Final Piala Eropa 2020 Diwarnai Kerusuhan: 49 Suporter Ditahan, 19 Polisi Terluka
loading...
A
A
A
LONDON - Kepolisian Inggris menangkap 49 orang yang terlibat dalam kerusuhan antara pendukung timnas Inggris dan Italia di lokasi final Piala Eropa 2020 . Tak cuma itu, mereka juga mengonfirmasi personelnya luka-luka.
Penggemar Inggris dan Italia bentrok di Stadion Wembley, London, di hari pertandingan final, Minggu (11/7/2021) waktu setempat. Dalam pertandingan itu, Italia keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan Inggris lewat babak adu penalti.
Kepada Reuters, Senin (12/7/2021) pagi WIB, juru bicara Kepolisian Inggris mengatakan bahwa 49 orang yang ditahan diduga terlibat sejumlah pelanggaran. Mereka juga mengonfirmasi 19 personelnya terluka selama operasi penertiban suporter. Sayangnya, polisi tidak menjelaskan dari pihak mana saja suporter yang mereka tahan.
“Kami melakukan 49 penangkapan suporter pada siang hari atas sejumlah pelanggaran. Kami juga berjaga sepanjang malam,” kata juru bicara Kepolisian Inggris dikutip Reuters.
Di media sosial, video penyerangan yang dilakukan oknum suporter timnas Inggris terhadap tofosi Italia beredar dan viral. Dalam narasi yang menyertai video tersebut, suporter timnas Inggris dituduh lebih dulu melakukan serangan akibat kecewa tim kesayangannya kalah.
Sebelum kick-off pertandingan, sesama pendukung timnas Inggris sebetulnya sudah terlibat aksi saling pukul. Dalam rekaman yang didapat Plymouth Herald, beberapa orang suporter timnas Inggris terlibat baku hantam diduga di bawah pengaruh alkohol.
Euforia suporter memang luar biasa mengingat final ini merupakan yang pertama untuk Inggris dalam 55 tahun belakangan. Timnas Inggris terakhir kali tampil di final saat menjuarai Piala Dunia 1966. Sejak itu, Timnas Inggris tidak mampu untuk sekadar mencapai partai puncak.
Penggemar Inggris dan Italia bentrok di Stadion Wembley, London, di hari pertandingan final, Minggu (11/7/2021) waktu setempat. Dalam pertandingan itu, Italia keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan Inggris lewat babak adu penalti.
Kepada Reuters, Senin (12/7/2021) pagi WIB, juru bicara Kepolisian Inggris mengatakan bahwa 49 orang yang ditahan diduga terlibat sejumlah pelanggaran. Mereka juga mengonfirmasi 19 personelnya terluka selama operasi penertiban suporter. Sayangnya, polisi tidak menjelaskan dari pihak mana saja suporter yang mereka tahan.
“Kami melakukan 49 penangkapan suporter pada siang hari atas sejumlah pelanggaran. Kami juga berjaga sepanjang malam,” kata juru bicara Kepolisian Inggris dikutip Reuters.
Di media sosial, video penyerangan yang dilakukan oknum suporter timnas Inggris terhadap tofosi Italia beredar dan viral. Dalam narasi yang menyertai video tersebut, suporter timnas Inggris dituduh lebih dulu melakukan serangan akibat kecewa tim kesayangannya kalah.
Sebelum kick-off pertandingan, sesama pendukung timnas Inggris sebetulnya sudah terlibat aksi saling pukul. Dalam rekaman yang didapat Plymouth Herald, beberapa orang suporter timnas Inggris terlibat baku hantam diduga di bawah pengaruh alkohol.
Euforia suporter memang luar biasa mengingat final ini merupakan yang pertama untuk Inggris dalam 55 tahun belakangan. Timnas Inggris terakhir kali tampil di final saat menjuarai Piala Dunia 1966. Sejak itu, Timnas Inggris tidak mampu untuk sekadar mencapai partai puncak.
(sto)