Postecoglou Beberkan Kendornya Liverpool di Musim Ini
loading...
A
A
A
TOKYO - Pelatih Yokohama F. Marinos, Ange Postecoglou merasa prihatin dengan keterpurukan yang tengah dirasakan Liverpool di Liga Primer Inggris musim ini. Menurutnya, ada banyak faktor yang menyebabkan The Reds melempem.
Salah satunya mengenai daftar cedera di skuat Juergen Klopp. Masalah kebugaran pemain inilah yang menyebabkan Liverpool tertinggal jauh dalam perburuan gelar Liga Primer Inggris musim ini.
Kelelahan mental dan fisik ditambah masalah psikologi yang disebabkan absennya Virgil van Dijk, Joe Gomez, Diogo Jota dan Fabinho membuat Klopp sulit untuk merotasi pemain. Hilangnya Van Dijk sendiri telah mempengaruhi begitu banyak dalam membangun serangan, set-piece, dan dalam cara oposisi mendekati permainan.
Darurat atau krisis pertahan inilah yang membuat frustrasi Klopp. Itu terlihat ketika pelatih berkacamata itu melakukan 18 rotasi berbeda di jantung pertahanan.
Tetapi dengan empat kekalahan beruntun bukanlah cara terbaik untuk mengembalikan mental para pemain Liverpool. Postecoglou meyakini situasi ini bukan sebuah kebetulan semata di tengah jadwal yang menuntut dan daftar cedera yang meningkat akibat Covid-19.
"Benar. Tidak terlalu banyak tentang kesuksesan, tetapi Anda melihat sepak bola Liverpool, intensitasnya tinggi dan itu tidak berkelanjutan ketika Anda memiliki daftar jadwal yang padat," jelas Postecoglou dikutip dari Stats Perform News, Senin (22/2/2021).
"Bukan hanya mereka. Tim mana pun di seluruh dunia yang memainkan permainan dengan intensitas tinggi, terutama dengan aspek menekan yang tidak terlalu menguasai penguasaan bola, merasa sangat sulit. Liverpool adalah contoh klasiknya. Bahkan seperti klub seperti Southampton , yang bangga dengan aspek tekanan itu telah berjuang keras musim ini. Cara Anda berjuang, ini bukan hanya tentang hasil, tetapi Anda kehilangan pemain karena cedera, berusaha mempertahankan intensitas seperti itu."
Postecoglou menambahkan rotasi pemain memengaruhi kefasihan cara Liverpool bermain. Ini yang dirasakannya musim lalu ketika ia dengan mudah melakukan rotasi khususnya di lini depan untuk menjaga stabilitas dan konsistensi mendapatkan hasil.
"Tetapi jika Anda harus mengganti bek tengah dan bek secara teratur, Anda akan kesulitan. Di situlah kami berjuang tahun lalu. Menurut saya, ada lebih dari setengah lusin pertandingan di mana kami memiliki pasangan bek tengah dan penjaga gawang yang sama berturut-turut karena cedera yang kami alami. Kami kebobolan banyak gol. sekarang Anda melihat Liverpool dan sebagian besar masalah cedera terjadi di lini belakang," pungkas Postecoglou.
Salah satunya mengenai daftar cedera di skuat Juergen Klopp. Masalah kebugaran pemain inilah yang menyebabkan Liverpool tertinggal jauh dalam perburuan gelar Liga Primer Inggris musim ini.
Kelelahan mental dan fisik ditambah masalah psikologi yang disebabkan absennya Virgil van Dijk, Joe Gomez, Diogo Jota dan Fabinho membuat Klopp sulit untuk merotasi pemain. Hilangnya Van Dijk sendiri telah mempengaruhi begitu banyak dalam membangun serangan, set-piece, dan dalam cara oposisi mendekati permainan.
Baca Juga
Darurat atau krisis pertahan inilah yang membuat frustrasi Klopp. Itu terlihat ketika pelatih berkacamata itu melakukan 18 rotasi berbeda di jantung pertahanan.
Tetapi dengan empat kekalahan beruntun bukanlah cara terbaik untuk mengembalikan mental para pemain Liverpool. Postecoglou meyakini situasi ini bukan sebuah kebetulan semata di tengah jadwal yang menuntut dan daftar cedera yang meningkat akibat Covid-19.
"Benar. Tidak terlalu banyak tentang kesuksesan, tetapi Anda melihat sepak bola Liverpool, intensitasnya tinggi dan itu tidak berkelanjutan ketika Anda memiliki daftar jadwal yang padat," jelas Postecoglou dikutip dari Stats Perform News, Senin (22/2/2021).
"Bukan hanya mereka. Tim mana pun di seluruh dunia yang memainkan permainan dengan intensitas tinggi, terutama dengan aspek menekan yang tidak terlalu menguasai penguasaan bola, merasa sangat sulit. Liverpool adalah contoh klasiknya. Bahkan seperti klub seperti Southampton , yang bangga dengan aspek tekanan itu telah berjuang keras musim ini. Cara Anda berjuang, ini bukan hanya tentang hasil, tetapi Anda kehilangan pemain karena cedera, berusaha mempertahankan intensitas seperti itu."
Postecoglou menambahkan rotasi pemain memengaruhi kefasihan cara Liverpool bermain. Ini yang dirasakannya musim lalu ketika ia dengan mudah melakukan rotasi khususnya di lini depan untuk menjaga stabilitas dan konsistensi mendapatkan hasil.
"Tetapi jika Anda harus mengganti bek tengah dan bek secara teratur, Anda akan kesulitan. Di situlah kami berjuang tahun lalu. Menurut saya, ada lebih dari setengah lusin pertandingan di mana kami memiliki pasangan bek tengah dan penjaga gawang yang sama berturut-turut karena cedera yang kami alami. Kami kebobolan banyak gol. sekarang Anda melihat Liverpool dan sebagian besar masalah cedera terjadi di lini belakang," pungkas Postecoglou.
(mirz)