Juventus Kalahkan Napoli 2-1, Andrea Pirlo Malah Merasa Menyesal
loading...
A
A
A
TURIN - Juventus berhasil menundukan Napoli 2-1 pada laga tunda Serie A 2020/2021 di Allianz Stadium, Rabu (7/4/2021). Anehnya, pelatih Andrea Pirlo malah merasa kecewa. Dia menilai La Vecchia Signora seharusnya bisa mencetak gol lebih banyak lagi.
Pirlo menjelaskan telah menerapkan sejumlah taktik saat melawan pasukan Gennaro Gattuso. Menurutnya, gaya permainan Juventus sudah sesuai rencana. Hanya saja, hasil akhirnya masih jauh dari harapan.
Pada duel untuk masuk jajaran empat besar klasemen sementara Serie A itu Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala menjadi kunci kemenangan. CR7 mencetak gol di menit ke-13, yang dilanjutkan Dybala pada menit ke-73, sebelum diperkecil penalti Lorenzo Insigne saat injury time.
“Ketika Anda memiliki semangat ini. Ketika Anda mengorbankan diri untuk melindungi rekan setim yang berada di luar posisi, inilah hasilnya. Mungkin itulah yang kami lewatkan di pertandingan lain,” kata Pirlo kepada Sky Sport Italia.
“Kami telah mempraktikkan pendekatan ini dengan dua pemain sayap yang lebih melebar, menciptakan ruang untuk Chiesa dan Cuadrado. Saya hanya menyesal kami tidak membuat lebih banyak serangan balik, karena kami seharusnya mencetak lebih banyak gol,” lanjutnya.
Berkat kemenangan ini Juventus naik ke posisi tiga dengan torehan 59 poin. Namun, Si Nyonya Tua masih terpaut 12 poin dari Inter Milan yang juga berhasil mengalahkan Sassuolo 2-1 di Giuseppe Meazza. Sedangkan Napoli tetap di urutan lima dengan 56 poin.
“Saya mencoba memasukkan gaya sepak bola ini ke dalam tim sejak awal musim. Tetapi, belakangan ini kami harus bermain setiap tiga hari. Para pemain terus berganti dan kami tidak punya waktu untuk mengerjakannya,” ucap Pirlo lagi.
“Kami sering tidak cukup bersemangat melawan tim-tim di bawah klasemen dan secara tidak sadar teralihkan, mencoba menyelesaikan pertandingan itu dengan skill individu ketimbang sebagai tim,” sambungnya.
Sebelum laga kandang itu, tekanan berat menghimpit Pirlo. Sebab, sejumlah media sempat memprediksikan pelatih asal Italia itu akan dipecat jika Juventus sampai kalah dari Napoli pada pertandingan yang seharusnya dijadwalkan pada giornata ketiga.
“Kami belajar bahwa kami tidak mampu melakukan itu. Kami harus memberikan yang terbaik di setiap laga. Karena setiap pertandingan Serie A sulit, apalagi menghadapi tim yang terorganisir dengan baik,” jelasnya.
“Saya tahu ini adalah tugas seorang pelatih sebelum saya mengambil alih, jadi saya bukannya tidak siap. Ada kasus positif Covid-19 sebelum pertandingan dan keraguan yang menyelimuti cukup menyulitkan. Tetapi, kami telah berada dalam situasi ini sepanjang musim,” pungkas Pirlo.
Pirlo menjelaskan telah menerapkan sejumlah taktik saat melawan pasukan Gennaro Gattuso. Menurutnya, gaya permainan Juventus sudah sesuai rencana. Hanya saja, hasil akhirnya masih jauh dari harapan.
Pada duel untuk masuk jajaran empat besar klasemen sementara Serie A itu Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala menjadi kunci kemenangan. CR7 mencetak gol di menit ke-13, yang dilanjutkan Dybala pada menit ke-73, sebelum diperkecil penalti Lorenzo Insigne saat injury time.
“Ketika Anda memiliki semangat ini. Ketika Anda mengorbankan diri untuk melindungi rekan setim yang berada di luar posisi, inilah hasilnya. Mungkin itulah yang kami lewatkan di pertandingan lain,” kata Pirlo kepada Sky Sport Italia.
“Kami telah mempraktikkan pendekatan ini dengan dua pemain sayap yang lebih melebar, menciptakan ruang untuk Chiesa dan Cuadrado. Saya hanya menyesal kami tidak membuat lebih banyak serangan balik, karena kami seharusnya mencetak lebih banyak gol,” lanjutnya.
Berkat kemenangan ini Juventus naik ke posisi tiga dengan torehan 59 poin. Namun, Si Nyonya Tua masih terpaut 12 poin dari Inter Milan yang juga berhasil mengalahkan Sassuolo 2-1 di Giuseppe Meazza. Sedangkan Napoli tetap di urutan lima dengan 56 poin.
“Saya mencoba memasukkan gaya sepak bola ini ke dalam tim sejak awal musim. Tetapi, belakangan ini kami harus bermain setiap tiga hari. Para pemain terus berganti dan kami tidak punya waktu untuk mengerjakannya,” ucap Pirlo lagi.
“Kami sering tidak cukup bersemangat melawan tim-tim di bawah klasemen dan secara tidak sadar teralihkan, mencoba menyelesaikan pertandingan itu dengan skill individu ketimbang sebagai tim,” sambungnya.
Sebelum laga kandang itu, tekanan berat menghimpit Pirlo. Sebab, sejumlah media sempat memprediksikan pelatih asal Italia itu akan dipecat jika Juventus sampai kalah dari Napoli pada pertandingan yang seharusnya dijadwalkan pada giornata ketiga.
“Kami belajar bahwa kami tidak mampu melakukan itu. Kami harus memberikan yang terbaik di setiap laga. Karena setiap pertandingan Serie A sulit, apalagi menghadapi tim yang terorganisir dengan baik,” jelasnya.
“Saya tahu ini adalah tugas seorang pelatih sebelum saya mengambil alih, jadi saya bukannya tidak siap. Ada kasus positif Covid-19 sebelum pertandingan dan keraguan yang menyelimuti cukup menyulitkan. Tetapi, kami telah berada dalam situasi ini sepanjang musim,” pungkas Pirlo.
(mirz)