Lawan Cagliari, Conte Singgung Radja Nainggolan
loading...
Pelatih Antonio Conte masih mengakui kualitas Radja Nainggolan/Foto/intermilan
A
A
A
MILAN - Pelatih Antonio Conte masih mengakui kualitas pemain Inter Milan yang dipinjamkan ke Cagliari , Radja Nainggolan . Conte mewaspadai Radja ketika Inter menjamu Rossoblu -julukan Cagliari di Giuseppe Meazza dalam lanjutan Serie A 2020/2021, Minggu (11/4/2021) pukul 17.30 WIB.
Meski demikian, Conte terkejut Cagliai terperosok di zona degradasi (peringkat 18 klasemen dengan 22 poin dari 29 pertandingan. Padahal, melihat skuat Leonardo Semplici, ada sejumlah pemain bagus di sana, terutama lini belakang Diego Godin yang juga pemain pinjaman dari Inter, serta Daniele Rugani.
“Melihat skuat Cagliari, sulit dipercaya mereka berada di posisi ini (zona degradasi). Kami paham, ini akan menjadi pertandingan yang sulit, karena mereka memulai musim dengan target yang sangat berbeda dan memiliki skuat yang kompetitif,” kata Conte dalam konferensi persnya seperti dilansir football-italia.net.
Ketika ditanya, apakah menyesal tidak mendapatkan lebih banyak dari Radja Nainggolan dan Diego Godin di Giuseppe Meazza, Conte menjawab, "Tidak. Saya selalu berterima kasih kepada Radja atas waktu yang dia habiskan di sini, tapi itu sudah masa lalu."
"Kami harus mewaspadai dia, karena musim lalu dia mencetak gol dan kami ditahan imbang 1-1. Mereka yang bermain melawan mantan klub mereka selalu memberikan sedikit tambahan.”
Inter telah dikritik karena gaya sepak bola 'negatif' mereka, hanya memiliki 30 persen penguasaan bola di kandang dalam kemenangan 2-1 atas Sassuolo pada hari Rabu. Hal itu memicu perdebatan tentang seberapa efektif pendekatan semacam itu di Eropa.
“Mengingat selama sembilan tahun terakhir hanya satu klub yang menang di Italia, kami membutuhkan sesuatu yang luar biasa. Kami harus terus berkonsentrasi pada itu dan hal yang sama berlaku untuk siapa pun yang berbicara tentang Inter.
“Tidak ada gunanya membicarakan masa depan, kita harus fokus pada saat ini dan kita memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang luar biasa. Apa yang dilakukan para pemain harus dipuji, bukan bertanya apakah kami bisa memenangkan Liga Champions tahun depan atau tidak."
“Sejauh ini, kami tidak melakukan apa pun selain mengembalikan kredibilitas Inter, yang berarti kami sekarang dipandang sebagai antagonis di Italia dan Eropa. Jangan lupa, mencapai Final Liga Europa musim lalu juga merupakan pencapaian terbaik klub Italia di benua itu dalam beberapa tahun.
“Langkah terakhir tetap ada dan kami belum berhasil. Kami berharap itu akan terjadi, tetapi kami juga tahu bahwa kekecewaan bisa segera terjadi. Saya memiliki pengalaman yang cukup untuk mengetahui bahwa Anda hanya berfokus pada saat ini. Mungkin di masa depan mereka akan membicarakan apa yang kami lakukan sekarang sebagai hal yang luar biasa."
Meski demikian, Conte terkejut Cagliai terperosok di zona degradasi (peringkat 18 klasemen dengan 22 poin dari 29 pertandingan. Padahal, melihat skuat Leonardo Semplici, ada sejumlah pemain bagus di sana, terutama lini belakang Diego Godin yang juga pemain pinjaman dari Inter, serta Daniele Rugani.
“Melihat skuat Cagliari, sulit dipercaya mereka berada di posisi ini (zona degradasi). Kami paham, ini akan menjadi pertandingan yang sulit, karena mereka memulai musim dengan target yang sangat berbeda dan memiliki skuat yang kompetitif,” kata Conte dalam konferensi persnya seperti dilansir football-italia.net.
Ketika ditanya, apakah menyesal tidak mendapatkan lebih banyak dari Radja Nainggolan dan Diego Godin di Giuseppe Meazza, Conte menjawab, "Tidak. Saya selalu berterima kasih kepada Radja atas waktu yang dia habiskan di sini, tapi itu sudah masa lalu."
"Kami harus mewaspadai dia, karena musim lalu dia mencetak gol dan kami ditahan imbang 1-1. Mereka yang bermain melawan mantan klub mereka selalu memberikan sedikit tambahan.”
Inter telah dikritik karena gaya sepak bola 'negatif' mereka, hanya memiliki 30 persen penguasaan bola di kandang dalam kemenangan 2-1 atas Sassuolo pada hari Rabu. Hal itu memicu perdebatan tentang seberapa efektif pendekatan semacam itu di Eropa.
“Mengingat selama sembilan tahun terakhir hanya satu klub yang menang di Italia, kami membutuhkan sesuatu yang luar biasa. Kami harus terus berkonsentrasi pada itu dan hal yang sama berlaku untuk siapa pun yang berbicara tentang Inter.
“Tidak ada gunanya membicarakan masa depan, kita harus fokus pada saat ini dan kita memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang luar biasa. Apa yang dilakukan para pemain harus dipuji, bukan bertanya apakah kami bisa memenangkan Liga Champions tahun depan atau tidak."
“Sejauh ini, kami tidak melakukan apa pun selain mengembalikan kredibilitas Inter, yang berarti kami sekarang dipandang sebagai antagonis di Italia dan Eropa. Jangan lupa, mencapai Final Liga Europa musim lalu juga merupakan pencapaian terbaik klub Italia di benua itu dalam beberapa tahun.
“Langkah terakhir tetap ada dan kami belum berhasil. Kami berharap itu akan terjadi, tetapi kami juga tahu bahwa kekecewaan bisa segera terjadi. Saya memiliki pengalaman yang cukup untuk mengetahui bahwa Anda hanya berfokus pada saat ini. Mungkin di masa depan mereka akan membicarakan apa yang kami lakukan sekarang sebagai hal yang luar biasa."
(sha)
Lihat Juga :
