Barcelona Sindir Real Madrid Harusnya Dihukum Penalti
loading...
A
A
A
BARCELONA - Pelatih Barcelona Ronald Koeman sedang menabur baru dalam rivalitasnya dengan Real Madrid . Arsitek tim asal Belanda itu mengatakan, insiden yang terjadi saat bola menyentuh tangan kapten Madrid Sergio Ramos saat melawan Eibar harusnya diberi hukuman penalti. Tapi, wasit tidak meniup peluit karena tim tersebut adalah Madrid.
Menghadapi Eibar, Madrid menang 3-1 di Estadio Municipal de Ipurua, Senin (21/12). Kemenangan tersebut sempat menjadi perdebatan karena wasit tidak memberikan penalti saat tangan Ramos terlihat menyentuh bola pada menit ke-82setelahsundulan pemain Eibar Yoshinori Muto mengenai siku kapten Los Blancos tersebut. Wasit Jose Luis Munuera Montero sempat mengecek video assistant referee (VAR), sebelum akhirnya memutuskan insiden itu tak layak diberi hukuman penalti. ( )
Putusan Montero inilah yang dijadikan amunisi untuk menyerang Madrid. "Saya tidak memahami kriteria VAR. Saya mengatakannya (setelah) pertandingan Madrid ada hal-hal yang tidak dapat dipahami," kata Koeman dalam konferensi pers seperti dikutip Marca. "Jika Anda bertanya kepada 10 orang apakah (insiden) kemarin adalah penalti, sembilan menjawab ya. Tapi wasit memutuskan untuk tidak meniup peluit. Kami sudah tahu," tambahnya. ( )
Meski begitu, arsitek tim berusia 57 tahun itu enggan mengomentari lebih lanjut saat ditanya apakah yang dikatakannya menjadi indikasi jika wasit membela Los Blancos. Dia mengatakan apa yang disampaikan dalam konteks pertandingan melawan Eibar. “Bagi saya, ini adalah penalti, itu saja. Wasit dan tim VAR-nya memutuskan sebaliknya dan saya menghormatinya. Jika mereka bertanya kepada saya, itu adalah penalti,” tandasnya.
Pernyataan Koeman ini bisa saja memanaskan rivalitas antara kedua tim yang sudah berlangsug lama. Apalagi, sekarang Madrid berada di peringkat kedua dan Barcelona posisi lima klasemen sementara. Keduanya dipisahkan dengan jarak delapan poin. Pada pertemuan pertama, Blaugrana menyerah 1-3, melalui gol Valverde, penalti Sergio Ramos dan Luka Modric di masa injury time. Satu-satunya gol Barca diciptakan Ansu Fati.
Pelatih Eibar Jose Luis Mendilibar menjadi yang paling kecewa dengan keputusan wasit. Menurut dia, Eibar harusnya mendapatkan penalti. Apalagih Ramos, menurut dia, juga mengakui bahwa seharusnya timnya mendapatkan penalti karena handball. "Bola mengenai tangan dan itu tampak seperti penalti bagi kami. Ramos juga mengira itu adalah penalti. Dia mengatakan itu kepada pemain lain. Saya ingin Anda mengatakan apa yang Anda pikirkan terkait hal ini," ujar Mendilibar dikutip Marca.
(ruf)