GBK Ditutup Selama PPKM, Menpora Singgung Nasib Pelatnas Cabor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, membahasdampak penutupan arena Gelora Bung Karno (GBK) selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kebijakan itu membuat sejumlah cabang olahraga (cabor) yang melakukan pemusatan latihan (pelatnas) di GBK terpaksamenghentikan kegiatannya.
Zainudin menerangkan bahwa sejak Januari 2021, hanya ada dua cabor yang melakukan pelatnas di arena GBK. Kedua cabor itu adalah tenis dan juga atletik. Tetapi, karena adanya PPKM yang membuat venue GBK ditutup pada 11-25 Januari 2021, dua cabor ini pun akhirnya menghentikan aktivitasnya di GBK.
“Saya baru saja bertemu dengan direksi baru GBK dan Dirut baru. Setelah kita konfirmasi, yang sedang melakukan pelatnas di GBK itu sejak Januari 2021 hanya ada dua cabang olahraga, yakni tenis dan atletik,” ujar Zainudin Amali dalam konferensi pers yang digelar virtual, Rabu (13/1/2021) sore WIB.
Ikuti Survei SINDOnews: Mencari Calon Presiden 2024
“Karena ada pemberitahuan dari pemerintah bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lingkungan GBK dari 11-24 Januari masih ditutup, maka cabor-cabor itu juga menghentikan aktivitasnya,” lanjutnya.
“Cabor lainnya belum (memulai pelatnas). Namun pada 2020 sampai akhir, memang ada beberapa cabor yang melakukan pelatnas di situ (GBK), tetapi sekarang belum ada,” jelas Zainudin Amali.
“Yang biasa menggunakan Stadion Madya itu kan tim sepak bola, Timnas U-19 yang kita persiapkan untuk Piala Dunia U-20 2021 tetapi tidak jadi, maka itu ditunda ke 2023. Jadi, tidak ada cabor yang sekarang ini melakukan pelatnas di situ,” tutur Zainudin.
Tetapi, kegiatan pelatnas untuk sejumlah cabor lain yang tidak menggunakan arena GBK, tetap berjalan. Salah satunya adalah bulu tangkis yang tetap menggunakan arena pelatnas Cipayung untuk tempat berlatih para atletnya.
“Adapun yang lain-lain tetap melakukan kegiatan mereka di tempat masing-masing, seperti bulu tangkis tetap ada di Cipayung, kemudian menembak di lapangan menembak milik Perbakin, sementara yang lain kami belum mendapat informasi,” terang pria berusia 28 tahun itu.
Pemerintah memang memutuskan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa dan Bali. Langkah ini dilakukan sebagai tindak pencegahan penyebaran virus corona yang semakin menunjukkan peningkatan.
Zainudin menerangkan bahwa sejak Januari 2021, hanya ada dua cabor yang melakukan pelatnas di arena GBK. Kedua cabor itu adalah tenis dan juga atletik. Tetapi, karena adanya PPKM yang membuat venue GBK ditutup pada 11-25 Januari 2021, dua cabor ini pun akhirnya menghentikan aktivitasnya di GBK.
“Saya baru saja bertemu dengan direksi baru GBK dan Dirut baru. Setelah kita konfirmasi, yang sedang melakukan pelatnas di GBK itu sejak Januari 2021 hanya ada dua cabang olahraga, yakni tenis dan atletik,” ujar Zainudin Amali dalam konferensi pers yang digelar virtual, Rabu (13/1/2021) sore WIB.
Ikuti Survei SINDOnews: Mencari Calon Presiden 2024
“Karena ada pemberitahuan dari pemerintah bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lingkungan GBK dari 11-24 Januari masih ditutup, maka cabor-cabor itu juga menghentikan aktivitasnya,” lanjutnya.
“Cabor lainnya belum (memulai pelatnas). Namun pada 2020 sampai akhir, memang ada beberapa cabor yang melakukan pelatnas di situ (GBK), tetapi sekarang belum ada,” jelas Zainudin Amali.
“Yang biasa menggunakan Stadion Madya itu kan tim sepak bola, Timnas U-19 yang kita persiapkan untuk Piala Dunia U-20 2021 tetapi tidak jadi, maka itu ditunda ke 2023. Jadi, tidak ada cabor yang sekarang ini melakukan pelatnas di situ,” tutur Zainudin.
Tetapi, kegiatan pelatnas untuk sejumlah cabor lain yang tidak menggunakan arena GBK, tetap berjalan. Salah satunya adalah bulu tangkis yang tetap menggunakan arena pelatnas Cipayung untuk tempat berlatih para atletnya.
“Adapun yang lain-lain tetap melakukan kegiatan mereka di tempat masing-masing, seperti bulu tangkis tetap ada di Cipayung, kemudian menembak di lapangan menembak milik Perbakin, sementara yang lain kami belum mendapat informasi,” terang pria berusia 28 tahun itu.
Pemerintah memang memutuskan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa dan Bali. Langkah ini dilakukan sebagai tindak pencegahan penyebaran virus corona yang semakin menunjukkan peningkatan.
(sha)