Akibat Pandemi Covid-19, Giliran Liga Skotlandia Dihentikan
loading...
A
A
A
GLASGOW - Liga Skotlandia musim kompetisi 2019/2020 dipastikan tidak berlanjut. Belum membaiknya situasi akibat pandemi Covid-19 menjadi alasan utama semua pihak yang terkait menghentikan kompetisi.
Liga Skotlandia, League One dan League Two, musim ini diputuskan dihentikan setelah sebagian besar klub memilih mendukung proposal Liga Sepak Bola Profesional Skotlandia (SPFL) pada Rabu (15/4). Namun, keputusan tersebut membuat kecewa dua klub, Glasgow Rangers dan Hearts.
The Gers, julukan Rangers, menjadi klub yang paling keras. Mereka telah mengklaim bahwa resolusi SPFL mengakhiri musim ini di tengah jalan adalah hasil dari proses menyesatkan dan sangat cacat. Pelatih Rangers Steven Gerrard menyerukan penyelidikan SPFL yang dianggapnya telah melakukan kekacauan mutlak.
Sebanyak 42 klub profesional Skotlandia yang tergabung dalam Liga Profesional Skotlandia (SPFL) mengadakan pemungutan suara digital terkait untuk menghentikan langsung tiga divisi bawah. Selain itu, voting juga mengambil keputusan serupa di kasta tertinggi apabila sudah jelas terdapat fakta bahwa kompetisi tidak bisa dilanjutkan karena pandemi virus korona atau yang biasa disebut Covid-19.
Hasil mayoritas suara tersebut berarti Dundee United akan menjuarai Divisi Championship, Raith Rovers di League One dan Cove Rangers di League Two. Sementara Liga Primer Skotlandia yang saat ini dipimpin Celtic dengan jarak keunggulan 13 poin atas Rangers, yang berada di urutan kedua, baru akan diputuskan berhenti pada 23 April 2020.
Rangers masih menginginkan penyelidikan independen dan penangguhan Kepala Eksekutif SPFL Neil Doncaster dan penasihat hukum Rod McKenzie. Mereka bersikeras akan terus memeriksa semua opsi hukum untuk mencoba dan menyelesaikan musim 2019/2020.
“Kami harus mengomentari suara resolusi SPFL. Tidak ada orang yang berpikiran adil dapat menganggap hasil pemungutan suara ini dengan serius. SPFL telah melakukan proses yang menyesatkan dan sangat cacat,” ungkap pernyataan resmi Rangers, dilansir Skysports.
Rangers berdalih klub-klub anggota tidak diberikan informasi yang cukup, atau waktu, untuk memungkinkan mereka membuat keputusan sepenuhnya berdasarkan informasi. Rangers juga mengungkapkan beberapa direktur klub merasa ditindas pada saat sepak bola Skotlandia seharusnya bertindak dalam persatuan mengurangi kesulitan keuangan yang dialami banyak klub.
“SPFL memilih menghalangi resolusi kami yang akan memberi klub dukungan keuangan yang diperlukan, tanpa prasyarat untuk mengakhiri musim. Fakta bahwa solusi ini tidak diberikan dengan pertimbangan yang cukup,” sebut pihak Rangers.
Rangers menilai sangat penting keterlibatan konstruktif dimulai segera dengan anggota untuk mengevaluasi semua opsi menyelesaikan musim Liga Primer Skotlandia 2019/2020, termasuk di bidang pertandingan. SPFL harus memungkinkan setiap kesempatan melakukannya.
Kendati mengkritisi keputusan SPFL, Rangers menegaskan menyelesaikan kompetisi tidak ada artinya jika keselamatan dan keamanan banyak orang terbengkalai. Mereka menekankan pentingnya mengatasi pandemi Covid-19 terlebih dahulu.
“Masalah paling penting yang dihadapi kita semua saat ini adalah pandemi Covid-19 dan Dewan Rangers dengan tulus berharap semua penggemar kami dan keluarga mereka tetap aman dan sehat. Mudah-mudahan kita semua akan bertemu sesegera mungkin di waktu terbaik," tandas pernyataan Rangers.
Dari Italia, Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora mengatakan mereka berharap mengonfirmasi tanggal 4 Mei mendatang agar klub-klub kembali menjalani sesi pelatihan sesegera mungkin dengan Seri A diperkirakan dilanjutkan pada akhir Mei.
Hal itu didasari pemberlakuan lockdown di Italia yang berakhir pada 3 Mei dan Italia diyakini secara luas akan memasuki fase kedua penanganan Covid-19. Ada lebih dari 22.000 kematian di Italia akibat Covid-19 dan efek komorbiditasnya. Tapi, pekan lalu telah terjadi penurunan yang signifikan dalam jumlah kematian, kasus baru, dan penerimaan perawatan intensif.
Dengan demikian, ini akan mencakup pelonggaran pembatasan sehingga atlet akan diizinkan melakukan latihan. Karena itu, Spadafora menilai situasi beberapa pekan ke depan akan sangat mendasar untuk memahami evolusi situasi perawatan kesehatan di Italia.
“Kami berharap untuk mengonfirmasi tanggal 4 Mei bagi klub untuk kembali ke pelatihan sesegera mungkin. Saya berharap kita bisa tetap berpegang pada tanggal itu, meski harus menggelar pelatihan secara tertutup. Pada saat ini, satu-satunya perhatian kita adalah kesehatan dan keselamatan masyarakat umum," tandas Spadafora. (Alimansyah)
Liga Skotlandia, League One dan League Two, musim ini diputuskan dihentikan setelah sebagian besar klub memilih mendukung proposal Liga Sepak Bola Profesional Skotlandia (SPFL) pada Rabu (15/4). Namun, keputusan tersebut membuat kecewa dua klub, Glasgow Rangers dan Hearts.
The Gers, julukan Rangers, menjadi klub yang paling keras. Mereka telah mengklaim bahwa resolusi SPFL mengakhiri musim ini di tengah jalan adalah hasil dari proses menyesatkan dan sangat cacat. Pelatih Rangers Steven Gerrard menyerukan penyelidikan SPFL yang dianggapnya telah melakukan kekacauan mutlak.
Sebanyak 42 klub profesional Skotlandia yang tergabung dalam Liga Profesional Skotlandia (SPFL) mengadakan pemungutan suara digital terkait untuk menghentikan langsung tiga divisi bawah. Selain itu, voting juga mengambil keputusan serupa di kasta tertinggi apabila sudah jelas terdapat fakta bahwa kompetisi tidak bisa dilanjutkan karena pandemi virus korona atau yang biasa disebut Covid-19.
Hasil mayoritas suara tersebut berarti Dundee United akan menjuarai Divisi Championship, Raith Rovers di League One dan Cove Rangers di League Two. Sementara Liga Primer Skotlandia yang saat ini dipimpin Celtic dengan jarak keunggulan 13 poin atas Rangers, yang berada di urutan kedua, baru akan diputuskan berhenti pada 23 April 2020.
Rangers masih menginginkan penyelidikan independen dan penangguhan Kepala Eksekutif SPFL Neil Doncaster dan penasihat hukum Rod McKenzie. Mereka bersikeras akan terus memeriksa semua opsi hukum untuk mencoba dan menyelesaikan musim 2019/2020.
“Kami harus mengomentari suara resolusi SPFL. Tidak ada orang yang berpikiran adil dapat menganggap hasil pemungutan suara ini dengan serius. SPFL telah melakukan proses yang menyesatkan dan sangat cacat,” ungkap pernyataan resmi Rangers, dilansir Skysports.
Rangers berdalih klub-klub anggota tidak diberikan informasi yang cukup, atau waktu, untuk memungkinkan mereka membuat keputusan sepenuhnya berdasarkan informasi. Rangers juga mengungkapkan beberapa direktur klub merasa ditindas pada saat sepak bola Skotlandia seharusnya bertindak dalam persatuan mengurangi kesulitan keuangan yang dialami banyak klub.
“SPFL memilih menghalangi resolusi kami yang akan memberi klub dukungan keuangan yang diperlukan, tanpa prasyarat untuk mengakhiri musim. Fakta bahwa solusi ini tidak diberikan dengan pertimbangan yang cukup,” sebut pihak Rangers.
Rangers menilai sangat penting keterlibatan konstruktif dimulai segera dengan anggota untuk mengevaluasi semua opsi menyelesaikan musim Liga Primer Skotlandia 2019/2020, termasuk di bidang pertandingan. SPFL harus memungkinkan setiap kesempatan melakukannya.
Kendati mengkritisi keputusan SPFL, Rangers menegaskan menyelesaikan kompetisi tidak ada artinya jika keselamatan dan keamanan banyak orang terbengkalai. Mereka menekankan pentingnya mengatasi pandemi Covid-19 terlebih dahulu.
“Masalah paling penting yang dihadapi kita semua saat ini adalah pandemi Covid-19 dan Dewan Rangers dengan tulus berharap semua penggemar kami dan keluarga mereka tetap aman dan sehat. Mudah-mudahan kita semua akan bertemu sesegera mungkin di waktu terbaik," tandas pernyataan Rangers.
Dari Italia, Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora mengatakan mereka berharap mengonfirmasi tanggal 4 Mei mendatang agar klub-klub kembali menjalani sesi pelatihan sesegera mungkin dengan Seri A diperkirakan dilanjutkan pada akhir Mei.
Hal itu didasari pemberlakuan lockdown di Italia yang berakhir pada 3 Mei dan Italia diyakini secara luas akan memasuki fase kedua penanganan Covid-19. Ada lebih dari 22.000 kematian di Italia akibat Covid-19 dan efek komorbiditasnya. Tapi, pekan lalu telah terjadi penurunan yang signifikan dalam jumlah kematian, kasus baru, dan penerimaan perawatan intensif.
Dengan demikian, ini akan mencakup pelonggaran pembatasan sehingga atlet akan diizinkan melakukan latihan. Karena itu, Spadafora menilai situasi beberapa pekan ke depan akan sangat mendasar untuk memahami evolusi situasi perawatan kesehatan di Italia.
“Kami berharap untuk mengonfirmasi tanggal 4 Mei bagi klub untuk kembali ke pelatihan sesegera mungkin. Saya berharap kita bisa tetap berpegang pada tanggal itu, meski harus menggelar pelatihan secara tertutup. Pada saat ini, satu-satunya perhatian kita adalah kesehatan dan keselamatan masyarakat umum," tandas Spadafora. (Alimansyah)
(ysw)