Race Director MotoGP Perketat Batas Lintasan Pakai Sensor

Jum'at, 26 Maret 2021 - 14:47 WIB
loading...
Race Director MotoGP Perketat Batas Lintasan Pakai Sensor
Juara dunia MotoGP 2020 Joan Mir melintas di sekitar batas trek Sirkuit Losail, Qatar pada sesi tes pramusim. foto : motogp
A A A
DOHA - Dalam beberapa tahun terakhir, keputusan tentang batas lintasan membuat para pembalap cemberut, terutama karena penilaian seringkali hanya berdasarkan proporsional. Karena itu, sistem sensor tekanan akan digunakan pada MotoGP 2021 untuk mengontrol pelanggaran dan menghukum pembalap dengan tepat.

Musim ini, tidak ada perubahan dalam aturan dasar di sekitar batas trek. Namun, pemantauan akan menjadi lebih ketat dengan tujuan menciptakan kerangka kerja yang adil dan sama untuk setiap pelanggaran atau setiap keputusan.

“Aturan batas trek tetap sama, tapi apa yang telah kami kerjakan tahun lalu adalah sistem deteksi batas trek yang diperbarui. Kami memiliki sistem baru dengan sensor tekanan di trek di luar trotoar sehingga kami dapat melihat dengan sangat tepat ketika pembalap telah melampaui batas trek. Ini sistem yang jauh lebih akurat,” kata direktur balapan MotoGP, Mike Webb dilansir motorsport-total.

Dengan begitu, para steward tidak lagi mengandalkan video tayangan ulang untuk melihat pembalap yang melanggar batas trek itu. “Bagi para pembalap, ini artinya jika mereka bergerak di luar batas lintasan, ini akan segera menjadi isyarat kepada mereka. Sebelumnya, kami harus melihat video dan baru membuat keputusan. Sekarang, di dalam atau di luar akan sangat akurat,” paparnya.

Musim lalu, para pembalap diizinkan berada di luar batas lintasan dengan satu ban dan masih bisa mempertahankan waktu putarannya. Namun ketika kedua roda menyentuh zona run-off yang dicat hijau, maka seluruh lap akan dibatalkan. Hal ini biasanya terjadi saat para pembalap menjalani sesi latihan bebas, dan kualifikasi.

“Sekarang tidak ada lagi beban. Keluar, tidak masalah apakah itu satu atau dua ban. Itu lebih tepat dan berarti lebih adil untuk setiap pembalap, dengan pandangan yang sangat jelas tentang siapa yang masuk atau yang keluar. Aturannya sama, tetapi penilaiannya jauh lebih tepat,” tegasnya.

Selanjutnya, jika pembalap telah melewati batas lintasan sebanyak tiga kali, dia akan diberi peringatan saat balapan. Sedangkan jika melakukan lima kali bisa terkena penalti long lap. Selain itu, pembalap akan kehilangan tempat jika mengabaikan batasan lintasan di lap terakhir balapan, seperti dalam kasus Jorge Martin di Grand Prix Styrian 2020 di Moto2. Ketika itu, dia kehilangan kemenangannya.
(abr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1441 seconds (0.1#10.140)