Darurat Covid-19, Pemerintah Jepang Pastikan Olimpiade Tokyo 2020 Tanpa Penonton
loading...
A
A
A
TOKYO - Gelaran Olimpiade 2020 dipastikan akan digelar tanpa penonton. Hal ini dikarenakan angka pasien positif Covid-19 yang terus meningkat di Jepang sebagai negara penyelenggara.
Kasus harian positif Covid-19 di Tokyo kemungkinan besar bisa menambah menjadi dua kali lipat pada Agustus mendatang. Hal ini terjadi andai pemerintah setempat tak memberlakukan peraturan ketat termasuk pada gelaran Olimpiade 2020.
Dilansir dari dari Reuters, Jumat (8/7/2021), pemerintah Jepang kembali mengumumkan situasi darurat terkait mengingkatnya kembali kasus Covid-19. Situasi ini juga terjadi di Tokyo yang akan menjadi tuan rumah gelaran Olimpiade 2020.
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga , mengatakan keputusan untuk peniadaan penonton pada Olimpiade Tokyo 2020 kemungkinan besar akan diambil demi mengurangi risiko penyebaran yang lebih serius.
Lebih lanjut, Yoshihide Suga mengatakan kebijakan ini juga akan berlaku pada gelaran Paralimpiade yang akan digelara bulan depan. Paralimpiade Tokyo 2020 sendiri akan berlangsung pada 24 Agustus hingga 5 September 2020.
"Kita benar-benar harus menghindari Tokyo menjadi titik awal lagi penyebaran infeksi lainnya," ujar Suga dilansir dari laman Reuters.
Menanggapi keputusan ini, Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Seiko Hashimoto, mengaku cukup menyesalkan situasi yang terjadi. Meski demikian, Hashimoto mengatakan hal ini diambil atas keselamatan bersama.
"Sangat disesalkan bahwa kami menyelenggarakan Olimpiade dalam format yang sangat terbatas, menghadapi penyebaran infeksi virus corona. Kami meminta maaf kepada mereka yang sudah membeli tiket untuk gelaran ini (Olimpiade 2020)," ujar Hashimoto dilansir dari laman Reuters.
Kasus harian positif Covid-19 di Tokyo kemungkinan besar bisa menambah menjadi dua kali lipat pada Agustus mendatang. Hal ini terjadi andai pemerintah setempat tak memberlakukan peraturan ketat termasuk pada gelaran Olimpiade 2020.
Dilansir dari dari Reuters, Jumat (8/7/2021), pemerintah Jepang kembali mengumumkan situasi darurat terkait mengingkatnya kembali kasus Covid-19. Situasi ini juga terjadi di Tokyo yang akan menjadi tuan rumah gelaran Olimpiade 2020.
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga , mengatakan keputusan untuk peniadaan penonton pada Olimpiade Tokyo 2020 kemungkinan besar akan diambil demi mengurangi risiko penyebaran yang lebih serius.
Lebih lanjut, Yoshihide Suga mengatakan kebijakan ini juga akan berlaku pada gelaran Paralimpiade yang akan digelara bulan depan. Paralimpiade Tokyo 2020 sendiri akan berlangsung pada 24 Agustus hingga 5 September 2020.
"Kita benar-benar harus menghindari Tokyo menjadi titik awal lagi penyebaran infeksi lainnya," ujar Suga dilansir dari laman Reuters.
Menanggapi keputusan ini, Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Seiko Hashimoto, mengaku cukup menyesalkan situasi yang terjadi. Meski demikian, Hashimoto mengatakan hal ini diambil atas keselamatan bersama.
"Sangat disesalkan bahwa kami menyelenggarakan Olimpiade dalam format yang sangat terbatas, menghadapi penyebaran infeksi virus corona. Kami meminta maaf kepada mereka yang sudah membeli tiket untuk gelaran ini (Olimpiade 2020)," ujar Hashimoto dilansir dari laman Reuters.
(mirz)