Piala Eropa 2020: Florenzi Cedera, Mancini Keder Cari Bek Kanan

ROMA - Cedera yang menimpa Alessandro Florenzi benar-benar membuat Roberto Mancini frustrasi, jelang timnas Italia bentrok melawan Swiss pada laga kedua penyisihan Grup A Piala Eropa 2020 di Stadion Olimpico, Kamis (17/6/2021) dini hari WIB. Ini disebabkan lantaran ia kesulitan mencari pengganti ideal pemain bertahan berusia 30 tahun tersebut.

Florenzi cedera pada bagian betisnya saat melakoni laga melawan Turki yang dimenangkan Italia dengan skor 3-0. Berdasarkan laporan Sky Sports Italia usai berakhirnya laga, Florenzi tak mengalami cedera yang parah. Namun, pemain AS Roma itu dipastikan absen saat laga melawan Swiss untuk menjalani pemulihan.

BACA JUGA: Preview Italia vs Swiss: Gli Azzurri Butuh Satu Kemenangan

Roberto Mancini pun saat ini memiliki opsi di posisi yang sama dengan Florenzi . Mereka adalah Giovani Di Lorenzo dan Rafael Toloi. Di Lorenzo pun menjadi pilihan Mancini menggantikan Florenzi pada laga melawan Turki sebelumnya.

Namun, jelang melawan Swiss, Mancini masih ragu memilih antara dua pemain ini. Ia bingung apakah memasang Di Lorenzo yang punya karakter menyerang, atau Rafael Toloi dengab ciri khas bertahannya.

“Di Lorenzo lebih menyerang daripada Toloi, itu satu-satunya keraguan, tetapi dua sesi latihan terakhir akan memungkinkan saya menghilangkan keraguan itu dari pikiran saya, " ucap Mancini sikutip dari laman Football Italia, Rabu (16/6/2021).

BACA JUGA: Adu Tajam Ujung Tombak, Italia vs Swiss Diprediksi Sengit

Otak atik formasi pun masih terus direncanakan oleh Mancini selain terfokus pada posisi bek kanan. Ya, Di posisi penyerang nampaknya juga akan terjadi rotasi.

Di mana saat melawan Turki, Domenico Berardi dan Ciro Immobile menjadi pemain inti, kini ada kemungkinan berubah. Federico Chiesa dan Andrea Belotti lah yang dipasang di lini serang.

“Jika Chiesa atau Belotti bermain, itu tidak akan banyak mengubah rencana kami,” tegas Mancini.

“Tujuannya adalah kualifikasi dan itu akan sulit melawan Swiss, tim dengan pelatih yang cerdas dan yang tahu apa yang harus mereka lakukan,” kata Mancini terkait alasan kebingungannya tersebut.