Disebut Jadi Dalang Kehancuran Barcelona, Josep Maria Bartomeu Buka Suara
loading...
A
A
A
BARCELONA - Mantan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu buka suara perihal kondisi Barcelona saat ini. Ia menganggap Presiden Blaugrana –julukan Barcelona- saat ini Joan Laporta, sebagai biang kegagalan dalam pembaruan negosisasi kontrak dengan Lionel Messi .
Laporta menyangkal tuduhan Bartomeu sebagai biang kepergian La Pulga –julukan Lionel Messi- dari Camp Nou. Laporta juga menambahkan salah satu penyebab gagalnya negosiasi kontrak baru Messi adalah buruknya kondisi keuangan klub.
Sebagai pendahulu, Bartomeu dianggap orang yang bertanggung jawab atas warisan krisis keuangan klub yang diturunkan pada periode Laporta saat ini. Sejak masih menjabat, Bartomeu juga di musuhi oleh para fans Blaugrana.
BACA JUGA: Tangis Messi dan Antonela Pecah Bingung Harus Tinggalkan Barcelona
Kini pria berusia 58 tahun tersebut buka suara, karena namanya dituduh sebagai dalang kehancuran Barcelona saat ini. Dalam tulisannya, ia menganggap Laporta dan dewan direksi saat ini bersalah atas kepergian Messi.
“Direksi kami berencana untuk mengadakan pemilihan pada 21 Maret 2021, dalam periode undang-undang di akhir mandat kami, yang akan memungkinkan kami untuk mengambil dan melaksanakan penyelesaian keuangan musim 2020-2021. Seperti keinginan kami, dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk menghindari sampai pada situasi keuangan saat ini," tulis surat terbuka Bartomeu, dilansir dari Marca, Sabtu (14/8/2021).
"Kami akan menjadi satu-satunya yang bertanggung jawab atas penutupan [karena pandemi] dan konsekuensinya. Keputusan yang belum diambil Dewan baru selama beberapa bulan terakhir ini, memperjelas kelambanan mereka,” tambahnya dalam isi surat tersebut.
BACA JUGA: Bek Barcelona Mengeluh Kehilangan Messi: Pekerjaan Terasa Mudah Dengannya
Surat terbuka itu bisa dikatakan klaim yang sangat berani dari Bartomeu. Ia mengatakan bahwa warisan yang ditinggalkannya masih relevan sangat bagus.
Ia juga menambahkan Laporta dan dewan direksi Barcelona tak berani bertindak sesuatu dan hanya menunggu situasi semakin buruk. Dalam suratnya yang panjang dan terperinci, mantan Presiden Barcelona itu menyoroti kesepakatan potensial yang dibuat dewan direksinya terdahulu. Namun kini telah ditinggalkan pada saat Laporta menjabat sebagai Presiden.
“Mulai April 2020 kami memulai proyek Barcelona Corporate, yang secara ringkas terdiri dari masuknya empat mitra strategis. Jika Dewan (Laporta) menyetujui proyek (Barcelona Corporate), maka klub akan mendapat suntikan modal setidaknya sebesar 220 juta euro. Nominal itu bisa mengurangi kerugian pendapatan yang disebabkan oleh covid yang pada 2020-2021 bisa menjadi 375 juta euro,” lanjut isi surat terbuka Bartomeu.
"Jika 220 juta euro itu bisa ditambahkan untuk menutupi gaji pemain yang telah dikurangi 20 persen (90 juta euro) per tanggal 21 Maret 2021. Ketika ekspektasi terburuk dikonfirmasi, rasio gaji yang ditentukan Liga Spanyol akan terpenuhi, memungkinkan semua pemain didaftarkan tanpa ada masalah,” tegasnya dalam isi surat terbuka tersebut.
Lihat Juga: Duel Panas Barcelona vs Espanyol! Simak Jadwal dan Link Streaming Pekan 12 La Liga di Vision+
Laporta menyangkal tuduhan Bartomeu sebagai biang kepergian La Pulga –julukan Lionel Messi- dari Camp Nou. Laporta juga menambahkan salah satu penyebab gagalnya negosiasi kontrak baru Messi adalah buruknya kondisi keuangan klub.
Sebagai pendahulu, Bartomeu dianggap orang yang bertanggung jawab atas warisan krisis keuangan klub yang diturunkan pada periode Laporta saat ini. Sejak masih menjabat, Bartomeu juga di musuhi oleh para fans Blaugrana.
BACA JUGA: Tangis Messi dan Antonela Pecah Bingung Harus Tinggalkan Barcelona
Kini pria berusia 58 tahun tersebut buka suara, karena namanya dituduh sebagai dalang kehancuran Barcelona saat ini. Dalam tulisannya, ia menganggap Laporta dan dewan direksi saat ini bersalah atas kepergian Messi.
“Direksi kami berencana untuk mengadakan pemilihan pada 21 Maret 2021, dalam periode undang-undang di akhir mandat kami, yang akan memungkinkan kami untuk mengambil dan melaksanakan penyelesaian keuangan musim 2020-2021. Seperti keinginan kami, dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk menghindari sampai pada situasi keuangan saat ini," tulis surat terbuka Bartomeu, dilansir dari Marca, Sabtu (14/8/2021).
"Kami akan menjadi satu-satunya yang bertanggung jawab atas penutupan [karena pandemi] dan konsekuensinya. Keputusan yang belum diambil Dewan baru selama beberapa bulan terakhir ini, memperjelas kelambanan mereka,” tambahnya dalam isi surat tersebut.
BACA JUGA: Bek Barcelona Mengeluh Kehilangan Messi: Pekerjaan Terasa Mudah Dengannya
Surat terbuka itu bisa dikatakan klaim yang sangat berani dari Bartomeu. Ia mengatakan bahwa warisan yang ditinggalkannya masih relevan sangat bagus.
Ia juga menambahkan Laporta dan dewan direksi Barcelona tak berani bertindak sesuatu dan hanya menunggu situasi semakin buruk. Dalam suratnya yang panjang dan terperinci, mantan Presiden Barcelona itu menyoroti kesepakatan potensial yang dibuat dewan direksinya terdahulu. Namun kini telah ditinggalkan pada saat Laporta menjabat sebagai Presiden.
“Mulai April 2020 kami memulai proyek Barcelona Corporate, yang secara ringkas terdiri dari masuknya empat mitra strategis. Jika Dewan (Laporta) menyetujui proyek (Barcelona Corporate), maka klub akan mendapat suntikan modal setidaknya sebesar 220 juta euro. Nominal itu bisa mengurangi kerugian pendapatan yang disebabkan oleh covid yang pada 2020-2021 bisa menjadi 375 juta euro,” lanjut isi surat terbuka Bartomeu.
"Jika 220 juta euro itu bisa ditambahkan untuk menutupi gaji pemain yang telah dikurangi 20 persen (90 juta euro) per tanggal 21 Maret 2021. Ketika ekspektasi terburuk dikonfirmasi, rasio gaji yang ditentukan Liga Spanyol akan terpenuhi, memungkinkan semua pemain didaftarkan tanpa ada masalah,” tegasnya dalam isi surat terbuka tersebut.
Lihat Juga: Duel Panas Barcelona vs Espanyol! Simak Jadwal dan Link Streaming Pekan 12 La Liga di Vision+
(yov)