Musim 2020/2021 Berakhir, Ini Daftar Juara Kompetisi Besar Eropa
loading...
A
A
A
PORTO - Perhelatan musim 2020/2021 secara teknis telah berakhir. Final Liga Champions antara Manchester City (Man City) kontra Chelsea yang merupakan laga pamungkas sudah rampung. Uniknya, terjadi sejumlah pergantian juara.
Mulai dari Liga Primer, LaLiga, Serie A, Bundesliga, Ligue 1, Eredivisie, Liga Europa hingga Liga Champions telah selesai digelar. Dari semua kompetisi itu hanya dua saja yang tidak ada pergantian juara.
Bundesliga dan Eredivisie tetap dikuasai tim yang sama. Selebihnya gagal mempertahankan gelar. Terjadi beberapa kejutan karena ada yang juara lagi setelah menunggu sekitar satu dekade, seperti Atletico Madrid (LaLiga), Inter Milan (Serie A) dan Lille OSC (Ligue 1).
Hal mengejutkan lainnya adalah Real Madrid yang merupakan penguasa Spanyol musim lalu, menutup kompetisi tanpa gelar. Ini yang disinyalir menjadi penyebab mundurnya Zinedine Zidane sebagai pelatih.
Sedangkan Barcelona hanya bisa menjuarai Copa del Rey. Artinya, Blaugrana urung memenangi LaLiga hingga dua musim berturut-turut. Hal ini membuat masa depan pelatih Ronald Koeman dalam bahaya.
Hasil buruk juga dialami Liverpool. Sempat diunggulkan karena bisa meraih supremasi selama dua musim terakhir, The Reds malah tidak mendapat trofi sama sekali. Armada Juergen Klopp hanya bisa mengamankan tiket Liga Champions 2021/2022.
Di Serie A, keputusan Juventus memilih Andrea Pirlo menggantikan Maurizio Sarri jadi bumerang. La Vechia Signora gagal merebut Scudetto yang ke-10 secara beruntun. Walau menjuarai Supercoppa Italiana dan Coppa Italia, dia tetap dipecat dan digantikan Massimiliano Allegri.
Yang menarik adalah Inter. Antonio Conte sukses membantu I Nerazzurri menguasai lagi Italia setelah menanti lebih dari 10 tahun. Namun, dia malah mundur sebagai pelatih. Sampai saat ini belum ada penggantinya.
Mulai dari Liga Primer, LaLiga, Serie A, Bundesliga, Ligue 1, Eredivisie, Liga Europa hingga Liga Champions telah selesai digelar. Dari semua kompetisi itu hanya dua saja yang tidak ada pergantian juara.
Bundesliga dan Eredivisie tetap dikuasai tim yang sama. Selebihnya gagal mempertahankan gelar. Terjadi beberapa kejutan karena ada yang juara lagi setelah menunggu sekitar satu dekade, seperti Atletico Madrid (LaLiga), Inter Milan (Serie A) dan Lille OSC (Ligue 1).
Hal mengejutkan lainnya adalah Real Madrid yang merupakan penguasa Spanyol musim lalu, menutup kompetisi tanpa gelar. Ini yang disinyalir menjadi penyebab mundurnya Zinedine Zidane sebagai pelatih.
Sedangkan Barcelona hanya bisa menjuarai Copa del Rey. Artinya, Blaugrana urung memenangi LaLiga hingga dua musim berturut-turut. Hal ini membuat masa depan pelatih Ronald Koeman dalam bahaya.
Hasil buruk juga dialami Liverpool. Sempat diunggulkan karena bisa meraih supremasi selama dua musim terakhir, The Reds malah tidak mendapat trofi sama sekali. Armada Juergen Klopp hanya bisa mengamankan tiket Liga Champions 2021/2022.
Di Serie A, keputusan Juventus memilih Andrea Pirlo menggantikan Maurizio Sarri jadi bumerang. La Vechia Signora gagal merebut Scudetto yang ke-10 secara beruntun. Walau menjuarai Supercoppa Italiana dan Coppa Italia, dia tetap dipecat dan digantikan Massimiliano Allegri.
Yang menarik adalah Inter. Antonio Conte sukses membantu I Nerazzurri menguasai lagi Italia setelah menanti lebih dari 10 tahun. Namun, dia malah mundur sebagai pelatih. Sampai saat ini belum ada penggantinya.