Efek Kedatangan Salah, Tingkat Kejahatan Kebencian di Liverpool Turun
loading...
A
A
A
LIVERPOOL - Kedatangan Mohamed Salah di Liverpool tidak hanya berdampak positif untuk klub, tapi juga kotanya. Sebuah makalah akademis dalam American Political Science Review menemukan tingkat korelasi kehadiran Salah di Liverpool berdampak signifikan atas penurunan tingkat kejahatan kebencian di kota tersebut.
Menurut laporan BR Football, tingkat kejahatan kebencian di kota Liverpool turun sejak Salah menjadi pemain The Reds -julukan Liverpool.
Salah pertama kali bermain di Inggris dengan bergabung ke Chelsea pada bursa transfer musim dingin 2014. Setelah enam bulan bergabung, Salah dipinjamkan ke Fiorentina (2015) dan AS Roma (2015-2016).
Chelsea melepas Salah ke Roma pada bursa transfer musim panas 2016. Setahun di Roma, Salah kembali ke Inggris dengan bergabung ke Liverpool pada musim panas 2017.
Salah mencuri perhatian sejak musim pertamanya di Liverpool. Salah mengukir prestasi individu dan membantu Liverpool untuk meraih empat gelar bergengsi yang salah satunya trofi Liga Primer Inggris 2019/2020.
Salah pun menjadi idola bagi suporter Liverpool. Salah, sebagai seorang muslim, pun memberikan contoh yang baik melalui sikapnya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, kehadiran Salah bisa memengaruhi tingkat kejahatan kebencian di kota Liverpool.
Sekadar informasi, kejahatan kebencian adalah tindak pidana yang bermotif prasangka terhadap kekurangan seseorang, ras, agama, orientasi seksual atau identitas transgender. Tingkat kejahatan kebencian di kota Liverpool turun 16% ketimbang daerah lain di Inggris sejak Salah datang.
Hal itu diketahui dari makalah akademis yang diterbitkan American Political Science Review. Secara tidak langsung, Salah membuat kehidupan di kota Liverpool menjadi lebih aman dan nyaman.
“Sebuah makalah akademis, yang diterbitkan dalam American Political Science Review, mengatakan kejahatan kebencian di Liverpool turun 16 persen dibandingkan daerah lain di Inggris setelah Mo Salah bergabung dengan klub,” bunyi cuitan di twitter BR Football (@brfootball), Kamis (10/6/2021).
Sekarang, Salah tengah menikmati masa liburannya setelah berjuang keras bersama Liverpool pada musim 2020/2021. Bintang timnas Mesir itu sedang mengisi baterai agar kembali tampil impresif pada musim depan.
Liverpool, yang gagal meraih trofi apa pun pada musim ini, butuh tenaga Salah untuk bangkit. Target Salah dan Liverpool pada musim depan hanyalah satu, yaitu berjaya di semua kompetisi.
Lihat Juga: Hasil Piala Liga Inggris: Man City dan Chelsea Tersingkir, Liverpool Lolos ke Perempat Final
Menurut laporan BR Football, tingkat kejahatan kebencian di kota Liverpool turun sejak Salah menjadi pemain The Reds -julukan Liverpool.
Salah pertama kali bermain di Inggris dengan bergabung ke Chelsea pada bursa transfer musim dingin 2014. Setelah enam bulan bergabung, Salah dipinjamkan ke Fiorentina (2015) dan AS Roma (2015-2016).
Chelsea melepas Salah ke Roma pada bursa transfer musim panas 2016. Setahun di Roma, Salah kembali ke Inggris dengan bergabung ke Liverpool pada musim panas 2017.
Salah mencuri perhatian sejak musim pertamanya di Liverpool. Salah mengukir prestasi individu dan membantu Liverpool untuk meraih empat gelar bergengsi yang salah satunya trofi Liga Primer Inggris 2019/2020.
Salah pun menjadi idola bagi suporter Liverpool. Salah, sebagai seorang muslim, pun memberikan contoh yang baik melalui sikapnya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, kehadiran Salah bisa memengaruhi tingkat kejahatan kebencian di kota Liverpool.
Sekadar informasi, kejahatan kebencian adalah tindak pidana yang bermotif prasangka terhadap kekurangan seseorang, ras, agama, orientasi seksual atau identitas transgender. Tingkat kejahatan kebencian di kota Liverpool turun 16% ketimbang daerah lain di Inggris sejak Salah datang.
Hal itu diketahui dari makalah akademis yang diterbitkan American Political Science Review. Secara tidak langsung, Salah membuat kehidupan di kota Liverpool menjadi lebih aman dan nyaman.
“Sebuah makalah akademis, yang diterbitkan dalam American Political Science Review, mengatakan kejahatan kebencian di Liverpool turun 16 persen dibandingkan daerah lain di Inggris setelah Mo Salah bergabung dengan klub,” bunyi cuitan di twitter BR Football (@brfootball), Kamis (10/6/2021).
Sekarang, Salah tengah menikmati masa liburannya setelah berjuang keras bersama Liverpool pada musim 2020/2021. Bintang timnas Mesir itu sedang mengisi baterai agar kembali tampil impresif pada musim depan.
Liverpool, yang gagal meraih trofi apa pun pada musim ini, butuh tenaga Salah untuk bangkit. Target Salah dan Liverpool pada musim depan hanyalah satu, yaitu berjaya di semua kompetisi.
Lihat Juga: Hasil Piala Liga Inggris: Man City dan Chelsea Tersingkir, Liverpool Lolos ke Perempat Final
(sha)