Formula 1, Perekrutan Sainz Jadi Pertaruhan Ferrari
loading...
A
A
A
MADRID - Keputusan merekrut Carlos Sainz Jr sebagai pembalap untuk Formula One (F1) menjadi pertaruhan besar bagi tim Scuderia Ferrari. Pasalnya, driver asal Spanyol itu tidak memiliki catatan mengesankan selama berkarier di ajang balapan jet darat paling bergengsi di dunia tersebut. (Baca: Resmi: Carlos Sainz Gantikan Vettel di Ferrari)
Ya, Sainz datang setelah Sebastian Vettel mengumumkan secara resmi meninggalkan Ferrari di akhir musim ini. Tim pabrikan asal Italia itu berharap sang pembalap dapat membantu tim mengembalikan kejayaan yang terakhir diraih pada 2007 lalu. Namun, keinginan ini bakal membutuhkan waktu mengingat faktor prestasi yang diraih Sainz sejak pertama kali turun di F1 pada 2015 belum cukup meyakinkan.
Dalam 102 balapan, Sainz hanya baru berhasil satu kali naik podium. Itu pun di posisi ketiga saat balapan berlangsung di GP Brasil tahun lalu. Namun, performanya bersama McLaren yang membuat Bos Ferrari Mattia Binotto kepincut menggunakan jasanya. Dia pun sangat yakin pembalap berusia 25 tahun itu bisa memberikan perbedaan di timnya. (Baca: Ferrari Kuasai Latihan Bebas Pertama GP Belgia 2019)
“Dengan lima musim pengalamannya, Sainz terbukti sangat berbakat dan telah menunjukkan bahwa dia memiliki kemampuan teknis dan atribut yang tepat untuk membuatnya cocok dengan keluarga kami," kata Binotto, dilansir grandprix247. "Kami memulai siklus baru dengan tujuan kembali ke puncak di F1. Ini akan menjadi perjalanan yang panjang, bukan tanpa kesulitan, terutama mengingat situasi keuangan dan peraturan saat ini," ujarnya.
Tidak hanya sebagai bagian dari proyek jangka panjang, Sainz juga membuat finansial Ferrari akan lebih aman. Bersama McLaren, dia mendapatkan bayaran 2,8 juta euro atau sekitar Rp44,9 miliar. Tapi, menurut surat kabar Italia Corriere della Sera, gajinya akan naik dua kali lipat antara 5,5 juta (Rp88,3 miliar) atau 6,5 juta euro (Rp104,4 miliar) di Ferrari. Jumlah tersebut belum termasuk bonus dari hasil kinerjanya di atas lintasan.
Namun, Ferrari tetap bisa berhemat dibandingkan saat bersama Vettel yang mendapatkan gaji 40 juta euro (Rp642 miliar) setahun. Sementara rekan setimnya, Charles Leclerc, yang baru memperpanjang kontraknya mendapatkan gaji 9 juta euro (Rp144 miliar) setiap musim.
Dengan kepergian Vettel, tim yang berbasis di Maranello ini tidak lagi bersaing dengan Mercedes dan Red Bull dalam hal gaji. Pasalnya, dua pembalap Ferrari ini mendapatkan gaji jauh lebih rendah dibandingkan bayaran Lewis Hamilton dan Max Verstappen. Tidak hanya itu, McLaren juga diduga akan mengeluarkan biaya murah setelah Sainz hengkang ke Ferrari. Karena, Daniel Ricciardo yang direkrut dari Renault akan menerima gaji 1 juta euro (Rp16 miliar). (Baca juga: Ferrari Bantah Tuduhan Verstappen)
Sementara bagi Sainz Jr, bergabung dengan Ferrari untuk dua musim ke depan merupakan mimpi yang menjadi kenyataan. Putra dari mantan juara dunia Reli Carlos Sainz itu juga merasa sudah tak sabar memulai petualangan barunya bersama tim yang sudah pernah mencetak juara dunia tersebut. Namun, pembalap berusia 25 tahun tersebut akan fokus untuk membela McLaren begitu F1 2020 kembali bergulir.
"Saya sangat senang bahwa saya akan mengemudi untuk Scuderia Ferrari di 2021. Saya pun gembira tentang masa depan saya dengan tim itu. Tapi, saya masih memiliki tahun yang penting di depan dengan McLaren Racing dan saya sangat menantikan untuk pergi balapan lagi dengan mereka musim ini," papar Sainz. (Raikhul Amar).
Lihat Juga: Termurah!! Nonton LA LIGA hingga F1 Hanya 36 Ribu, Langganan beIN Sports di Vision+ Sekarang
Ya, Sainz datang setelah Sebastian Vettel mengumumkan secara resmi meninggalkan Ferrari di akhir musim ini. Tim pabrikan asal Italia itu berharap sang pembalap dapat membantu tim mengembalikan kejayaan yang terakhir diraih pada 2007 lalu. Namun, keinginan ini bakal membutuhkan waktu mengingat faktor prestasi yang diraih Sainz sejak pertama kali turun di F1 pada 2015 belum cukup meyakinkan.
Dalam 102 balapan, Sainz hanya baru berhasil satu kali naik podium. Itu pun di posisi ketiga saat balapan berlangsung di GP Brasil tahun lalu. Namun, performanya bersama McLaren yang membuat Bos Ferrari Mattia Binotto kepincut menggunakan jasanya. Dia pun sangat yakin pembalap berusia 25 tahun itu bisa memberikan perbedaan di timnya. (Baca: Ferrari Kuasai Latihan Bebas Pertama GP Belgia 2019)
“Dengan lima musim pengalamannya, Sainz terbukti sangat berbakat dan telah menunjukkan bahwa dia memiliki kemampuan teknis dan atribut yang tepat untuk membuatnya cocok dengan keluarga kami," kata Binotto, dilansir grandprix247. "Kami memulai siklus baru dengan tujuan kembali ke puncak di F1. Ini akan menjadi perjalanan yang panjang, bukan tanpa kesulitan, terutama mengingat situasi keuangan dan peraturan saat ini," ujarnya.
Tidak hanya sebagai bagian dari proyek jangka panjang, Sainz juga membuat finansial Ferrari akan lebih aman. Bersama McLaren, dia mendapatkan bayaran 2,8 juta euro atau sekitar Rp44,9 miliar. Tapi, menurut surat kabar Italia Corriere della Sera, gajinya akan naik dua kali lipat antara 5,5 juta (Rp88,3 miliar) atau 6,5 juta euro (Rp104,4 miliar) di Ferrari. Jumlah tersebut belum termasuk bonus dari hasil kinerjanya di atas lintasan.
Namun, Ferrari tetap bisa berhemat dibandingkan saat bersama Vettel yang mendapatkan gaji 40 juta euro (Rp642 miliar) setahun. Sementara rekan setimnya, Charles Leclerc, yang baru memperpanjang kontraknya mendapatkan gaji 9 juta euro (Rp144 miliar) setiap musim.
Dengan kepergian Vettel, tim yang berbasis di Maranello ini tidak lagi bersaing dengan Mercedes dan Red Bull dalam hal gaji. Pasalnya, dua pembalap Ferrari ini mendapatkan gaji jauh lebih rendah dibandingkan bayaran Lewis Hamilton dan Max Verstappen. Tidak hanya itu, McLaren juga diduga akan mengeluarkan biaya murah setelah Sainz hengkang ke Ferrari. Karena, Daniel Ricciardo yang direkrut dari Renault akan menerima gaji 1 juta euro (Rp16 miliar). (Baca juga: Ferrari Bantah Tuduhan Verstappen)
Sementara bagi Sainz Jr, bergabung dengan Ferrari untuk dua musim ke depan merupakan mimpi yang menjadi kenyataan. Putra dari mantan juara dunia Reli Carlos Sainz itu juga merasa sudah tak sabar memulai petualangan barunya bersama tim yang sudah pernah mencetak juara dunia tersebut. Namun, pembalap berusia 25 tahun tersebut akan fokus untuk membela McLaren begitu F1 2020 kembali bergulir.
"Saya sangat senang bahwa saya akan mengemudi untuk Scuderia Ferrari di 2021. Saya pun gembira tentang masa depan saya dengan tim itu. Tapi, saya masih memiliki tahun yang penting di depan dengan McLaren Racing dan saya sangat menantikan untuk pergi balapan lagi dengan mereka musim ini," papar Sainz. (Raikhul Amar).
Lihat Juga: Termurah!! Nonton LA LIGA hingga F1 Hanya 36 Ribu, Langganan beIN Sports di Vision+ Sekarang
(ysw)