Di Tengah Wabah, Cabang Renang Lebih Berisiko ketimbang Sepak Bola

Senin, 18 Mei 2020 - 04:01 WIB
loading...
Di Tengah Wabah, Cabang Renang Lebih Berisiko ketimbang Sepak Bola
Ilustrasi cabang olahraga renang. Foto: SINDOnews/Susanto
A A A
ROMA - Dunia olahraga mencoba kembali menggeliat di tengah wabah virus corona. Pertandingan sepak bola dan tinju mulai digelar tanpa penonton, tetapi tidak semua cabang olahraga bisa mengadopsi metode serupa, salah satunya renang.

Menggelar event olahraga tanpa penonton dianggap sebagai cara paling mudah dipahami saat ini, namun bagaimana dengan cabang olahraga renang? Meski tanpa kehadiran penonton, perenang dianggap rentan terinfeksi virus karena menggunakan medium air.

Seorang profesor dari University of Rome, Vincenzo Romano Spica, mengungkapkan, sama halnya seperti flu, virus corona juga mudah menyebar di kolam renang. Potensi tersebut memang sulit diukur, tetapi tidak bisa dianggap sepele ketika badan-badan olahraga bermaksud kembali membuka kamp pelatihan atau perlombaan cabang renang.

“Kedua penyakit ini memiliki aspek yang sama, dan yang satu dapat membantu kita memahami yang lain. Bahkan flu dapat ditularkan secara tidak sengaja di antara pengunjung ke kolam renang,” kata Profesor Spica dikutip Swimming World Magazine.

Profesor Spica menambahkan, panitia perlombaan bisa saja menggunakan klorin, unsur kimia yang terdapat dalam cairan disinfeksi, dengan menyebarkannya di kolam renang untuk menangkal corona. Namun, bagi perenang, jika zan itu masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, atau telinga, justru bisa berbahaya.

“Klorin mungkin dapat menolong, tetapi tidak ada garansi,” kata Profesor Spica.

Hingga saat ini sejumlah badan olahraga masih mencari cara menghidupkan kembali event. Seperti sudah disinggung, sepak bola dan tinju relatif bisa ‘menyiasati; kondisi wabah, tetapi cabang olahraga lain menemui kesulitan yang lebih.
(mirz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1981 seconds (0.1#10.140)