Bungkam Manchester City, Leicester Rebut Community Shield 2021
loading...
A
A
A
Statistik sepanjang babak pertama berdasarkan livescore.com, Leicester melepaskan empat tembakan tepat sasaran sedangkan Man City hanya sekali.
Leicester melepaskan satu tembakan melenceng, sedangkan Man City empat kali, dengan penguasaan bola Man City lebih unggul 52% berbanding 48% milik Leicester.
Pada babak kedua, Man City bisa dikatakan mulai mengambil alih jalannya pertandingan. Penguasaan bola dapat mereka kuasai jauh lebih baik ketimbang Leicester, begitu pun peluang yang diciptakan.
Hanya saja, buruknya penyelesaian akhir membuat Man City belum berhasil sama sekali merobek jala gawang The Foxes. Tak adanya Gabriel Jesus, Raheem Sterling, dan terutama Kevin De Bruyne membuat lini depan Man City tak terlalu berbahaya.
Bayangkan hingga laga memasuki menit 80, Man City yang dapat menciptakan 11 peluang hanya dua kesempatan saja yang tendangannya tepat mengarah ke gawang Leicester. Klub berjuluk The Citizens itu benar-benar kesulitan mencetka gol.
Keasyikan menyerang membuat pertahanan Man City lantas lengah. Nathan Ake yang mendapatkan bola di area belakang kurang cepat bereaksi sehingga bola mampu direbut oleh Iheancho. Namun, Ake justru membuat gerakan kaki yang membuat penggawa Leicester itu terjatuh di kotak terlarang,
Wasit lantas memberikan penalti kepada Leicester. Awalnya para pemain Man City sempat protes, bahkan Fernandinho harus diberi kartu kuning terlebih dahulu bisa diam.
Setelah protes itu, Leicester tetap mendapatkan tendangan penalti dan Iheancho bertugas sebagai sang pengeksekusi. Pemain yang baru masuk di menit 79 itu lantas berhasil menunaikan tugasnya dengan baik dan membuat Leicester unggul 1-0 atas Man City.
Dengan pertandingan yang menyisakan beberapa menit lagi itu, Man City mencoba bangkit. Namun, waktu ternyata tak cukup. Dengan begitu Leicester berhasil menjadi juara usai mengalahkan Man City 1-0.
Susunan pemain
Leicester melepaskan satu tembakan melenceng, sedangkan Man City empat kali, dengan penguasaan bola Man City lebih unggul 52% berbanding 48% milik Leicester.
Pada babak kedua, Man City bisa dikatakan mulai mengambil alih jalannya pertandingan. Penguasaan bola dapat mereka kuasai jauh lebih baik ketimbang Leicester, begitu pun peluang yang diciptakan.
Hanya saja, buruknya penyelesaian akhir membuat Man City belum berhasil sama sekali merobek jala gawang The Foxes. Tak adanya Gabriel Jesus, Raheem Sterling, dan terutama Kevin De Bruyne membuat lini depan Man City tak terlalu berbahaya.
Bayangkan hingga laga memasuki menit 80, Man City yang dapat menciptakan 11 peluang hanya dua kesempatan saja yang tendangannya tepat mengarah ke gawang Leicester. Klub berjuluk The Citizens itu benar-benar kesulitan mencetka gol.
Keasyikan menyerang membuat pertahanan Man City lantas lengah. Nathan Ake yang mendapatkan bola di area belakang kurang cepat bereaksi sehingga bola mampu direbut oleh Iheancho. Namun, Ake justru membuat gerakan kaki yang membuat penggawa Leicester itu terjatuh di kotak terlarang,
Wasit lantas memberikan penalti kepada Leicester. Awalnya para pemain Man City sempat protes, bahkan Fernandinho harus diberi kartu kuning terlebih dahulu bisa diam.
Setelah protes itu, Leicester tetap mendapatkan tendangan penalti dan Iheancho bertugas sebagai sang pengeksekusi. Pemain yang baru masuk di menit 79 itu lantas berhasil menunaikan tugasnya dengan baik dan membuat Leicester unggul 1-0 atas Man City.
Dengan pertandingan yang menyisakan beberapa menit lagi itu, Man City mencoba bangkit. Namun, waktu ternyata tak cukup. Dengan begitu Leicester berhasil menjadi juara usai mengalahkan Man City 1-0.
Susunan pemain