Mantan Pemain Man City Ungkap Sisi Buruk Pep Guardiola
loading...
A
A
A
LEIPZIG - Bek sayap RB Leipzig Jose Angel Esmoris Tasende atau Angelino mengatakan bermain di Manchester City (Man City) adalah pengalaman buruk dalam kariernya. Dia mengungkap sisi buruk Pelatih Man City Pep Guardiola karena telah membunuh dan menghancurkan kepercayaan dirinya.
Angelino menghabiskan tujuh setengah tahun bersama Man City mulai dari akademi (2013-2014) dan tim utama (2014-2018). Sayangnya dia hanya melakoni 15 penampilan di tim utama The Citizens. Angelino lebih sering dipinjamkan ke klub lain yakni New York City FC (2015), Girona (2017), Real Mallorca (2017), NAC Brenda (2017-2018), Pada 2018, Angelino dijual ke PSV Eindhoven, namun Guardiola membelinya kembali setahun kemudian.
Setelah enam bulan lebih sulit di Inggris, dia dikirim ke RB Leipzig dengan status pinjaman sebelum menetap di Jerman dengan menandatangani kontrak permanen berdurasi empat tahun pada 13 Februari lalu. Mengenai tidak berjalan mulusnya karier di Man City, Angelino mengungkapkan Guardiola tidak mempercayainya dan menghakiminya hanya pada beberapa pertandingan pramusim.
Hal itu memengaruhi kepercayaan diri dan penampilannya. “Itu membunuh saya. Saya pikir kepercayaan diri adalah segalanya, bagi saya itu segalanya. Saya dinilai untuk pramusim, dua pertandingan dan kemudian saya tidak mendapatkan kesempatan selama beberapa bulan. Sulit untuk memainkan satu pertandingan setiap dua bulan,” ungkap Angelino dilansir dailymail.
Meski tidak mendapatkan bermain reguler di Man City, bek 24 tahun tersebut tidak menampik mendapatkan banyak ilmu dari Guardiola yang membantunya meningkatkan kualitasnya sebagai pemain sehingga merasa berterima kasih atas pengalaman yang diberikan. Kini, Angelino sekarang semakin berkembang di bawah Julian Nagelsmann di Leipzig Dia adalah bagian penting dari tim yang mencapai semifinal Liga Champions musim lalu.
Sepanjang musim ini, bek Spanyol tersebut tampil 31 kali dan telah menghasilkan delapan gol plus 11 assist. `"Ketika Anda tidak memiliki kepercayaan seperti di Leipzig bersama pelatih (Nagelsmann). itu segalanya. Jadi saya senang itu terjadi sehingga saya bisa datang ke sini, bertemu pelatih dan semua orang di klub,” papar Angelino. Dia menilai, baik Guardiola dan Nagelsmann memiliki beberapa kesamaan dalam permainan yakni suka bermain dengan bola dan merebut bola dengan cepat.
Tetapi, yang membuat perbedaan besar adalah Nagelsmann mempercayainya, sedangkan Guardiola tidak. "Jadi saya hanya berterima kasih kepada pelatih atas kepercayaannya dan terkadang saya tidak ingin menggunakan kata-kata yang buruk. Anda membutuhkan keberanian untuk menempatkan pemain dan Nagelsmann melakukannya sejak pertandingan pertama," puji Angelino.
Angelino menghabiskan tujuh setengah tahun bersama Man City mulai dari akademi (2013-2014) dan tim utama (2014-2018). Sayangnya dia hanya melakoni 15 penampilan di tim utama The Citizens. Angelino lebih sering dipinjamkan ke klub lain yakni New York City FC (2015), Girona (2017), Real Mallorca (2017), NAC Brenda (2017-2018), Pada 2018, Angelino dijual ke PSV Eindhoven, namun Guardiola membelinya kembali setahun kemudian.
Setelah enam bulan lebih sulit di Inggris, dia dikirim ke RB Leipzig dengan status pinjaman sebelum menetap di Jerman dengan menandatangani kontrak permanen berdurasi empat tahun pada 13 Februari lalu. Mengenai tidak berjalan mulusnya karier di Man City, Angelino mengungkapkan Guardiola tidak mempercayainya dan menghakiminya hanya pada beberapa pertandingan pramusim.
Hal itu memengaruhi kepercayaan diri dan penampilannya. “Itu membunuh saya. Saya pikir kepercayaan diri adalah segalanya, bagi saya itu segalanya. Saya dinilai untuk pramusim, dua pertandingan dan kemudian saya tidak mendapatkan kesempatan selama beberapa bulan. Sulit untuk memainkan satu pertandingan setiap dua bulan,” ungkap Angelino dilansir dailymail.
Meski tidak mendapatkan bermain reguler di Man City, bek 24 tahun tersebut tidak menampik mendapatkan banyak ilmu dari Guardiola yang membantunya meningkatkan kualitasnya sebagai pemain sehingga merasa berterima kasih atas pengalaman yang diberikan. Kini, Angelino sekarang semakin berkembang di bawah Julian Nagelsmann di Leipzig Dia adalah bagian penting dari tim yang mencapai semifinal Liga Champions musim lalu.
Sepanjang musim ini, bek Spanyol tersebut tampil 31 kali dan telah menghasilkan delapan gol plus 11 assist. `"Ketika Anda tidak memiliki kepercayaan seperti di Leipzig bersama pelatih (Nagelsmann). itu segalanya. Jadi saya senang itu terjadi sehingga saya bisa datang ke sini, bertemu pelatih dan semua orang di klub,” papar Angelino. Dia menilai, baik Guardiola dan Nagelsmann memiliki beberapa kesamaan dalam permainan yakni suka bermain dengan bola dan merebut bola dengan cepat.
Tetapi, yang membuat perbedaan besar adalah Nagelsmann mempercayainya, sedangkan Guardiola tidak. "Jadi saya hanya berterima kasih kepada pelatih atas kepercayaannya dan terkadang saya tidak ingin menggunakan kata-kata yang buruk. Anda membutuhkan keberanian untuk menempatkan pemain dan Nagelsmann melakukannya sejak pertandingan pertama," puji Angelino.
(ruf)