Antonio Cassano Pantas Menjadi Pemain Terbaik Italia

Minggu, 13 Desember 2020 - 21:56 WIB
loading...
Antonio Cassano Pantas Menjadi Pemain Terbaik Italia
Antonio Cassano saat masih bersama AS Roma./foto/talksport
A A A
ROMA - Italia tentu memiliki banyak pemain-pemain hebat, tetapi Antonio Cassano adalah yang terbaik. Anggapan nyeleneh tersebut dilontarkan mantan agennya, Beppe Bozzo. Dia bahkan mengklaim mantan bintang AS Roma itu sebagai pemain Italia terbaik sepanjang masa, ketimbang Roberto Baggio, Alessandro Del Piero dan Francesco Totti .

Hal itu diungkapkan Bozzo dalam wawancaranya dengan tuttosport. Dia mengatakan Cassano adalah pemain yang dianugerahi talenta istimewa mengungguli Baggio, Del Piero atau Totti. Bozzo bahkan menilai mantan kliennya tersebut sebenarnya pantas mendapatkan Ballon D’Or.“Cassano adalah pemain Italia terkuat sepanjang masa. Saya minta maaf karena dia tidak memenangkan Ballon d'Or, seseorang dengan bakatnya pantas mendapatkannya," kata Bozzo dilansir football-italia.net. ( )

Menurut Bozzo, orang cenderung lupa dia memenangkan banyak pertandingan sendirian, dengan trik dan tembakan yang hanya akan Anda lihat di playstation. Saat masih aktif bermain, Cassano tidak didukung tim publikasi yang memadai sehingga publik tidak terlalu mengetahui secara detail menganai sepak terjang mantan punggawa tim nasional Italia tersebut. “Cassano diremehkan karena dia tidak pernah memiliki pers yang bagus. Jika dia telah tersedia dengan media seperti yang dimiliki sejak dia pensiun, Cassano akan memperpanjang karirnya dan mungkin masih akan bermain hingga saat ini,” sambung Bozzo

Pernyataan Bozzo yang menganggap Cassano sebagai pemain terbaik Italia sepanjang masa sejatinya sah-sah saja mengingat dia adalah mantan agennya. Sebagai pesepakbola, Cassano memang memiliki talenta luar biasa tetapi tidak diimbangi dengan attitude yang baik. Dia dikenal karena temperamennya, perilakunya yang buruk, dan kurangnya disiplin; ini telah menyebabkan beberapa insiden kontroversial baik di dalam maupun di luar lapangan sepanjang kariernya.

Saat memperkuat AS Roma (2001-2006), Cassano bertikai dengan pelatih Fabio Capello karena mangkir latihan setelah bermain untuk Italia. Selama pramusim 2005-06, Cassano terus berkonflik dengan manajemen klub atas perpanjangan kontraknya, yang akan berakhir pada 30 Juni 2006. Pada Januari 2006, ia dengan sengit berpisah dengan Roma dan menandatangani kontrak dengan Real Madrid seharga 5 juta euro. ( )

Selama konferensi pers Piala Eropa 2012, Cassano menyatakan preferensinya untuk tidak ada pemain gay di skuad dan menggunakan deskripsi yang merendahkan; Dia kemudian didenda oleh UEFA karena membuat komentar homofobia. Pada 1 Februari 2013, Cassano bertengkar di ruang ganti dengan pelatihnya di Inter Milan, Andrea Stramaccioni. Itu terjadi setelah sesi latihan dan dimulai sebagai diskusi yang relatif normal sebelum memanas. Keduanya terlibat aksi saling dorong sebelum dipisahkan oleh skuad Inter lainnya.

Sepanjang kariernya, Cassano memperkuat delapan klub, AC Bari, AS Roma, Real Madrid, Sampdoria, AC Milan, Inter Milan, Parma dan Sampdoria. Dia sukses membawa Roma menjuarai Supercoppa Italiana (2001), Primera Liga untuk Madrid (2006/2007), Seri A (2010/11) dan Supercoppa Italia (2011) bersama Milan. Di level tim nasional, Cassano mengoleksi 39 caps dan mencetak 10 gol. Sejak pensiun, Cassano yang kini berusia 38 tahun aktif di media sosial dan mengikuti perkembangan terbaru dunia sepak bola saat ini.
(ruf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2292 seconds (0.1#10.140)