16 besar, musim lalu dengan aggregat 4-2. Namun, Liverpool juga terbuka bertemu lawan lainnya seperti FC Porto, Borussia Monchengladbach, Sevilla, SS Lazio, dan RB Leipzig. Terlepas dari kemungkinan tersebut, Liverpool tampaknya memilih menikmati keberhasilan menjuarai Grup D dengan 13 poin, seusai ditahan 1-1 FC Midtjylland di MCH Arena, Kamis (10/12).
The Reds mencetak gol cepat melalui Mohamed Salah (1), sebelum disamakan eksekusi penalti Alexander Scholz (62). Pada pertandingan tersebut, Pelatih Juergen Klopp mendapatkan sorotan karena menurunkan beberapa pemain utamanya, seperti Trent Alexander-Arnold, Fabinho, Naby Keita, Mohamed Salah, dan Diogo Jota sebagai starter melawan Midtjylland. (Baca: Sudah Ada Kredit Anti-Rentenir, Lintah Darat Bakal Kocar-Kacir)
Padahal, pertandingan tersebut tidak lagi menentukan karena Liverpool telah menggenggam tiket fase knockout setelah menang 1-0 atas Ajax Amsterdam, pekan lalu. Namun, Klopp mengatakan dia memiliki alasan kuat. Pelatih Jerman tersebut mengungkapkan para pemainnya, terutama Alexander-Arnold, Fabinho, Keita, dan Salah memerlukan waktu menit bermain lebih banyak karena baru pulih dari cedera sehingga diturunkan melawan Midtjylland.
“Di babak kedua, Anda bisa saja melakukan perubahan. Tetapi, Anda membutuhkan beberapa pemain kunci. Itulah alasan mengapa Fabinho bermain selama 45 menit. Keita tetapi dia tidak bermain sesering itu sehingga dia mungkin tidak dapat memenuhi peran itu,” ungkap Klopp, dilansir liverpoolfc.com.
Kepastian melaju ke babak 16 besar Liga Champions , mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut berharap Liverpool tampil lebih solid di Liga Primer. Selanjutnya, The Reds bertandang ke Craven Cottage markas Fulham, Minggu (13/12). Kemenangan sangat dibutuhkan Liverpool guna menjaga persaingan perebutan gelar Liga Primer. Saat ini Jordan Henderson dkk memiliki jumlah poin yang sama dengan Tottenham Hotspur (24 poin). (Baca juga: Ampuh Tingkatkan Imunitas, Bagaimana Vaksin Bekerja?)
Adapun Real Madrid membuat kejutan dengan menjuarai Grup B dengan 10 poin. Kepastian tersebut didapat setelah Los Blancos menang 2-0 atas Borussia Monchengladbach, Kamis (10/12). Dua gol kemenangan Madrid di Estadio Di Stefano diborong Karim Benzema (9,31). Dari enam pertandingan Grup B, Madrid mengemas tiga kemenangan, satu imbang, dua kalah.
Di babak 16 besar nanti, Madrid kemungkinan bersua RB Leipzig, SS Lazio, FC Porto dan Atalanta. Namun, alih-alih memikirkan potensi lawan di babak berikutnya, Pelatih Zinedine Zidane justru mengapresiasi keberhasilan timnya mengalahkan Monchengladbach.
Dia mengklaim performa melawan wakil Jerman tersebut sebagai yang terbaik Madrid sejauh ini. Zidane mengakui bahwa timnya tidak selalu bisa berada pada 100% level terbaik di setiap pertandingan. Tetapi dia bangga karena para pemainnya selalu berupaya memberikan segenap kemampuannya, dan itu layak diapresiasi.
“Saya pernah menjadi pemain dan tidak mungkin selalu bermain bagus di setiap pertandingan. Kami mencoba, tetapi kami tidak bisa melakukannya dari waktu ke waktu. Kami tidak hanya tampil di bawah tekanan; kami juga telah bermain bagus di pertandingan lain. Memang benar bahwa kami bisa melangkah di masa-masa sulit,” papar Zidane. (Lihat videonya: Habib Rizieq Tersangka Kasus Pelanggaran Protokol Kesehatan)
Pelatih Prancis tersebut berharap kondisi timnya berada dalam level terbaik jelang menjamu Atletico di Estadio di Stefano, Minggu (13/12). Kemenangan sangat penting untuk menjaga kans mempertahankan gelar Primera Liga. Saat ini Los Blancos tertinggal enam poin dari Atletico yang memuncaki klasemen sementara (26 poin).
“Sekarang, kami harus beristirahat dan mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan melawan Atletico. Saya senang untuk para pemain. Mereka adalah hal yang paling penting. Saya bertarung dengan mereka dan saya senang untuk mereka. Penampilan kami melawan Monchengladbach adalah pertandingan yang bagus,” ujar Zidane. (Alimansyah)
Lihat Juga: Tijjani Reijnders Gelandang Produktif di Liga Champions, Eliano Semoga Bisa Tiru Sang Kakak
Barca menjadi runner up Grup G dengan koleksi 15 poin. Itu artinya, Lionel Messi dkk akan bersua salah satu dari enam juara fase grup. Kenapa enam? Ini sesuai dengan regulasi UEFA, di babak 16 besar bahwa tim yang berasal dari satu negara dan grup tidak akan bertemu. (Baca: Rekor Pertemuan Liverpool dan Rival di Babak 16 Besar)
Madrid dan Barca berasal dari Primera Liga, Spanyol, sedangkan dengan Juventus sama-sama di Grup G. Meski begitu, pasukan Ronald Koeman tetap berpotensi berjumpa lawan-lawan kuat lainnya, salah satunya Bayern Muenchen.
Bila terwujud, maka itu mengulangi cerita musim lalu, ketika keduanya bertemu di babak perempat final. Meski tidak diunggulkan karena cenderung inkonsisten, kekalahan 2-8 musim lalu diyakini bakal memotivasi Barca untuk membalaskan dendam kepada Bayern.
Reputasi Blaugrana sebagai pengoleksi lima gelar Liga Champions , membuat mereka tetap harus diwaspadai. Bukan hanya Bayern, Barca bisa menjadi batu sandungan tim-tim juara grup lainnya, seperti Manchester City (Man City), Liverpool, Chelsea, Borussia Dortmund, hingga Paris Saint Germain (PSG). (Baca juga: Lulus Kerja Ingin Dapat Pekerjaan yang Diimpikan, Ini Kuncinya)
Segala kemungkinan tersebut membuat babak 16 besar Liga Champions musim ini menjanjikan pertandingan ketat dan penuh tensi tinggi. Partai ulangan Liga Champions musim lalu juga berpotensi terulang antara Atletico Madrid dan Liverpool. Atletico yang berstatus runner up Grup A terbuka kemungkinan menantang Liverpool, juara Grup D.
Semakin menarik lantaran Atletico yang menghentikan langkah Liverpool di babak 16 besar, musim lalu dengan aggregat 4-2. Namun, Liverpool juga terbuka bertemu lawan lainnya seperti FC Porto, Borussia Monchengladbach, Sevilla, SS Lazio, dan RB Leipzig. Terlepas dari kemungkinan tersebut, Liverpool tampaknya memilih menikmati keberhasilan menjuarai Grup D dengan 13 poin, seusai ditahan 1-1 FC Midtjylland di MCH Arena, Kamis (10/12).
The Reds mencetak gol cepat melalui Mohamed Salah (1), sebelum disamakan eksekusi penalti Alexander Scholz (62). Pada pertandingan tersebut, Pelatih Juergen Klopp mendapatkan sorotan karena menurunkan beberapa pemain utamanya, seperti Trent Alexander-Arnold, Fabinho, Naby Keita, Mohamed Salah, dan Diogo Jota sebagai starter melawan Midtjylland. (Baca: Sudah Ada Kredit Anti-Rentenir, Lintah Darat Bakal Kocar-Kacir)
Padahal, pertandingan tersebut tidak lagi menentukan karena Liverpool telah menggenggam tiket fase knockout setelah menang 1-0 atas Ajax Amsterdam, pekan lalu. Namun, Klopp mengatakan dia memiliki alasan kuat. Pelatih Jerman tersebut mengungkapkan para pemainnya, terutama Alexander-Arnold, Fabinho, Keita, dan Salah memerlukan waktu menit bermain lebih banyak karena baru pulih dari cedera sehingga diturunkan melawan Midtjylland.
“Di babak kedua, Anda bisa saja melakukan perubahan. Tetapi, Anda membutuhkan beberapa pemain kunci. Itulah alasan mengapa Fabinho bermain selama 45 menit. Keita tetapi dia tidak bermain sesering itu sehingga dia mungkin tidak dapat memenuhi peran itu,” ungkap Klopp, dilansir liverpoolfc.com.
Kepastian melaju ke babak 16 besar Liga Champions , mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut berharap Liverpool tampil lebih solid di Liga Primer. Selanjutnya, The Reds bertandang ke Craven Cottage markas Fulham, Minggu (13/12). Kemenangan sangat dibutuhkan Liverpool guna menjaga persaingan perebutan gelar Liga Primer. Saat ini Jordan Henderson dkk memiliki jumlah poin yang sama dengan Tottenham Hotspur (24 poin). (Baca juga: Ampuh Tingkatkan Imunitas, Bagaimana Vaksin Bekerja?)
Adapun Real Madrid membuat kejutan dengan menjuarai Grup B dengan 10 poin. Kepastian tersebut didapat setelah Los Blancos menang 2-0 atas Borussia Monchengladbach, Kamis (10/12). Dua gol kemenangan Madrid di Estadio Di Stefano diborong Karim Benzema (9,31). Dari enam pertandingan Grup B, Madrid mengemas tiga kemenangan, satu imbang, dua kalah.
Di babak 16 besar nanti, Madrid kemungkinan bersua RB Leipzig, SS Lazio, FC Porto dan Atalanta. Namun, alih-alih memikirkan potensi lawan di babak berikutnya, Pelatih Zinedine Zidane justru mengapresiasi keberhasilan timnya mengalahkan Monchengladbach.
Dia mengklaim performa melawan wakil Jerman tersebut sebagai yang terbaik Madrid sejauh ini. Zidane mengakui bahwa timnya tidak selalu bisa berada pada 100% level terbaik di setiap pertandingan. Tetapi dia bangga karena para pemainnya selalu berupaya memberikan segenap kemampuannya, dan itu layak diapresiasi.
“Saya pernah menjadi pemain dan tidak mungkin selalu bermain bagus di setiap pertandingan. Kami mencoba, tetapi kami tidak bisa melakukannya dari waktu ke waktu. Kami tidak hanya tampil di bawah tekanan; kami juga telah bermain bagus di pertandingan lain. Memang benar bahwa kami bisa melangkah di masa-masa sulit,” papar Zidane. (Lihat videonya: Habib Rizieq Tersangka Kasus Pelanggaran Protokol Kesehatan)
Pelatih Prancis tersebut berharap kondisi timnya berada dalam level terbaik jelang menjamu Atletico di Estadio di Stefano, Minggu (13/12). Kemenangan sangat penting untuk menjaga kans mempertahankan gelar Primera Liga. Saat ini Los Blancos tertinggal enam poin dari Atletico yang memuncaki klasemen sementara (26 poin).
“Sekarang, kami harus beristirahat dan mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan melawan Atletico. Saya senang untuk para pemain. Mereka adalah hal yang paling penting. Saya bertarung dengan mereka dan saya senang untuk mereka. Penampilan kami melawan Monchengladbach adalah pertandingan yang bagus,” ujar Zidane. (Alimansyah)
Lihat Juga: Tijjani Reijnders Gelandang Produktif di Liga Champions, Eliano Semoga Bisa Tiru Sang Kakak
(ysw)