Wynne Prakusya, Jauh dari Keluarga Sejak 9 Tahun Berbuah Emas SEA Games

Kamis, 19 Agustus 2021 - 14:05 WIB
loading...
Wynne Prakusya, Jauh dari Keluarga Sejak 9 Tahun Berbuah Emas SEA Games
Wynne Prakusya dianggap salah satu petenis putri terhebat Indonesia. Dia sempat dijuluki Ratu Tenis Indonesia karena pencapaiannya di SEA Games 2005. Foto: instagram
A A A
JAKARTA - Membahas tenis di Indonesia, tentunya akan teringat kepada Wynne Prakusya. Dia merupakan salah satu petenis putri terhebat yang pernah dimiliki negeri ini. Dia sempat dijuluki Ratu Tenis Indonesia karena pencapaiannya menyabet tiga medali emas SEA Games 2005 di Manila.



Wanita yang lahir di Solo, 26 April 1981 itu semasa kecil sejatinya sangat gemar menari. Dia bahkan pernah masuk televisi saat menari di depan Wali Kota Solo sekitar umur 8 atau 9 tahun. Karena itu, dia bercita-cita ingin masuk televisi ketika sudah besar nanti.

Namun, cita-citanya itu berubah lantaran sering diajak menonton pertandingan tenis oleh ayahnya. Dia sering menonton pertandingan atlet-atlet internasional seperti Monica Niculescu dan Steffi Graff. Disitulah momen dimana cita-cita beralih ingin menjadi petenis profesional.

“Pada saat umur 9 tahun, ayah saya selalu mengajak saya melihat pertandingan tenis setiap malam di televisi. Kebetulan ketika saya melihat televisi, yang saya lihat adalah Monica Niculescu dan Steffi Graff. Jadi, dari situ saya bercita-cita menjadi professional,” kata Wynne saat dihubungi via telepon oleh MNC Portal Indonesia.

Wynne tinggal jauh dari orangtua sejak usia 9 tahun. Sebab, dia dikirim ke Jakarta dari Solo untuk berlatih tenis. Bahkan, dia dikirim ke Eropa pada usia 12 tahun dan semakin jauh dari keluarganya.

Jarak yang tadinya terpisah satu jam dengan perjalanan via udara, bertambah menjadi 16 jam. Menurutnya, itulah hal terberat yang dia jalani untuk menjadi atlet profesional.

“Saat saya memiliki cita-cita seperti itu, saya dikirim ke Jakarta oleh ibu saya. Saya asli solo, tapi umur 9 tahun dipindahkan dari Solo ke Jakarta untuk bermain tenis. Pada saat itu, di usia yang masih 9 tahun sangat berat untuk jauh dengan kedua orangtua,” kenang Wynne.

“Umur 12 tahun saya dikirim ke Eropa, ketika itu saya nangis karena yang tadinya perjalanan hanya 1 jam ketika Jakarta-Eropa menjadi 16 jam,” lanjut wanita yang kini berusia 40 tahun itu.

Pelatihannya di Eropa adalah kerjasama antara Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) dengan salah satu perusahaan minyak. Saat itu, PELTI mendatangkan pelatih dari Ceko dan memilih empat anak dari 20 anak yang diseleksi untuk dibawa ke Eropa.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1337 seconds (0.1#10.140)