Terkait Bergulirnya Liga 1 dan Liga 2, Menpora Akui Ada Desakan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menpora Zainudin Amali memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) terkait rencana kompetisi Liga 1 dan Liga 2 secara virtual, Jumat (6/8/2021). Hadir dalam rapat ini, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, Waketum PSSI, Iwan Budianto dan Sekjen PSSI Yunus Nusi.
Hadir pula Kepala Biro Pembinaan dan Operasional Staf Operasi (Karobinops Sops) Polri, Brigjen Pol Roma Hutajulu dan Plt. Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo. Sementara itu, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, Staf Khusus Bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Mahfudin Nigara, dan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Chandra Bhakti juga hadir dalam acara virtual ini.
BACA JUGA: Jadwal Kick Off Liga 1 Tak Ideal, Pelatih Persib Mengalah
Saat membuka rapat, Menpora mengungkapkan rapat ini dengan agenda mendengarkan paparan dari PSSI dan PT LIB selaku penyelenggara kompetisi terkait sistem penyelenggaraan mengingat masih dalam situasi pandemi. "Materi yang akan kita bahas pada siang hari ini adalah berkaitan dengan pelaksanaan Liga 1 dan Liga 2, kompetisi tahunan yang biasa dan sudah tertunda. Bahkan tadinya dari tahun 2020 tapi karena situasi pandemi kita tunda,” kata Menpora Amali.
Menurut Menpora, ada tuntutan yang sangat luar biasa yang datang dari pemain, pelatih dan klub. Bahkan, publik meminta supaya Liga 1 dan Liga 2 segera digulirkan.
"Memang agak sulit buat kita sekarang ini untuk menahan, karena memang gelaran-gelaran di tempat lain itu dilakukan. Publik ini enggak mau tahu, sehingga muncullah seolah-olah kita tidak mau, memang tidak ada niat, tidak ada keinginan (menggelar Liga) dan lain sebagainya,” ungkapnya.
BACA JUGA: Liga 1 dapat Lampu Hijau, Pelatih PSM Segera Persiapkan Pasukan
Meskipun, lanjut Menpora, dirinya sudah memberikan penjelasan bahwa sekarang ini pemerintah tengah menangani pandemi COVID-19 dan pemberlakukan PPKM karena kasus penularan Covid-19 yang terus bertambah. Oleh karena itu, Menpora mengingatkan penyelenggara jika ingin menggulirkan kembali Liga 1 dan Liga 2 maka mereka dituntut untuk kreatif dan mampu memanage situasi saat ini.
"Memang sepak bola ini adalah satu kegiatan yang melibatkan banyak orang. Dan tentu kalau kita mengerjakannya atau menyelenggarakannya dengan standar pada saat normal, pasti itu akan menjadi kekhawatiran,” ujarnya.
Menpora menilai pengalaman saat menyelenggarakan turnamen pramusim Piala Menpora 2021 lalu menjadi modal. Karena saat itu dilakukan dengan komitmen bersama semua pihak untuk menerapkan protokol kesehatan secara serius dan disiplin.
“Karena sekarang situasi dalam keadaan extra-ordinary, bukan situasi biasa-biasa saja. Cara-cara itu dengan bermodalkan kemampuan kita mengelola satu kegiatan turnamen pramusim yang sukses saya kira ini modal dan bisa kita jadikan sebagai landasan awal kita untuk melaksanakan ini,” harapnya.
Disamping itu, Olimpiade Tokyo 2020 juga bisa dijadikan contoh untuk penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2. Padahal ajang olahraga terbesar di dunia itu diikuti ribuan peserta dari berbagai Negara.
Namun dengan menerapkan sistem bubble kegiatan tersebut dinilai sukses. Disisi lain, peserta kompetisi liga jumlahnya jauh di bawah olimpiade tersebut.
“Tentu ini menjadi bahan buat kita semua, karena hadir BNPB, Polri itu menjadi kajian dan menjadi bahan untuk kita merumuskan apa yang harus kita lakukan,” pungkasnya.
Lihat Juga: Babak Grand Finale SKF Road to Gothia Cup 2025 Siap Digelar di Jakarta, 20 Tim Unjuk Kebolehan
Hadir pula Kepala Biro Pembinaan dan Operasional Staf Operasi (Karobinops Sops) Polri, Brigjen Pol Roma Hutajulu dan Plt. Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo. Sementara itu, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, Staf Khusus Bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Mahfudin Nigara, dan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Chandra Bhakti juga hadir dalam acara virtual ini.
BACA JUGA: Jadwal Kick Off Liga 1 Tak Ideal, Pelatih Persib Mengalah
Saat membuka rapat, Menpora mengungkapkan rapat ini dengan agenda mendengarkan paparan dari PSSI dan PT LIB selaku penyelenggara kompetisi terkait sistem penyelenggaraan mengingat masih dalam situasi pandemi. "Materi yang akan kita bahas pada siang hari ini adalah berkaitan dengan pelaksanaan Liga 1 dan Liga 2, kompetisi tahunan yang biasa dan sudah tertunda. Bahkan tadinya dari tahun 2020 tapi karena situasi pandemi kita tunda,” kata Menpora Amali.
Menurut Menpora, ada tuntutan yang sangat luar biasa yang datang dari pemain, pelatih dan klub. Bahkan, publik meminta supaya Liga 1 dan Liga 2 segera digulirkan.
"Memang agak sulit buat kita sekarang ini untuk menahan, karena memang gelaran-gelaran di tempat lain itu dilakukan. Publik ini enggak mau tahu, sehingga muncullah seolah-olah kita tidak mau, memang tidak ada niat, tidak ada keinginan (menggelar Liga) dan lain sebagainya,” ungkapnya.
BACA JUGA: Liga 1 dapat Lampu Hijau, Pelatih PSM Segera Persiapkan Pasukan
Meskipun, lanjut Menpora, dirinya sudah memberikan penjelasan bahwa sekarang ini pemerintah tengah menangani pandemi COVID-19 dan pemberlakukan PPKM karena kasus penularan Covid-19 yang terus bertambah. Oleh karena itu, Menpora mengingatkan penyelenggara jika ingin menggulirkan kembali Liga 1 dan Liga 2 maka mereka dituntut untuk kreatif dan mampu memanage situasi saat ini.
"Memang sepak bola ini adalah satu kegiatan yang melibatkan banyak orang. Dan tentu kalau kita mengerjakannya atau menyelenggarakannya dengan standar pada saat normal, pasti itu akan menjadi kekhawatiran,” ujarnya.
Menpora menilai pengalaman saat menyelenggarakan turnamen pramusim Piala Menpora 2021 lalu menjadi modal. Karena saat itu dilakukan dengan komitmen bersama semua pihak untuk menerapkan protokol kesehatan secara serius dan disiplin.
“Karena sekarang situasi dalam keadaan extra-ordinary, bukan situasi biasa-biasa saja. Cara-cara itu dengan bermodalkan kemampuan kita mengelola satu kegiatan turnamen pramusim yang sukses saya kira ini modal dan bisa kita jadikan sebagai landasan awal kita untuk melaksanakan ini,” harapnya.
Disamping itu, Olimpiade Tokyo 2020 juga bisa dijadikan contoh untuk penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2. Padahal ajang olahraga terbesar di dunia itu diikuti ribuan peserta dari berbagai Negara.
Namun dengan menerapkan sistem bubble kegiatan tersebut dinilai sukses. Disisi lain, peserta kompetisi liga jumlahnya jauh di bawah olimpiade tersebut.
“Tentu ini menjadi bahan buat kita semua, karena hadir BNPB, Polri itu menjadi kajian dan menjadi bahan untuk kita merumuskan apa yang harus kita lakukan,” pungkasnya.
Lihat Juga: Babak Grand Finale SKF Road to Gothia Cup 2025 Siap Digelar di Jakarta, 20 Tim Unjuk Kebolehan
(yov)