Skenario Arema FC agar Lolos Lisensi Klub AFC Tanpa Pemasukan
loading...
Media officer Arema FC Sudarmaji mengakui bila selama ini sumber pendanaan tiket penonton menjadi tumpuan andalan tim - tim di Indonesia. Foto: Avirista Midaada / okezone
A
A
A
MALANG - Pandemi Covid-19 membuat klub di Indonesia kehilangan pemasukan dari tiket. Padahal banyak diantara mereka, terutama dari Liga 1 sedang berjuang untuk mendapatkan lisensi klub sebagai standar klub profesional dari AFC.
Arema FC yang menjadi salah klub yang akan menjalani lisensi juga harus memutar otak mencari sumber pendanaan. Media officer Arema FC Sudarmaji mengakui bila selama ini sumber pendanaan tiket penonton menjadi tumpuan andalan tim - tim di Indonesia.
Namun, pandemi Covid-19 yang memaksa pertandingan dilangsungkan tanpa penonton, memaksa Arema FC harus memutar otak bertahan hidup. Mencari sumber pendanaan lain kini menjadi prioritas sebelum digelarnya Liga 1 2021.
"Memang tidak ada pemasukan dari sisi ticketing, karena hampir pasti di kompetisi nanti pertandingan masih tidak bisa dihadiri penonton. Tapi, bagaimanapun kita harus bisa bertahan dengan situasi saat ini," ucap Sudarmaji, melalui keterangan resminya.
Di sisi lain, pandemi Covid-19 membuat nilai jual tim - tim merosot, hal ini tentu berimbas pada sisi sponsor yang juga menjadi bagian dari penopang operasional sebuah tim.
Ketiadaan suporter yang hadir akibat penerapan protokol kesehatan, membuat pihak sponsor harus berpikir dua kali, untuk memberikan dukungan besar pada klub.
Sudarmaji menyatakan bahwa dari sisi aspek finansial yang dibebankan oleh AFC memang menjadi fokus utama, sebab dari situ AFC akan memastikan bahwa kondisi finansial klub, bisa dikatakan aman karena akan berpengaruh pada hal lainnya.
"Minimnya pemasukan selama pandemi ini dirasakan oleh semua klub. Demikian pula dengan Arema FC, namun direksi tentu saja sudah mempertimbangkan langkah apa saja agar Arema FC bisa survive,” ungkap Sudarmaji kembali.
Arema FC sejauh ini dalam kurun waktu lima tahun terakhir mampu lolos club licensing, sedangkan di tahun 2020 selain Arema FC ada lima tim lain yang lolos. Mereka adalah Bali United, Persipura Jayapura, Bhayangkara FC, Borneo FC, Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Arema FC yang menjadi salah klub yang akan menjalani lisensi juga harus memutar otak mencari sumber pendanaan. Media officer Arema FC Sudarmaji mengakui bila selama ini sumber pendanaan tiket penonton menjadi tumpuan andalan tim - tim di Indonesia.
Namun, pandemi Covid-19 yang memaksa pertandingan dilangsungkan tanpa penonton, memaksa Arema FC harus memutar otak bertahan hidup. Mencari sumber pendanaan lain kini menjadi prioritas sebelum digelarnya Liga 1 2021.
"Memang tidak ada pemasukan dari sisi ticketing, karena hampir pasti di kompetisi nanti pertandingan masih tidak bisa dihadiri penonton. Tapi, bagaimanapun kita harus bisa bertahan dengan situasi saat ini," ucap Sudarmaji, melalui keterangan resminya.
Di sisi lain, pandemi Covid-19 membuat nilai jual tim - tim merosot, hal ini tentu berimbas pada sisi sponsor yang juga menjadi bagian dari penopang operasional sebuah tim.
Ketiadaan suporter yang hadir akibat penerapan protokol kesehatan, membuat pihak sponsor harus berpikir dua kali, untuk memberikan dukungan besar pada klub.
Sudarmaji menyatakan bahwa dari sisi aspek finansial yang dibebankan oleh AFC memang menjadi fokus utama, sebab dari situ AFC akan memastikan bahwa kondisi finansial klub, bisa dikatakan aman karena akan berpengaruh pada hal lainnya.
"Minimnya pemasukan selama pandemi ini dirasakan oleh semua klub. Demikian pula dengan Arema FC, namun direksi tentu saja sudah mempertimbangkan langkah apa saja agar Arema FC bisa survive,” ungkap Sudarmaji kembali.
Arema FC sejauh ini dalam kurun waktu lima tahun terakhir mampu lolos club licensing, sedangkan di tahun 2020 selain Arema FC ada lima tim lain yang lolos. Mereka adalah Bali United, Persipura Jayapura, Bhayangkara FC, Borneo FC, Persib Bandung dan Persija Jakarta.
(mirz)
Explore More