Mendiang Paolo Rossi Pahlawan Italia di Piala Dunia 1982 di Mata Istrinya
loading...
A
A
A
VICENZA - Sepak bola Italia baru saja melepas salah satu pahlawan mereka di Piala Dunia 1982 , Paolo Rossi ke pembaringan terakhir. Banyak kenangan akan kebaikan dari pemain yang meninggal dunia pada Kamis (10/12). Tapi, yang paling merasa kehilangan tentu saja istri Rossi, Federica Cappelletti. Rossi meninggal setelah pertempuran selama setahun dengan apa yang dialporkan media di Italia panggilan 'penyakit yang tak tersembuhkan'.
Cappelletti yang merupakan jurnalis dan penulis itu mengatakan bagaimana suaminya berjuang sampai akhir dan sempat yakin dia bisa melakukannya. "Itu adalah Piala Dunia kami, tapi kali ini kami tidak menang,' kata perempuan berusia 48 tahun itu dalam wawancara dengan Corriere della Sera tentang hari-hari terakhir Rossi.
Menurut dia, Rossi sebenarnya belum ingin pergi dan terus berjuang, sebelum akhirnya meninggal di pelukannya. "Saya mengatakan kepadanya: 'Paolo pergi sekarang. Kamu sudah cukup menderita'. Dia tidak ingin meninggalkan kita, tapi aku memeluknya erat-erat. Lalu dia tertidur," ungkap Cappelletti.
Dia juga mengaku berhasil membisikkan sesuatu kepada Rossi sebelum mantan pemain internasional Italia itu meninggal dalam pelukannya. “Ketahuilah bahwa saya akan membesarkan gadis-gadis kecil kami dan saya akan dekat dengan putra pertama Anda, Alessandro. Saya membisikannya dan saya yakin dia mengerti," tambahnya.
Semua kenangan akan Rossi disampaikan Cappelletti saat melepas jasad mantan penyerang timnas Italia yang membuat 20 gol dari 48 kali penampilan bersama Gli Azzurri yang yang meninggal di usia 64 tahun itu. "Paolo memberikan banyak kepada orang lain, dia adalah pria yang sederhana dan murah hati," ujarnya.
Dia masih merasakan rasa sakit karena kehilangan tapi senang melihat bagaimana kecintaan masyarakat Italia kepada pemain Juventus dan Milan tersebut. "Aku merasakan sakit yang luar biasa, menyakitkan mengingat hal-hal tertentu, menyakitkan karena baru saja terjadi. Tetapi Paolo milik rakyat," lanjutnya. Menurut Cappelletti, Rossi mecintai pekerjaanya sampai menjelang tutup usia dan menghargai para jurnalis. "Saya adalah orang yang diciptakan Paolo, karena dia banyak mengubah saya, dia banyak mengajari saya," tutup Federica.
Rossi dianggap sebagai pahlawan masyarakat Italia karena sangat berjasa dalam keberhasilan Gli Azzurri menjuarai Piala Dunia 1982. Dia juga ikon di dua tim besar Italia, Juventu serta Inter Milan. Dia memperkuat Juventuspada 1973-1975 dan 1981-1985. Selama periode itu dia mendapatkan scudetto (1981-1982, 1983-1984), Coppa Italia (1982-1983), Piala Winners (1983-1984), Liga Champions (1984-1985), dan Piala Super Eropa (1984-1985). Dia juga menjadi pemain terbaik dengan meraih trofi Ballon d’Or pada 1982.
(ruf)