Cikal Bakal Aprilia Manganang Dianggap Perempuan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aprilia Manganang dikenal publik sebagai mantan pevoli putri Indonesia yang berprestasi. Namun, pernyataan mengejutkan disamapaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, terkait jenis kelaminnya.
Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan Aprilia menderita hipospadias sedari lahir. Kendala ekonomi, membuatnya tidak bisa menyembuhkan kondisinya dan terpaksa menerima keadaan. Dia akhirnya dianggap perempuan, termasuk urusan administrasi kependudukan.
“Anak ini termasuk dalam kasus Hipospadias serius sehingga paramedis, yang membantu kelahirannya, dan orang tua menilai secara fisik, bahwa dia perempuan,” kata Jenderal TNI Andika Perkasa.
“Dari pemeriksaan urologi, Sersan Manganang lebih memiliki organ-organ jenis kelamin laki-laki, bahkan tidak ada organ-organ internal jenis kelamin perempuan,” tegasnya.
Kondisi ini membuat mengingat lagi pada awal kemunculan Aprilia yang sering dituduh sebagai pria karena memilki tubuh kekar dan gaya tomboy. Kala itu gendernya dipertanyakan ketika tampil di Liga Bola Voli Indonesia tahun 2011.
Ada sejumlah fakta yang membuat Aprilia harus rela mendapatkan status sebagai perempuan hingga usai 28 tahun. Hal ini terjadi karena proses kelahirannya tidak dibantu dokter. Berdasarkan keterangan orang tuanya, dia lahir dibantu petugas paramedis.
Itu diungkapkan langsung Jenderal TNI Andika Perkasa yang mendapat keterangan langsung dari orang tua Aprilia, Akib Zaburd Manganang dan Suryati. Adanya masalah finansial membuat Akib dan Suryati memanggil petugas paramedis.
“Ayah dari anak ini hanya lulus dari sekolah dasar. Ibunya kebetulan tidak menyelesaikan sekolah dasar. Jadi, pada saat dilahirkan anak ini, yang membantu persalinan adalah paramedis,” ucap Jenderal TNI Andika.
Kurangnya pengetahuan petugas paramedis membuat Aprilia akhirnya dianggap sebagai seorang perempuan dari sisi fisik. Bahkan Aprilia harus menyandang status perempuan hingga menjadi pemain voli dan bergabung dengan Korps Wanita TNI Angkatan Darat.
“Inilah yang kemungkinan membuat para medis atau orang tua pada saat kelahiran anak ini melihat hanya secara fisik bahwa anak yang dilahirkan adalah anak perempuan,” tutupnya.
Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan Aprilia menderita hipospadias sedari lahir. Kendala ekonomi, membuatnya tidak bisa menyembuhkan kondisinya dan terpaksa menerima keadaan. Dia akhirnya dianggap perempuan, termasuk urusan administrasi kependudukan.
“Anak ini termasuk dalam kasus Hipospadias serius sehingga paramedis, yang membantu kelahirannya, dan orang tua menilai secara fisik, bahwa dia perempuan,” kata Jenderal TNI Andika Perkasa.
“Dari pemeriksaan urologi, Sersan Manganang lebih memiliki organ-organ jenis kelamin laki-laki, bahkan tidak ada organ-organ internal jenis kelamin perempuan,” tegasnya.
Kondisi ini membuat mengingat lagi pada awal kemunculan Aprilia yang sering dituduh sebagai pria karena memilki tubuh kekar dan gaya tomboy. Kala itu gendernya dipertanyakan ketika tampil di Liga Bola Voli Indonesia tahun 2011.
Ada sejumlah fakta yang membuat Aprilia harus rela mendapatkan status sebagai perempuan hingga usai 28 tahun. Hal ini terjadi karena proses kelahirannya tidak dibantu dokter. Berdasarkan keterangan orang tuanya, dia lahir dibantu petugas paramedis.
Itu diungkapkan langsung Jenderal TNI Andika Perkasa yang mendapat keterangan langsung dari orang tua Aprilia, Akib Zaburd Manganang dan Suryati. Adanya masalah finansial membuat Akib dan Suryati memanggil petugas paramedis.
“Ayah dari anak ini hanya lulus dari sekolah dasar. Ibunya kebetulan tidak menyelesaikan sekolah dasar. Jadi, pada saat dilahirkan anak ini, yang membantu persalinan adalah paramedis,” ucap Jenderal TNI Andika.
Kurangnya pengetahuan petugas paramedis membuat Aprilia akhirnya dianggap sebagai seorang perempuan dari sisi fisik. Bahkan Aprilia harus menyandang status perempuan hingga menjadi pemain voli dan bergabung dengan Korps Wanita TNI Angkatan Darat.
“Inilah yang kemungkinan membuat para medis atau orang tua pada saat kelahiran anak ini melihat hanya secara fisik bahwa anak yang dilahirkan adalah anak perempuan,” tutupnya.
(mirz)