Mengenang Albert Papilaya; Langkah Gemilang ke Perempat Final Olimpiade 1992
loading...
A
A
A
Terakhir, Indonesia hanya mengirimkan Bonex Saweho pada Olimpiade Athena 2004. Kemudian, di Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan Olimpiade Tokyo tak ada tiket yang diraih petinju.
Kehebatan Albert Papilaya membuatnya mendapat tawaran untuk terjun ke dunia profesional oleh salah satu seorang promotor. Tak sembarang promotor, karena kabarnya mereka adalah pihak yang juga membawahi Oscar De La Hoya.
Pihak promotor ketika itu menganggap dunia tinju Indonesia sulit untuk berkembang. Hanya saja, pada akhirnya Albert Papilaya tidak jadi bergabung, karena alasan yang belum diketahui.
Bernaung di bawah gemblengan PPLP Maluku, Albert Papilaya berhasil menorehkan deretan prestasi seperti juara Pekan Olahraga Nasional (PON) 1985 di Jakarta, Kejuaran Tinju Asia Junior di Nepal, hingga mengoleksi enam emas dan satu perak dalam tujuh kali keikutsertaannya di SEA Games.
Kehebatan Albert Papilaya membuatnya mendapat tawaran untuk terjun ke dunia profesional oleh salah satu seorang promotor. Tak sembarang promotor, karena kabarnya mereka adalah pihak yang juga membawahi Oscar De La Hoya.
Pihak promotor ketika itu menganggap dunia tinju Indonesia sulit untuk berkembang. Hanya saja, pada akhirnya Albert Papilaya tidak jadi bergabung, karena alasan yang belum diketahui.
Bernaung di bawah gemblengan PPLP Maluku, Albert Papilaya berhasil menorehkan deretan prestasi seperti juara Pekan Olahraga Nasional (PON) 1985 di Jakarta, Kejuaran Tinju Asia Junior di Nepal, hingga mengoleksi enam emas dan satu perak dalam tujuh kali keikutsertaannya di SEA Games.
(sha)