Stadion GBLA Gagal Gelar Piala Menpora 2021, Dewan Soroti Kinerja Dispora
loading...
A
A
A
BANDUNG - Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Kota Bandung gagal menjadi venue turnamen sepak bola Piala Menpora 2021 . Pihak penyelenggara lebih memilih Stadion Si Jalak Harupat yang berlokasi di Kabupaten Bandung.
Gagalnya Stadion GBLA menjadi venue Piala Menpora 2021 terungkap setelah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menggelar undian fase grup Piala Menpora 2021 di Hotel Fairmount, Jakarta, Senin (8/3/2021) malam.
Berdasarkan hasil undian, 18 klub yang terbagi ke dalam empat grup akan berlaga di Solo, Malang, Bandung, dan Sleman. Klub yang berkandang di salah satu kota tersebut, tidak bermain di wilayah tersebut.
Berdasarkan hasil undian, grup A bermain di Stadion Manahan Solo, grup B di Stadion Kanjuruhan Malang, grup C di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, dan grup D di Stadion Maguwoharjo Sleman.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Folmer SM Silalahi menilai wajar pihak penyelenggara dalam hal ini PT Liga Indonesia Baru (LIB) lebih memilih Stadion Si Jalak Harupat ketimbang GBLA. Pasalnya, kata dia, kondisi stadion yang dibangun dengan dana hingga Rp600 miliar lebih saat ini tak terawat.
"Sangat disayangkan, dengan anggaran dibangun Rp600 miliar lebih tidak terpakai jadi nganggur," ujar Folmer di Bandung, Selasa (9/3/2021).
Dia pun menyesalkan minimnya perawatan stadion yang digadang-gadang menjadi stadion kebanggaan warga Jawa Barat itu. Padahal, stadion tersebut kini sudah dikelola Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung.
"Persoalan terkait permasalahan pengelolaan ini sudah selesai. Pemerintah Kota Bandung harusnya bisa memanfatkannya kembali lagi," tegasnya.
Menurutnya, jika persoalan anggaran menjadi hambatan dalam pemeliharaan stadion, seharusnya Dispora Kota Bandung dapat berinovasi, seperti menggandeng pihak ketiga untuk mendapatkan kucuran dana dari investor, sehingga stadion dapat dikelola secara maksimal, termasuk perawatannya.
"Mereka juga punya program jauh lebih inovatif dibandingkan Pemerintah Kota Bandung. Harus inovasi, jangan hanya dibiarkan seperti tidak punya ruh untuk orang melakukan kegiatan olahraga," tandasnya.
Diketahui, Stadion GBLA baru-baru ini sempat menjadi sorotan pascaviralnya video kolam ikan yang disebutkan berada di area stadion. Warganet pun umumnya menyayangkan kondisi stadion yang terkesan tak terurus itu.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan bahwa Stadion GBLA direncanakan menjadi venue turnamen Piala Menpora 2021.
Pemkot Bandung bersama PT LIB pun sudah membahas hal-hal teknis, termasuk kondisi lapangan di Stadion GBLA. Yana berharap, PT LIB sebagai penyelenggara mempertimbangkan Stadion GBLA sebagai salah satu venue Piala Menpora 2021.
"Piala Menpora untuk veneu itu ditunjuk oleh PT LIB, berbeda dengan liga yang diajukan oleh panpel setempat, sepenuhnya keputusan ada di PT LIB karena punya pertimbangan teknis dan lainnya," katanya.
Gagalnya Stadion GBLA menjadi venue Piala Menpora 2021 terungkap setelah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menggelar undian fase grup Piala Menpora 2021 di Hotel Fairmount, Jakarta, Senin (8/3/2021) malam.
Berdasarkan hasil undian, 18 klub yang terbagi ke dalam empat grup akan berlaga di Solo, Malang, Bandung, dan Sleman. Klub yang berkandang di salah satu kota tersebut, tidak bermain di wilayah tersebut.
Berdasarkan hasil undian, grup A bermain di Stadion Manahan Solo, grup B di Stadion Kanjuruhan Malang, grup C di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, dan grup D di Stadion Maguwoharjo Sleman.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Folmer SM Silalahi menilai wajar pihak penyelenggara dalam hal ini PT Liga Indonesia Baru (LIB) lebih memilih Stadion Si Jalak Harupat ketimbang GBLA. Pasalnya, kata dia, kondisi stadion yang dibangun dengan dana hingga Rp600 miliar lebih saat ini tak terawat.
"Sangat disayangkan, dengan anggaran dibangun Rp600 miliar lebih tidak terpakai jadi nganggur," ujar Folmer di Bandung, Selasa (9/3/2021).
Dia pun menyesalkan minimnya perawatan stadion yang digadang-gadang menjadi stadion kebanggaan warga Jawa Barat itu. Padahal, stadion tersebut kini sudah dikelola Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung.
"Persoalan terkait permasalahan pengelolaan ini sudah selesai. Pemerintah Kota Bandung harusnya bisa memanfatkannya kembali lagi," tegasnya.
Menurutnya, jika persoalan anggaran menjadi hambatan dalam pemeliharaan stadion, seharusnya Dispora Kota Bandung dapat berinovasi, seperti menggandeng pihak ketiga untuk mendapatkan kucuran dana dari investor, sehingga stadion dapat dikelola secara maksimal, termasuk perawatannya.
"Mereka juga punya program jauh lebih inovatif dibandingkan Pemerintah Kota Bandung. Harus inovasi, jangan hanya dibiarkan seperti tidak punya ruh untuk orang melakukan kegiatan olahraga," tandasnya.
Diketahui, Stadion GBLA baru-baru ini sempat menjadi sorotan pascaviralnya video kolam ikan yang disebutkan berada di area stadion. Warganet pun umumnya menyayangkan kondisi stadion yang terkesan tak terurus itu.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan bahwa Stadion GBLA direncanakan menjadi venue turnamen Piala Menpora 2021.
Pemkot Bandung bersama PT LIB pun sudah membahas hal-hal teknis, termasuk kondisi lapangan di Stadion GBLA. Yana berharap, PT LIB sebagai penyelenggara mempertimbangkan Stadion GBLA sebagai salah satu venue Piala Menpora 2021.
"Piala Menpora untuk veneu itu ditunjuk oleh PT LIB, berbeda dengan liga yang diajukan oleh panpel setempat, sepenuhnya keputusan ada di PT LIB karena punya pertimbangan teknis dan lainnya," katanya.
(sha)