Efek Insiden Senggolan Verstappen-Hamilton, Red Bull Racing Tekor Rp26 Miliar

Minggu, 25 Juli 2021 - 04:04 WIB
loading...
Efek Insiden Senggolan Verstappen-Hamilton, Red Bull Racing Tekor Rp26 Miliar
Red Bull Racing tekor akibat insiden senggolan Max Verstappen/Foto/news.com.au
A A A
SILVERSTONE - Red Bull Racing mengaku tekor akibat insiden senggolan pembalap andalannya, Max Verstappen , dengan rider Mercedes AMG Petronas Lewis Hamilton . Kepala tim Red Bull Racing, Christian Horner mengungkapkan timnya mengalami kerugian sebesar USD1,8 juta atau setara Rp26 miliar. Padahal, Red Bull Racing mengatakan sedang menghemat anggarannya.

Mobil Verstappen bersenggolan dengan Hamilton pada lomba di GP F1 Inggris, Minggu (18/7/2021). Akibat senggolan itu, Verstappen membentur dinding pembatas dan tidak bisa melanjutkan balapan.



Sementara, Hamilton berhasil menjadi juara di kandangnya sendiri di Sirkuit Silverstone, Inggris. Ia berhasil menempel ketat Verstappen yang merupakan pemuncak klasemen F1 GP 2021.

Horner mengatakan kecelakaan yang melibatkan Verstappen tersebut membuat kerugian besar bagi timnya. Sebab, kecelakaan tersebut membuat mobil yang dikendarai Verstappen hancur total dan merusak sasisnya.



“Kecelakaan itu telah menelan biaya sekitar USD1,8 juta (Rp26 miliar) dan kecelakaan seperti itu memiliki konsekuensi besar di era pembatasan anggaran,” kata Horner dilansir dari Crash, Sabtu (24/7/2021).

Lebih lanjut, Horner mengatakan akan terus mengawal pihak F1 untuk segera mendalami kasus yang merugikan pembalapnya. Menurutnya, Hamilton harus mendapatkan hukuman karena ulahnya menyenggol Verstappen di tikungan Maggots & Becketts.

“Mengingat beratnya insiden dan hukuman yang ringan, kami meninjau semua data dan berhak meminta peninjauan. Karena itu, kami masih melihat bukti dan mempertimbangkan semua opsi olahraga kami,” ujar Horner.

“Seandainya Max (Verstappen) berhasil melewati Copse, saya tidak berpikir (Lewis) Hamilton akan melihatnya lagi sore itu seperti yang dia pelajari di balapan sprint hari sebelumnya,” tambahnya.

“Kita semua tahu bahwa situasi ini dapat memunculkan gaya mengemudi yang berbeda dan yang bukan karakteristik seorang juara dunia, tetapi pada saat inilah kita melihat peningkatan risiko,” tutupnya.
(sha)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1544 seconds (0.1#10.140)
pixels