Jelang Trilogi vs Fury, Deontay Wilder Hati-hati Tambah Dua Pelatih
loading...
A
A
A
LOS ANGELES - Deontay Wilder akan menambah dua pelatih ke timnya sebelum kamp pelatihan berjalan jelang pertarungan ketiga melawan Tyson Fury. Mantan juara kelas berat WBC ini menegaskan berhati-hati, merekrut orang yang tertarik untuk membantunya melakukan penyesuaian strategis dan teknis melawan Fury.
Wilder belum memantapkan anggota tim barunya. Pertarungan ketiganya dijadwalkan pada 3 Oktober di tempat yang belum ditentukan. Semula duel trilogi itu akan berlangsung 18 Juli di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, AS, tetapi ditunda begitu krisis akibat wabah virus corona menutup bisnis tinju.
Wilder belum menyebutkan nama dua pelatih yang akan direkrutnya, meskipun dia kemudian membahas dalam sebuah wawancara dengan mantan juara kelas berat George Foreman.
"Tentu saja saya ingin membawa seseorang masuk (dalam tim kepelatihan)," kata Wilder kepada co-host Kenneth Bouhairie dan Mike Rosenthal dalam episode terbaru "The PBC Podcast" seperti dilansir boxingscene.
"Kami belum mendapatkannya, tetapi saya pasti akan membawa dua orang. Anda tahu, salah satu dari mereka, dia selalu datang ke kamp. Dia selalu ada. Dia kerap keluar masuk pula. Tapi kita akan lihat apa yang terjadi.”
“Saya pikir, kami mempunyai tim hebat yang akan dibentuk. Setelah semuanya kembali normal, semoga ini lebih cepat daripada terlambat, dan saya bisa mengatur tim saya dan kami dapat bergerak maju dengan rencana permainan untuk pertarungan ketiga. "
Sepanjang kariernya Wilder (42-1-1, 41 KO) dilatih Jay Deas, yang juga merupakan co-managernya. Dia telah mengumumkan sepekan setelah Fury menghentikannya di ronde ketujuh bahwa akan mempertahankan asisten pelatih lama, Mark Breland. Breland yang melempar handuk di ronde ketujuh pada pertandingan 22 Februari 2020 di MGM Grand Garden Arena.
Wilder yang menelan kekalahan profesional pertamanya, mengkritik keputusan Breland. Jay Deas dalam konferensi pers pasca-pertarungan juga mengatakan dirinya memberi tahu Breland bahwa dia tidak boleh melempar handuk pada babak ketujuh.
Wilder, 34 tahun, dari Tuscaloosa, Alabama, juga mengungkapkan bahwa dia telah didekati sejumlah pelatih veteran sejak Fury mengalahkannya. Namun, dia berhati-hati berbicara kepada mereka yang tertarik untuk membantunya melakukan penyesuaian strategis dan teknis yang diperlukan untuk kembali mendapatkan peluang yang lebih baik dalam membalas kekalahan TKOnya dari Fury (30-0-1, 21 KO).
"Kami berdiskusi dengan banyak orang, dan hal-hal yang berbeda, serta yang lainnya, Anda tahu," ujar Wilder. “Tapi, Anda harus hati-hati dengan itu, karena banyak orang melihat saat ini dan mereka hanya ingin publisitas. Mereka ingin mengatakan bahwa merekalah yang layak. Merekalah orangnya. Hanya melihat dengan cara yang berbeda. Itulah mengapa saya lihat ini, dan saya paham tinju. Tinju sangat bengkok. Ini bisnis kotor.”
"Anda harus berhati-hati. Ini olahraga yang korup, sangat. Anda harus berhati-hati dengan orang-orang yang Anda bawa. Apa maksud orang itu mencoba untuk membantu, terutama ketika mereka tidak pernah membicarakan itu sebelumnya, dan ingin mengambil kesempatan.”
“Anda tahu, saya sudah melihat begitu banyak, saya sudah berada di sekelilingnya begitu banyak, saya pernah memiliki orang yang mengatakan kepada saya berbagai hal, mengatakan kepada saya untuk tidak bertarung, melakukan ini dan mengatakan itu, dan kemudian mereka berbalik dan melakukan hal yang sama seperti yang mereka katakan. Anda tahu apa yang saya katakan? Banyak hal terjadi dalam tinju. Siapa yang bisa Anda percaya?"
Wilder belum memantapkan anggota tim barunya. Pertarungan ketiganya dijadwalkan pada 3 Oktober di tempat yang belum ditentukan. Semula duel trilogi itu akan berlangsung 18 Juli di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, AS, tetapi ditunda begitu krisis akibat wabah virus corona menutup bisnis tinju.
Wilder belum menyebutkan nama dua pelatih yang akan direkrutnya, meskipun dia kemudian membahas dalam sebuah wawancara dengan mantan juara kelas berat George Foreman.
"Tentu saja saya ingin membawa seseorang masuk (dalam tim kepelatihan)," kata Wilder kepada co-host Kenneth Bouhairie dan Mike Rosenthal dalam episode terbaru "The PBC Podcast" seperti dilansir boxingscene.
"Kami belum mendapatkannya, tetapi saya pasti akan membawa dua orang. Anda tahu, salah satu dari mereka, dia selalu datang ke kamp. Dia selalu ada. Dia kerap keluar masuk pula. Tapi kita akan lihat apa yang terjadi.”
“Saya pikir, kami mempunyai tim hebat yang akan dibentuk. Setelah semuanya kembali normal, semoga ini lebih cepat daripada terlambat, dan saya bisa mengatur tim saya dan kami dapat bergerak maju dengan rencana permainan untuk pertarungan ketiga. "
Sepanjang kariernya Wilder (42-1-1, 41 KO) dilatih Jay Deas, yang juga merupakan co-managernya. Dia telah mengumumkan sepekan setelah Fury menghentikannya di ronde ketujuh bahwa akan mempertahankan asisten pelatih lama, Mark Breland. Breland yang melempar handuk di ronde ketujuh pada pertandingan 22 Februari 2020 di MGM Grand Garden Arena.
Wilder yang menelan kekalahan profesional pertamanya, mengkritik keputusan Breland. Jay Deas dalam konferensi pers pasca-pertarungan juga mengatakan dirinya memberi tahu Breland bahwa dia tidak boleh melempar handuk pada babak ketujuh.
Wilder, 34 tahun, dari Tuscaloosa, Alabama, juga mengungkapkan bahwa dia telah didekati sejumlah pelatih veteran sejak Fury mengalahkannya. Namun, dia berhati-hati berbicara kepada mereka yang tertarik untuk membantunya melakukan penyesuaian strategis dan teknis yang diperlukan untuk kembali mendapatkan peluang yang lebih baik dalam membalas kekalahan TKOnya dari Fury (30-0-1, 21 KO).
"Kami berdiskusi dengan banyak orang, dan hal-hal yang berbeda, serta yang lainnya, Anda tahu," ujar Wilder. “Tapi, Anda harus hati-hati dengan itu, karena banyak orang melihat saat ini dan mereka hanya ingin publisitas. Mereka ingin mengatakan bahwa merekalah yang layak. Merekalah orangnya. Hanya melihat dengan cara yang berbeda. Itulah mengapa saya lihat ini, dan saya paham tinju. Tinju sangat bengkok. Ini bisnis kotor.”
"Anda harus berhati-hati. Ini olahraga yang korup, sangat. Anda harus berhati-hati dengan orang-orang yang Anda bawa. Apa maksud orang itu mencoba untuk membantu, terutama ketika mereka tidak pernah membicarakan itu sebelumnya, dan ingin mengambil kesempatan.”
“Anda tahu, saya sudah melihat begitu banyak, saya sudah berada di sekelilingnya begitu banyak, saya pernah memiliki orang yang mengatakan kepada saya berbagai hal, mengatakan kepada saya untuk tidak bertarung, melakukan ini dan mengatakan itu, dan kemudian mereka berbalik dan melakukan hal yang sama seperti yang mereka katakan. Anda tahu apa yang saya katakan? Banyak hal terjadi dalam tinju. Siapa yang bisa Anda percaya?"
(sha)