Akhirnya Cabor Biliar Miliki Stadion Khusus di PON Papua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pekan Olah Raga ( PON ) di Papua memiliki makna tersendiri bagi atlet cabang olahraga (cabor) biliar . Untuk pertamakalinya cabor biliar memiliki stadion khusus.
Sejak dipertandingkan pada PON 1977 di Jakarta, cabor biliar tidak pernah dipertandingkan di dalam stadion khusus biliar. Biasanya cabor biliar digelar di tempat-tempat yang disulap agar mampu menampung meja biliar untuk berbagai nomor pertandingan.
Bahkan, dalam pertandingan biliar level Sea Games, yakni Sea Games 1987, 1997 dan 2011 yang diselenggarakan di Indonesia, cabor biliar tidak pernah merasakan aura tuan rumah sesungguhnya.
Sekretaris Jenderal PB Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Robby Suarly tidak dapat menyembunyikan rasa senang atas pembangunan stadion khusus biliar di Papua.
Menurutnya stadion biliar yang dibangun di Mimika khusus PON itu, sekaligus menjadi fasilitas kebanggaan masyarakat Papua, dan atlet biliar pada umumnya . Itulah sebab Robby mengucapkan terima kasih kepada Panitia Pelaksana yang sudah menyediakan stadion yang lengkap untuk cabor biliar. Stadion biliar Mimika ini merupakan pengakuan terhadap eksistensi olahraga biliar di tanah air, khususnya kegiatan multi event level nasional seperti PON.
"Sungguh luar biasa. Ini tentu tidak terlepas dari komitmen Teman-teman stakeholder, khususnya kebijakan Ketua Umum yang secara sistemik membuat olahraga biliar kembali mendapat dukungan masyarakat. Kita juga lihat berbagai upaya sudah dan terus kita lakukan, salah satunya melalui turnamen-turnamen, yang salah satunya Turnamen Hot Nine yang saat ini berlangsung di Jakarta. Saya bangga dan senang melihat pertandingan biliar sekarang dikemas begitu apik di stasiun TV. Saya yakin ini buah dari upaya kita bersama memajukan perkembangan olahraga biliar di Tanah Air."
Robby menambahkan, fasilitas stadion biliar di Mimika dilengkapi berbagai sarana untuk atlet termasuk ruang pemanasan atlet seluas 8 x 32 meter. "Di ruangan itu disiapkan 2 meja pool, 1 meja snooker dan 1 meja Carom. Plus ruangan istirahat atlet," pungkasnya.
Sejak dipertandingkan pada PON 1977 di Jakarta, cabor biliar tidak pernah dipertandingkan di dalam stadion khusus biliar. Biasanya cabor biliar digelar di tempat-tempat yang disulap agar mampu menampung meja biliar untuk berbagai nomor pertandingan.
Bahkan, dalam pertandingan biliar level Sea Games, yakni Sea Games 1987, 1997 dan 2011 yang diselenggarakan di Indonesia, cabor biliar tidak pernah merasakan aura tuan rumah sesungguhnya.
Sekretaris Jenderal PB Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Robby Suarly tidak dapat menyembunyikan rasa senang atas pembangunan stadion khusus biliar di Papua.
Menurutnya stadion biliar yang dibangun di Mimika khusus PON itu, sekaligus menjadi fasilitas kebanggaan masyarakat Papua, dan atlet biliar pada umumnya . Itulah sebab Robby mengucapkan terima kasih kepada Panitia Pelaksana yang sudah menyediakan stadion yang lengkap untuk cabor biliar. Stadion biliar Mimika ini merupakan pengakuan terhadap eksistensi olahraga biliar di tanah air, khususnya kegiatan multi event level nasional seperti PON.
"Sungguh luar biasa. Ini tentu tidak terlepas dari komitmen Teman-teman stakeholder, khususnya kebijakan Ketua Umum yang secara sistemik membuat olahraga biliar kembali mendapat dukungan masyarakat. Kita juga lihat berbagai upaya sudah dan terus kita lakukan, salah satunya melalui turnamen-turnamen, yang salah satunya Turnamen Hot Nine yang saat ini berlangsung di Jakarta. Saya bangga dan senang melihat pertandingan biliar sekarang dikemas begitu apik di stasiun TV. Saya yakin ini buah dari upaya kita bersama memajukan perkembangan olahraga biliar di Tanah Air."
Robby menambahkan, fasilitas stadion biliar di Mimika dilengkapi berbagai sarana untuk atlet termasuk ruang pemanasan atlet seluas 8 x 32 meter. "Di ruangan itu disiapkan 2 meja pool, 1 meja snooker dan 1 meja Carom. Plus ruangan istirahat atlet," pungkasnya.
(mirz)