Trio London Gelar 'The Mind Series', Pulisic Bercerita Kesehatan Mental
loading...
A
A
A
LONDON - Tiga klub Liga Primer Inggris asal London, Chelsea , Arsenal dan Tottenham Hotspur akan menggelar laga amal bertajuk The Mind Series, Minggu (1-8/8/2021). Arsenal vs Chelsea membuka event tersebut di Emirates Stadium.
Jelang pertandingan, penyerang Chelsea Christian Pulisic menceritakan pengalaman kesehatan mental yang pernah dialaminya. Dirinya juga membeberkan manfaat yang diterimanya ketika menemui psikolog di masa-masa terberatnya.
Pulisic bersama The Blues –-julukan Chelsea- akan melakoni laga uji coba bersama klub asal London lainnya, Arsenal dan Tottenham. Klub asal London tersebut menjadi bagian dari The Mind Series yang bertujuan untuk menggalang dana sekaligus mempromosikan Mind, organisasi seputar kesehatan mental.
Jadwal The Mind Series
• Arsenal vs Chelsea: Minggu, 1 Agustus, Emirates Stadium
• Chelsea vs Tottenham Hotspur: Rabu, 4 Agustus, Stamford Bridge
• Tottenham Hotspur vs Arsenal: Minggu, 8 Agustus, Tottenham Hotspur Stadium
Nantinya, dana yang terkumpul dari laga amal tersebut akan dibagi antara Mind dan yayasan masing-masing klub. Lalu digunakan untuk mendanai proyek yang mendukung kesehatan mental, baik di Inggris maupun di luar negri.
Melalui laman resmi Chelsea, penyerang berusia 22 tahun itu mengungkapkan pentingnya menemui psikolog untuk masalah kesehatan mental. Dia membeberkan kesulitan yang pernah dihadapi sebagai pesepakbola dan sebagai seorang manusia.
"Ketika semua ditimpakan pada Anda, pasti akan terasa berat sekali. Bagi saya pribadi, di masa seperti ini, saya menemui psikolog dan itu bukan sesuatu yang memalukan,” kata Pulisic, dilansir dari Goal, Minggu (1/8/2021).
"Ini adalah sesuatu yang bisa membantu anda berbicara tentang apa yang anda rasakan. Kadang hanya mengekspresikan perasaan anda kepada orang lain saja bisa membantu banyak. Ini sesuatu yang telah saya lalui, dan saya juga melihat orang lain melaluinya. Melepaskan semua yang terpendam, membicarakannya, bisa sangat bermanfaat,” ucapnya.
Pulisic juga menceritakan bagaimana sulitnya ketika dia berjuang dengan kesehatan mentalnya di Eropa dan jauh dari keluarga serta temannya di Amerika Serikat. Selain itu, dirinya menambahkan bahwa rekan satu tim dan pelatihnya juga merupakan kawan pendukung yang hebat.
"Bagi saya yang terpenting adalah memiliki (teman) pendukung yang baik dan orang-orang yang bisa selalu saya andalkan untuk di ajak bicara. Buat saya pribadi, hidup di Eropa sendirian kadang-kadang terasa berat. Memiliki seseorang yang selalu siap diajak bicara itu sangat penting bagi saya, itu yang membantu saya melalui masa-masa ini,” sambungnya.
"Melepaskan semua yang terpendam, membicarakannya kepada rekan satu tim dan pelatih. Mereka juga merupakan orang-orang yang mengalami perasaan serupa, makanya ketika anda membicarakannya (bersama mereka), rasanya lega dan terasa lebih bebas begitu anda bermain,” lajutnya.
Musim 2020/21 adalah musim kedua Pulisic bersama Chelsea, namun sayangnya dia harus mengalami berbagai cedera sepanjang musim. Dia mencetak enam gol dalam 43 penampilan dan berhasil mengantar Chelsea meraih trofi Liga Champions.
Jelang pertandingan, penyerang Chelsea Christian Pulisic menceritakan pengalaman kesehatan mental yang pernah dialaminya. Dirinya juga membeberkan manfaat yang diterimanya ketika menemui psikolog di masa-masa terberatnya.
Pulisic bersama The Blues –-julukan Chelsea- akan melakoni laga uji coba bersama klub asal London lainnya, Arsenal dan Tottenham. Klub asal London tersebut menjadi bagian dari The Mind Series yang bertujuan untuk menggalang dana sekaligus mempromosikan Mind, organisasi seputar kesehatan mental.
Jadwal The Mind Series
• Arsenal vs Chelsea: Minggu, 1 Agustus, Emirates Stadium
• Chelsea vs Tottenham Hotspur: Rabu, 4 Agustus, Stamford Bridge
• Tottenham Hotspur vs Arsenal: Minggu, 8 Agustus, Tottenham Hotspur Stadium
Nantinya, dana yang terkumpul dari laga amal tersebut akan dibagi antara Mind dan yayasan masing-masing klub. Lalu digunakan untuk mendanai proyek yang mendukung kesehatan mental, baik di Inggris maupun di luar negri.
Melalui laman resmi Chelsea, penyerang berusia 22 tahun itu mengungkapkan pentingnya menemui psikolog untuk masalah kesehatan mental. Dia membeberkan kesulitan yang pernah dihadapi sebagai pesepakbola dan sebagai seorang manusia.
"Ketika semua ditimpakan pada Anda, pasti akan terasa berat sekali. Bagi saya pribadi, di masa seperti ini, saya menemui psikolog dan itu bukan sesuatu yang memalukan,” kata Pulisic, dilansir dari Goal, Minggu (1/8/2021).
"Ini adalah sesuatu yang bisa membantu anda berbicara tentang apa yang anda rasakan. Kadang hanya mengekspresikan perasaan anda kepada orang lain saja bisa membantu banyak. Ini sesuatu yang telah saya lalui, dan saya juga melihat orang lain melaluinya. Melepaskan semua yang terpendam, membicarakannya, bisa sangat bermanfaat,” ucapnya.
Pulisic juga menceritakan bagaimana sulitnya ketika dia berjuang dengan kesehatan mentalnya di Eropa dan jauh dari keluarga serta temannya di Amerika Serikat. Selain itu, dirinya menambahkan bahwa rekan satu tim dan pelatihnya juga merupakan kawan pendukung yang hebat.
"Bagi saya yang terpenting adalah memiliki (teman) pendukung yang baik dan orang-orang yang bisa selalu saya andalkan untuk di ajak bicara. Buat saya pribadi, hidup di Eropa sendirian kadang-kadang terasa berat. Memiliki seseorang yang selalu siap diajak bicara itu sangat penting bagi saya, itu yang membantu saya melalui masa-masa ini,” sambungnya.
"Melepaskan semua yang terpendam, membicarakannya kepada rekan satu tim dan pelatih. Mereka juga merupakan orang-orang yang mengalami perasaan serupa, makanya ketika anda membicarakannya (bersama mereka), rasanya lega dan terasa lebih bebas begitu anda bermain,” lajutnya.
Musim 2020/21 adalah musim kedua Pulisic bersama Chelsea, namun sayangnya dia harus mengalami berbagai cedera sepanjang musim. Dia mencetak enam gol dalam 43 penampilan dan berhasil mengantar Chelsea meraih trofi Liga Champions.
(sha)