Petarung MMA Muslim Khamzat Chimaev Menyangka Mati Kena Covid-19
loading...
A
A
A
Petarung MMA Muslim Khamzat Chimaev menyangka dia akan mati setelah positif Covid-19 yang memaksa pertarungannya dengan Leon Edwards dibatalkan kali ketiga. Duel Chimaev melawan Edwards awalnya akan bertarung pada 19 Desember sebelum musuhnya dinyatakan positif terkena virus corona.
Pertarungan dijadwal ulang 20 Januari di acara utama tengah pekan, tetapi Chimaev yang ganti terkena Covid-19. Duel tunda yang akan digelar 13 Maret kembali dibatalkan karena Chimaev masih belum cukup fit untuk bertarung.
Manajernya, Majdi Shammas, telah mengungkapkan sejauh mana penyakit bintang UFC itu. Dalam video yang diposting oleh saluran Youtube Frontkick Online, Shammas mengatakan: ’’Virus corona menyerang Chimaev, dengan banyak komplikasi dan beberapa kali harus ke rumah sakit. Dia ingin berlatih. Kami mencoba, dan gagal, dia benar-benar parah kondisinya.’’
’’Dia mulai batuk-batuk, mulai merasa sakit lagi, dan kami harus membatalkan pelatihan, bahkan dia dilarikan dengan ambulans ke rumah sakit. Ketika dia menelepon saya, dia pikir dia akan mati,’’jelasnya.
Shammas menegaskan bahwa dia tidak akan membiarkan Chimaev berlatih lagi sampai dia benar-benar pulih. ’’Dia harus istirahat sebentar, membuat tubuhnya berfungsi penuh. Kemudian dia bisa mulai latihan lagi. Beberapa hal tidak terserah dia,’’ungkapnya.
’’Terkadang Anda harus turun tangan dan dengan tegas mengatakan bagaimana keadaannya. Saya tidak bisa membiarkan dia berlatih. Siapa tahu? Kali ini, dia mulai berlatih, dia beruntung (tidak lebih parah). Lain kali dia mungkin tidak seberuntung ini. Aku tidak akan mengambil risiko itu."
Bos UFC Dana White menyebut Chimaev yang berusia 26 tahun sebagai salah satu dari tiga petarung UFC teratas yang harus diwaspadai pada 2021. Dia menjadi bintang pada tahun 2020 saat dia meraih dua kemenangan dalam waktu 10 hari di Pulau Fight pada bulan Juli.
Chimaev kemudian memperpanjang rekor tak terkalahkannya saat mengalahkan Gerald Meerschaert di UFC Vegas 11 pada ronde pertama. Tapi fans harus menunggu lebih lama untuk melihat petarung MMA Muslim berkewarganegaraan Chechnya-Swedia itu untuk beraksi lagi.
Pertarungan dijadwal ulang 20 Januari di acara utama tengah pekan, tetapi Chimaev yang ganti terkena Covid-19. Duel tunda yang akan digelar 13 Maret kembali dibatalkan karena Chimaev masih belum cukup fit untuk bertarung.
Manajernya, Majdi Shammas, telah mengungkapkan sejauh mana penyakit bintang UFC itu. Dalam video yang diposting oleh saluran Youtube Frontkick Online, Shammas mengatakan: ’’Virus corona menyerang Chimaev, dengan banyak komplikasi dan beberapa kali harus ke rumah sakit. Dia ingin berlatih. Kami mencoba, dan gagal, dia benar-benar parah kondisinya.’’
’’Dia mulai batuk-batuk, mulai merasa sakit lagi, dan kami harus membatalkan pelatihan, bahkan dia dilarikan dengan ambulans ke rumah sakit. Ketika dia menelepon saya, dia pikir dia akan mati,’’jelasnya.
Shammas menegaskan bahwa dia tidak akan membiarkan Chimaev berlatih lagi sampai dia benar-benar pulih. ’’Dia harus istirahat sebentar, membuat tubuhnya berfungsi penuh. Kemudian dia bisa mulai latihan lagi. Beberapa hal tidak terserah dia,’’ungkapnya.
’’Terkadang Anda harus turun tangan dan dengan tegas mengatakan bagaimana keadaannya. Saya tidak bisa membiarkan dia berlatih. Siapa tahu? Kali ini, dia mulai berlatih, dia beruntung (tidak lebih parah). Lain kali dia mungkin tidak seberuntung ini. Aku tidak akan mengambil risiko itu."
Bos UFC Dana White menyebut Chimaev yang berusia 26 tahun sebagai salah satu dari tiga petarung UFC teratas yang harus diwaspadai pada 2021. Dia menjadi bintang pada tahun 2020 saat dia meraih dua kemenangan dalam waktu 10 hari di Pulau Fight pada bulan Juli.
Chimaev kemudian memperpanjang rekor tak terkalahkannya saat mengalahkan Gerald Meerschaert di UFC Vegas 11 pada ronde pertama. Tapi fans harus menunggu lebih lama untuk melihat petarung MMA Muslim berkewarganegaraan Chechnya-Swedia itu untuk beraksi lagi.
(aww)