Stadion Tertua di Indonesia Saksi Kejayaan Arema di Era Galatama

Jum'at, 23 Juli 2021 - 21:20 WIB
loading...
Stadion Tertua di Indonesia Saksi Kejayaan Arema di Era Galatama
Stadion Gajayana, stadion bersejarah di Indonesia. Foto: MPI/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Warga Malang mungkin tak asing lagi dengan nama Stadion Gajayana. Letaknya yang berada di tengah kota menjadikan stadion ini berada di posisi strategis. Apalagi Stadion Gajayana ini juga pernah menjadi saksi sejarah bagaimana kejayaan tim - tim sepak bola asal Malang mulai Arema Malang dan Persema Malang .

Namun siapa sangka dibalik megahnya stadion yang letaknya satu kompleks dengan mal ternama ini juga menjadi bernilai sejarah bagi bangsa Indonesia. Stadion Gajayana merupakan stadion tertua di Indonesia yang didirikan di masa penjajahan Belanda.



Pegiat Sejarah Museum Reenactor Ngalam Eko Irawan menjelaskan, stadion ini dibangun di 1 April 1924 oleh Wali Kota Malang H. I. Bussemaker dan dibangun selama dua tahun oleh pemerintah kolonial Belanda. Pembangunan stadion ini menelan dana hingga 100 ribu gulden satu sekitar Rp 800 juta kala itu.

"Stadion ini dibangun selama dua tahun sejak 1924 di masa penjajahan Belanda menghabiskan dana 100 ribu gulden, tahun 1926 stadion ini diresmikan. Jadi ini memang menjadi stadion olahraga pertama di Indonesia," ujar Eko saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, pada Sabtu (24/7/2021).
Stadion Tertua di Indonesia Saksi Kejayaan Arema di Era Galatama

Menurut Eko, selain stadion yang terdapat lapangan sepakbolanya kompleks ini juga terdiri dari dua lapangan yang ada di sisi luar stadion dan kolam renangnya. Dimana stadion ini mampu menampung sebanyak 5 - 10 ribu penonton dn menjadi yang termegah dan terbesar kalau itu.

"Jadi itu dibangun satu paket, dua stadion lapangan dan kolam renang, itu semua dibangun butuh waktu dua tahun. Jadi kalau di awal dindingnya itu rendah, tapi posisinya sudah miring kayak gitu. Waktu itu 5 - 10 ribu terbesar se Indonesia. Memang terbesar se Indonesia waktu itu," kata dia.

Namun dulu disebutkan Eko, Stadion Gajayana belum seperti saat ini. Beberapa kali pemugaran juga dilakukan dari awal bentuknya yang hanya tampak konstruksi tribun yang rendah. Pemugaran terbesar di era Wali Kota Malang Kolonel Soegiyono yang menjabat dari tahun1973 - 1983.

Dari sini nama stadion ini akhirnya diubah menjadi nama Gajayana. Nama ini mengacu pada nama raja dari Kerajaan Kanjuruhan yang merupakan kerajaan tertua di Jawa Timur, yang sudah ada sejak tahun 700-an masehi. Sayang hingga kini nama asli Stadion Gajayana di era masa kolonial Belanda belum diketahui secara pasti, sebab catatan sejarah nama Gajayana muncul baru ketika perbaikan besar - besaran stadion di sekitar tahun 1980-an
Stadion Tertua di Indonesia Saksi Kejayaan Arema di Era Galatama

"Kalau nama saya belum menemukan datanya, nama Gajayana untuk Malang kan raja Gajayana dan situs Kanjuruhan tertua di Jawa Timur, peradaban Malang sudah sejak ada 760m. Sudah peradaban maju sejak dahulu, mungkin itu kebanggaan juga," bebernya.

"Jadi Kanjuruhan ini kerajaan tertua di Jawa Timur, seumuran dengan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat yang berdiri abad 7 - 8 masehi. Jadi mungkin untuk pelestarian akhirnya diabdikan dengan sebuah nama stadion itu," tambahnya.

Tercatat sejak diresmikan beroperasi setidaknya ada sembilan tim sepakbola yang pernah bermarkas di Stadion Gajayana. Diawali dengan Voetbalbond Malang en Omstreken di tahun1924 - 1928, Malangshce Voetbal Bond di tahun1928 - 1934, dan Malangshce Voetbal Unie di tahun1934 - 1952.
Stadion Tertua di Indonesia Saksi Kejayaan Arema di Era Galatama

Selanjutnya ada tim PSIM Malang pada tahun1934 - 1952, Persema Malang sejak tahun 1952, kemudian Arema Indonesia sejak tahun 1987. Disusul berikutnya tim Arema FC, Sumbersari FC mulai tahun 2018, nama terakhir merupakan tim yang berlaga di Liga 3 Regional Jawa Timur.

Di Stadion Gajayana ini pula, pernah menjadi saksi Arema menggenggam juara era Galatama XII musim kompetisi1992 - 1993. Hingga sekarang, setidaknya Stadion Gajayana mampu menampung hingga25.000penonton sejak renovasi terakhir di 2008 lalu.

Kini meski tak lagi difungsikan sebagai kandang Arema FC lantaran sudah pindah homebase ke Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Stadion Gajayana masih digunakan sebagai arena latihan Arema FC dan menjadi perhelatan pertandingan sepakbola di tingkat Liga 3 dan kompetisi internal di Kota Malang.

Namun saat Stadion Kanjuruhan berhalangan dipakai, Stadion Gajayana ini kerap kali menggelar pertandingan Arema FC di antaranya saat laga melawan PS Tira Persikabo pada 29 Juni 2019 dan Persipura pada 4 Juli 2019 di lanjutan Liga 1 musim 2019 lalu.

Stadion Gajayana juga menjadi kantor Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), kantor KONI Kota Malang, dan kesekretariatan beberapa cabang olahraga lainnya.

Kini di masa PPKM darurat imbas adanya pandemi COVID-19, tak hanya stadionnya saja, sejumlah fasilitas olahraga mulai lapangan tenis, kolam renang, lapangan di luar area stadion, dan kantor - kantor di kompleks stadion juga terpaksa ditutup

Alhasil area halaman stadion, yang kerap menjadi lokasi parkir sebuah mal di Kota Malang ini pun juga sepi dan tertutup. Tampak pada Jumat pagi (23/7/2021) hanya beberapa petugas Dinas Perhubungan (Dishub) berjaga di pintu masuk area parkir stadion sebelah timur.
(sto)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2015 seconds (0.1#10.140)