Ogah Ulangi Nasib Sial Tujuh Tahun Silam, Bonucci Ingin Juventus Sabar Saat Lawan Porto
loading...
A
A
A
TURIN - Bek Juventus , Leonardo Bonucci tak ingin sial lagi saat menjamu FC Porto pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2020/2021. Soalnya, dia pernah merasakan momen pahit kala Juventus mentas di Liga Europa tujuh tahun silam.
Pada saat itu, Juventus bertemu wakil Portugal lainnya, Benfica di babak semifinal Liga Europa 2013/2014. Situasinya juga hampir mirip. Pada leg pertama yang berlangsung tandang, jawara Serie A itu takluk 1-2.
Ambisi besar sempat menyelemuti Juventus untuk bisa memenangkan leg kedua di kandang sendiri. Sayangnya, keinginan Si Nyonya Tua untuk membalik keadaan dan lolos ke final tidak terwujud karena laga berakhir 0-0.
Alhasil, I Bianconeri harus menerima kenyataan tersingkir lantaran kalah agregat 1-2. Bonucci yang masuk dalam skuad Juventus kala itu menjelaskan Juventus terlalu bernafsu untuk memenangkan pertandingan.
Tak ingin mengulang kejadian yang sama, Bonucci berharap Juventus bisa bermain sabar dan tak terlalu terburu-buru. Menurutnya lebih baik bermain hati-hati dan rapi karena Juventus setidaknya hanya membutuhkan kemenangan 1-0 untuk lolos ke perempat final.
“Terakhir kali kami harus membalikkan ketinggalan tandang 2-1 adalah melawan Benfica di semifinal Liga Eropa. “Saya berada di lapangan saat itu dan saya ingat bahwa hiruk-pikuk untuk mencetak gol langsung memengaruhi kami, jadi besok kami harus bermain maksimal,” ungkap Bonucci,.
“Sabar, bermainlah dengan rapi dan hati-hati, karena sebuah gol bisa dicetak bahkan di menit-menit terakhir,” lanjutnya, mengutip dari laman resmi Juventus
Disisi lain, Bonucci juga tidak ingin meremehkan Porto yang datang dengan motivasi tinggi. Dia menyadari tim asuhan Sergio Conceicao itu akan sekuat tenaga untuk mempertahankan keunggulan atau menambah gol.
“Namun, kami juga harus tahu bahwa Porto tidak akan datang ke sini untuk mencoba mempertahankan hasil, dan mereka akan bermain melalui serangan balik,” pungkasnya.
Pada saat itu, Juventus bertemu wakil Portugal lainnya, Benfica di babak semifinal Liga Europa 2013/2014. Situasinya juga hampir mirip. Pada leg pertama yang berlangsung tandang, jawara Serie A itu takluk 1-2.
Ambisi besar sempat menyelemuti Juventus untuk bisa memenangkan leg kedua di kandang sendiri. Sayangnya, keinginan Si Nyonya Tua untuk membalik keadaan dan lolos ke final tidak terwujud karena laga berakhir 0-0.
Alhasil, I Bianconeri harus menerima kenyataan tersingkir lantaran kalah agregat 1-2. Bonucci yang masuk dalam skuad Juventus kala itu menjelaskan Juventus terlalu bernafsu untuk memenangkan pertandingan.
Tak ingin mengulang kejadian yang sama, Bonucci berharap Juventus bisa bermain sabar dan tak terlalu terburu-buru. Menurutnya lebih baik bermain hati-hati dan rapi karena Juventus setidaknya hanya membutuhkan kemenangan 1-0 untuk lolos ke perempat final.
“Terakhir kali kami harus membalikkan ketinggalan tandang 2-1 adalah melawan Benfica di semifinal Liga Eropa. “Saya berada di lapangan saat itu dan saya ingat bahwa hiruk-pikuk untuk mencetak gol langsung memengaruhi kami, jadi besok kami harus bermain maksimal,” ungkap Bonucci,.
“Sabar, bermainlah dengan rapi dan hati-hati, karena sebuah gol bisa dicetak bahkan di menit-menit terakhir,” lanjutnya, mengutip dari laman resmi Juventus
Disisi lain, Bonucci juga tidak ingin meremehkan Porto yang datang dengan motivasi tinggi. Dia menyadari tim asuhan Sergio Conceicao itu akan sekuat tenaga untuk mempertahankan keunggulan atau menambah gol.
“Namun, kami juga harus tahu bahwa Porto tidak akan datang ke sini untuk mencoba mempertahankan hasil, dan mereka akan bermain melalui serangan balik,” pungkasnya.
(mirz)